Siapa yang tidak tahu ikan lele ? ikan yang memiliki ciri khas kumis panjangnya ini tentu sudah sangat awam bagi masyarakat Indonesia. Banyaknya penikmat ikan lele, membuat budidaya lele semakin meruak.
Kebanyakan masyarakat yang membuka budidaya lele, karena dianggap bisnis yang cukup mudah, namun tidak sedikit pula yang gagal karena keliru dalam memelihara induk. Agar ternak lele terus berkembang, simak cara merawat indukan lele agar cepat bertelur berikut.
Tips Cara Merawat Indukan Lele yang Tepat
1. Perhatikan Kualitas Air
Sebagai budidaya ikan, tentu air atau kolam tempat ikan tinggal harus sangat diperhatikan. Pada beberapa tempat, masyarakat masih percaya bahwa ikan lele bertelur hanya pada bulan-bulan tertentu saja.
Namun sebenarnya agar indukan lele cepat bertelur, juga dipengaruhi oleh cuaca dan air kolam tempat budidaya. Perlu diketahui, bahwa ikan lele akan bertelur pada musim hujan.
Baca Juga : Cara Merawat Ikan Koi
Perubahan cuaca dari musim hujan ke musim panas tentu membuat beberapa lele menjadi kurang terbiasa atau kurang beradaptasi sehingga memakan waktu cukup lama untuk bertelur.
Sedangkan para pembudidaya ikan lele tentu akan merasa rugi, sehingga cara merawat indukan lele untuk mensiasati hal tersebut adalah dengan mengaliri air 2 minggu sekali dan membuat bagian dasar sebanyak 20%.
2. Berikan Pakan 2 kali Sehari
Sumber : https://alamtani.com/
Untuk pakan ikan lele, berikan secara rutin setidaknya dua kali sehari. Pemberian pakan juga perlu diperhatikan waktunya, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 7 – 8 dan pada sore hari sekitar pukul 6 – 7.
Pastikan selalu memberikan induk lele pakan berupa pelet dengan kandungan proteinnya mencapai 20 hingga 32%.
Tahukah Kamu? Spesies ikan lele terkecil di dunia yaitu lele banjo (Bunocephalus coracoideus) dengan panjang 1 cm! Sedangkan untuk spesies ikan lele terbesar di dunia yaitu ikan raksasa mekong (Pangasianodon gigas) dengan panjang 3 meter dan berat 300 kg Wow!
Selain pemberian pelet, beberapa pembudidaya juga menyarankan untuk memberi pakan tambahan seperti daging beikucot, keong mas, cacing tanah, hingga kijing.
Baca Juga : Cara Merawat Ikan Koi
Pemberian pakan ini untuk menambah nutrisi pada lele, namun jangan terlalu sering memberikannya. Cukup 2 hingga 3 kali sehari saja, hal ini karena pakan tambahan bisa mengakibatkan penumpukan lemak yang terlalu banyak.
3. Ketahui Ciri ikan Betina
Ketahui Ciri Lele Betina dan Jantan
Apabila kita telah mengetahui ciri ikan lele jantan, kin imenemukan ikan lele betina menjadi lebih mudah. Kepala lele betina cenderung lebih besar dengan tulang kepala berbentuk pendek dan agak cembung.
Tekstur kulit lebih kasar, serta warna pada ikan lele betina lebih cerah jika dibandingkan dengan lele jantan.
Apabila lele jantan cenderung lebih lincah, maka berbeda dengan lele betina yang memiliki gerakan lambat. Dengan mengetahui ciri tersebut, cara merawat indukan lele menjadi lebih mudah.
Perut pada lele betina mengembang lebih besar daripada punggung, berbentuk gembung serta lunak ketika disentuh. Alat kelamin lele betin aberbentuk oval, berwarna merah, dan terletak di belakang.
4. Ketahui Ciri Ikan Jantan
Ada kalanya lele perlu dipisah antara jantan dan betinanya, oleh karena itu pembudidaya perlu mengetahui perbedaan lele jantan dan betina. Lele jantan memiliki tulang kepala yang berbentuk pipih, bentuk kepala inilah yang membedakan antara jantan dan betina.
Selanjutnya, lihatlah dari warna badan pada lele, warna badan dari ikan jantan cenderung lebih gelap dibandingkan dengan betina.
Baca Juga : Cara Merawat Ikan Cupang
Gerakan atau keaktifan ikan lele jantan pun cenderung lebih lincah , serta perut ikan jantan terlihat lebih ramping dari pada punggungnya.
Tentu saja, hal yang paling mudah unuk mengetahui jenis ikan lele adalah dengan mengambil ikan dan melihat alat kelamin lele. Alat kelamin ikan lele jantan terletak dekat sirip dan berwarna merah.
5. Perhatikan Kesehatan Induk Lele
Cara merawat indukan lele selanjutnya adalah dengan memperhatikan kesehatan lele. Berat badan yang bagus adalah sekitar 100 hingga 200 gram, dengan umur jantan diatas tujuh bulan sedangkan untuk betina berumur satu tahun.
Perhatikan pula bentuk badan ikan lele, bentuk yang bagus adalah memiliki badan simetris, tidak bengkok, tidak memiliki cacat atau luka, serta aktif atau lincah.
Frekuensi pemijahan atau bertelur bisa terjadi satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya lele dapat memijah lebih dari 15 kali. Lancarnya pemijahan ini akan terjadi apabila makanan yang diberikan pada ikan lele mengandung cukup protein.
Dari sini, bisa tahu bahwa protein pada makanan sangat mempengaruhi untuk kelancangan induk lele untuk memijah.
6. Perhatikan Ukuran Kolam
Perhatikan Ukuran Kolam
Kolam yang digunakan dapat berupa tanah atau semen, namun untuk kolam yang menggunakan bahan dasar semen tetap gunakan tanah sebagai dasarnya.
Luas kolam budidaya ikan lele bervariasi, namun ukuran minimalnya adalah 50 m2. Kolam budidaya ikan lele terdiri atas dua bagian, yaitu bagian dangkal (70%) dan bagian dalam atau kubangannya sebesar 30%.
Kubangan kolam memiliki kedalaman sekitar 50 hingga 60 cm, kedalaman ini berfungsi sebagai tempat bersembunyi apabila kolam sedang di bersihkan.
Pada sisi kolam, usahakan untuk memberikan sarang peneluran dengan ukuran 30x30x25 cm. Sarang ini terbuat dari tembok yang dilengkapi dengan pengeluaran dari PVC atau pipa paralon, dengan ukuran 1 cm untuk jalan keluarnya benih.
7. Usahakan Air Tetap Keruh
Usahakan Air Agar Tetap Keru
Seperti yang kita tahu, habitat asli ikan lele adalah perairan sungai dengan arus yang pelan, rawa, waduk, hingga sawah yang tergenang air. Dari sini kita tahu bahwa ikan lele hidup dengan air yang cenderung keruh.
Oleh karena itu, cara merawat indukan lele adalah dengan memastikan kolam tempat budidaya ikan lele selalu keruh penuh lumpur. Namun bukan berarti keruhnya air membuat kita tidak memperhatikan kadar oksigen pada kolam.
Info! Kamu hanya mengetahui warna cokelat dan abu-abu pada ikan lele? Ternyata ikan lele dapat berwarna putih, cokelat, hijau atau kuning tergantung spesiesnya loh
Kolam keruh pada budidaya sekarang jauh berbeda dari masa sebelumnya, teknik budidaya saat ini mengharuskan adanya aerator untuk mencukupi oksigen bagi lele.
Aerator ini juga mampu mengaduk lumpur dalam kolam, sehingga ikan lele tetap terhindari dari setres. Masyarakat pembudidaya lele pun tidak perlu ragu dalam pemberian makanannya, cukup dengan membesihkan sampah kolam akan memiliki oksigen yang cukup.
8. Suntikan Hormon Pada Lele
Penyuntikan hormon tentu membantuk indukan lele untuk cepat bertelur, suntikan ini digunakan untuk memasukkan hormon ke tubuh induk betina. Hormon yang digunakan umumnya adalah ekstrak kelenjar hipofisa. Kelenjar ini bisa didapatkan dari kelenjar hipofisa ikan mas atau lele.
Cara pengambilannya pun cukup mudah, siapkan ikan mas kemudian potong ikan mas tersebut secara vertikal dan ambil kelenjar hipofisa yang terdapat di kepala ikan mas.
Baca Juga : Cara Merawat Ikan Louhan
Setelah kelenjar ini didapatkan, suntikan ke dalam tubuh induk yang sudah matang, setelah itu masukan induk lele yang telah di suntik ke dalam kolam lain lalu biarkan selama 10 jam.
Cara merawat indukan lele ini banyak digunakan oleh para pembudidaya, hal ini karena sangat ampuh untuk membuat indukan lele cepat bertelur. Saat ini usaha peternakan ikan Lele mulai banyak digandrungi para pengusaha budidaya ikan.
Salah satu yang menjadi favorit adalah usaha ternak lele. Budidaya lele di nilai sangat mudah dan memiliki banyak keuntungan karena sekali bertelur bisa menghasilkan hingga 50 ribu ekor. Namun, terkadang permeliharaan yang kurang bisa mengakibatkan lele susah untuk memproduksi telur.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube Penulis.
Leave a Comment