Budidaya ayam arab dapat menjadi salah satu alternatif bisnis ternak yang menjanjikan. Ayam Arab ini dimanfaatkan sebagai ayam petelur. Yang mana telurnya banyak dicari oleh masyarakat. Meski begitu, ayam arab juga jual sebagai ayam pedaging karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daging ayam lainnya.
Namun kebanyakan orang lebih memilih melakukan budidaya ayam Arab sebagai ayam petelur. Hal itu dikarenakan ayam Arab memiliki produktivitas telur yang tinggi, yang mana akan terus menghasilkan telur selama 2 tahun. Biasanya ayam arab menghasilkan telur sebanyak 190 hingga 250 butir telur dalam setahun, yang masing-masing butir telur memiliki berat 40 sampai 45 gram. Tentu saja ini menjadi peluang keuntungan yang besar bagi pelaku budidaya ayam arab.
Ayam arab memiliki perbedaan signifikan dengan ayam kampung. Terutama dilihat dari bulunya yang didominasi oleh warna hitam putih. Di bagian leher, bulunya terlihat putih mengkilap, lalu di bagian punggungnya memiliki warna bulu putih dengan bintik hitam. Pada sayapnya terdapat garis-garis putih, sedangkan di bagian ekornya didominasi oleh warna hitam yang bercampur putih. Sehingga ayam arab bisa dengan mudah dikenali dan dibedakan dari ayam lainnya.
Baca Juga: Rahasia Sukses Budidaya Ikan Black Ghost Bagi Pemula
Panduan Tepat untuk Budidaya Ayam Arab
1. Memilih Bibit Ayam Arab yang Tepat
Agar tujuan budidaya dapat tercapai tanpa mengalami kerugian besar, pembudidaya harus memilih bibit yang terbukti unggul dan sehat. Cara memilih anak ayam arab dapat dilihat dari keadaan fisik dan tingkah lakunya. Yang pertama adalah keaktifan. Anak ayam yang terbukti sehat biasanya terlihat aktif bergerak. Kalau anak ayam yang aktif itu, umumnya sudah pasti dia sehat dan tidak memiliki cacat tubuh.
Selain itu juga dapat dilihat dari fisiknya. Lihat dengan seksama bagaimana kondisi bulu dari DOC ayam arab. Kalau dia sehat, pasti bulunya tidak akan terlihat kusam dan bagian anusnya bersih dari kotoran yang menempel. Malah terlihat bersih dan mengkilap. DOC ayam arab yang sehat juga memiliki bulu yang menutupi sekujur tubuhnya secara penuh, alias tidak ada bagian yang botak. Bibit ayam arab yang harus dipilih adalah yang memiliki mata yang tajam dan hidung yang bersih.
2. Mempersiapkan Kandang untuk Budidaya
Dengan memutuskan melakukan budidaya ayam arab, maka harus siap untuk menyediakan kandangnya. Terutama bagi bibit ayam arab yang masih muda, karena akan repot kalau dibiarkan lepas begitu saja bisa-bisa DOC ayam arab akan dimangsa oleh predator.
Bentuk kandangnya bisa disamakan dengan kandang ayam petelur umumnya. Kandang sebaiknya dibangun menghadap arah matahari terbit, supaya ayam arab mendapat penyinaran yang cukup di pagi hari. Cahaya matahari pagi ini memiliki fungsi yang penting bagi ayam arab. Yakni untuk melindungi ayam arab dari bakteri serta virus pada kotoran ayam di dasar kandang. Kebersihan kandang inilah yang juga akan berpengaruh terhadap kualitas telur yang dihasilkan oleh ayam arab.
Baca Juga: Rahasia Cara Merawat Ikan Discus agar Sehat Bebas Penyakit
Kandang ayam arab dibedakan menjadi 3 macam, yaitu kandang indukan, kandang pembesaran yang berbentuk litter atau postal, serta kandang baterai.
1. Kandang Indukan
Kandang indukan adalah kandang untuk doc ayam arab. Yang digunakan untuk membesarkan bibit ayam arab hingga berusia 1 bulan. Kapasitas satu kandang indukan tergantung dari usia bibitnya. Jika bibitnya berusia hingga 7 hari, maka satu kandang bisa muat sampai 60 ekor dengan pemanas sebesar 40 watt. Sedangkan untuk membesarkan hingga 14 hari, satu kandang muat hanya maksimum 40 ekor dengan pemanas sebesar 25 watt.
2. Kandang Litter
Kandang litter atau postal digunakan untuk pembesaran bibit ayam arab yang sudah berusia 1 sampai 2 bulan. Ukuran kandang biasanya 4 x 4 x 2,5 meter yang dapat memuat hingga 400 ekor ayam. Sedangkan kandang baterai digunakan untuk ayam arab dewasa yang produktif.
3. Kandang Baterai
Daripada kandang berjenis litter atau postal, kandang baterai dinilai lebih baik karena pembudidaya bisa dengan mudah mengawasi, membersihkan kandang, memanen telur, mengatur takaran pakan, dan tidak memakan banyak lahan. Kandangnya berupa persegi empat yang disusun berderet dan bisa dibuat bertingkat, yang mana ventilasinya cukup baik sehingga sirkulasi udaranya pun bagus. Ukuran kandangnya panjang 25 cm x lebar 25 cm, dengan tinggi bagian depan 35 cm x tinggi bagian belakang 28 cm.
3. Memperhatikan Kandungan Nutrisi Pakan
Ayam arab dibudidayakan dengan tujuan untuk menghasilkan telur dalam produksi tinggi dan berkualitas. Tentu saja produksi telur ini dipengaruhi oleh pakannya. Apa saja kira-kira pakan yang tepat diberikan untuk budidaya ayam arab?
Pakan yang diberikan bisa berupa pakan organik maupun pakan buatan pabrik. Pakan organik berupa sayur-sayuran dan umbi-umbian. Sedangkan untuk pakan buatan pabrik biasanya berbentuk voer atau dedak.
Nah karena ayam arab dibudidayakan untuk menghasilkan telur dalam jumlah banyak dan berkualitas, maka kandungan protein pada pakannya harus tinggi yakni dengan persentase 16 sampai 18%. Jika kandungan protein pada makannya sedikit, maka akan berdampak terhadap kualitas cangkang telurnya. Kurangnya protein bisa menyebabkan cangkang telur menjadi tipis dan mudah pecah, tentu saja hal ini dapat merugikan bagi pembudidaya.
Waktu pemberian pakan juga harus diperhatikan. Berikan pakan pada ayam arab sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu di pagi dan siang hari dengan porsi 80 sampai 90 gram per ekor ayam dalam sehari. Dengan begitu produksi telurnya akan tinggi dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi.
Baca Juga: Langkah-langkah Cara Merawat Iguana Bagi Pemula Lengkap
4. Pengelolaan Reproduksi pada Budidaya Ayam Arab
Pembudidaya harus tau rahasia budidaya ayam arab supaya produksi telurnya tinggi dan berkualitas baik. Yaitu pengelolaan reproduksi. Maksudnya bagaimana? Perlu diketahui bahwa ayam arab jantan adalah ayam dengan daya seksualitas yang tinggi. Ayam arab jantan bisa kawin sebanyak 3 kali hanya dalam 15 menit. Sehingga tidak heran apabila 1 ekor ayam arab jantan biasanya ditempatkan di satu kandang yang sama dengan 8 ekor ayam betina.
Ayam arab betina sendiri memiliki daya produksi telur yang tinggi bahkan hampir 90%, hanya saja yang membedakannya dari ayam kampung adalah ayam betina arab ini tidak suka mengerami.
Ayam arab sudah mulai bisa bertelur di usia 5 bulan. Memasuki usia ini, segera tempatkan pada satu kandang ayam arab jantan dan betina dengan perbandingan 1:8. Ayam arab akan terus menghasilkan telur dan mencapai puncak produksi di usia 8 bulan. Saat puncak produksi inilah tingkat produksi telurnya lebih tinggi usia sebelumnya.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Budidaya Ayam Arab
Ayam arab tidak mudah terserang penyakit karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dari ayam jenis lainnya. Tapi bukan berarti pembudidaya dapat menyepelekan kemungkinan terjadinya penyakit pada ayam arab. Tentu harus dilakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan kandang salah satunya.
Biasanya penyakit yang menyerang ayam arab adalah ND dan pesau samar. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan belum ditemukan obatnya. Sehingga pembudidaya harus melakukan pencegahan yakni dengan memberikan vaksinasi rutin pada ayam arab. Vaksinasi sebaiknya dilakukan oleh ahlinya.
Itulah panduan budidaya ayam arab yang baik dan benar. Dengan memahami panduan ini, diharapkan Anda bisa melakukan budidaya ayam arab dengan tepat sehingga bisa mendapatkan ayam arab yang berkualitas.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment