Pupuk merupakan unsur yang harus ada dalam kegiatan pertanian. Pupuk dibagi dalam dua jenis, yaitu pupuk organik atau yang merupakan pupuk buatan dari bahan alami dan pupuk anorganik atau pupuk buatan.
Pupuk organik, sesuai namanya merupakan pupuk yang berasal dari alam di mana merupakan hasil dari dekomposisi material makhluk hidup berupa kotoran hewan ternak, sisa tanaman, dan sebagainya.
Pupuk organik banyak digunakan oleh petani karena dinilai ramah lingkungan dan tidak akan menyisakan residu pada hasil pertanian. Sedangkan pupuk anorganik, atau kerap disebut sebagai pupuk buatan, merupakan pupuk tanaman yang diproses oleh pabrik.
Yakni pupuk mineral yang sudah dicampur dengan beberapa bahan kimia. Pupuk buatan dinilai lebih praktis karena bisa langsung dibeli di toko-toko pertanian.
Pupuk Buatan Berkualitas untuk Buah Unggulan
Sebenarnya tanaman tidak membutuhkan pupuk. Hal itu berlaku jika tanah yang digunakan menanam adalah tanah yang tidak pernah direcoki manusia.
Sedangkan pada tanah yang kerap diolah untuk bermacam-macam kebutuhan, tentunya membutuhkan tambahan unsur hara dengan maksud supaya tanah tetap gembur.
Bagi petani yang tidak ingin ribet mengkompos kotoran hewan ternak terlebih dahulu sebagai pupuk tanaman, mereka akan memilih pupuk buatan yang bisa dibeli di toko pertanian.
Pupuk buatan tersebut biasanya merupakan pupuk alam yang diproses bersama bahan-bahan kimia. Dalam dunia pertanian, pupuk buatan juga berperan penting dalam pertumbuhan tanaman.
Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencari pupuk buatan terbaik untuk tanaman :
- Baca dan perhatikan komposisi pupuk tersebut terbuat dari bahan apa. Hal ini merupakan hal penting mengingat komposisi adalah kunci dari suatu pupuk.
- Cara memilih pupuk buatan yang baik sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah dengan langsung memilih merek atau brand pupuk yang memang sudah umum dipilih oleh petani untuk meningkatkan kualitas buah.
Setidaknya, ada 5 pupuk buatan yang umum digunakan petani untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pupuk buatan ini dinilai memiliki kualitas paling tinggi dan baik yang dapat menunjang kualitas buah yang dihasilkan tanaman. Daftar pupuk tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pupuk Urea
Pupuk Urea
Tentunya pupuk buatan ini sudah tidak asing lagi dalam dunia pertanian. Bahkan orang awam mungkin sudah sering mendengar pupuk urea. Pupuk ini merupakan pupuk buatan yang didalamnya terkandung banyak unsur Nitrogen (N), sehingga sering juga disebut sebagai pupuk nitrogen.
Nitrogen sendiri merupakan salah satu unsur kimia yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Rumus kimia dari pupuk urea adalah NH2 CONH2.
Memiliki bentuk seperti butir kristal berwarna putih bertekstur kasar yang larut dengan mudah dalam air dan bersifat mudah menghisap air atau higroskopis.
Sudah ukuran yang paten kalau pupuk urea harus mengandung unsur N sekitar 46%. Misal 100 kg urea harus mengandung Nitrogen sebanyak 46 kg. Sedangkan 54% nya merupakan zat pembawa, yang sebenarnya tidak memberikan efek positif bagi tanaman selayaknya unsur N.
Zat pembawa justru akan memberikan efek yang negatif pada tanaman, seperti nitrifikasi dan pemadatan.
Akan tetapi pupuk urea digemari oleh para petani tentunya bukan tanpa alasan. Pupuk ini memiliki banyak manfaat baik pada tanaman. Di antaranya mempercepat pertumbuhan tanaman, membuat daun pada tanaman menjadi lebih hijau dan segar, meningkatkan protein dalam tanaman, serta meningkatkan hasil panen.
Meskipun terdapat efek samping berupa berkurangnya tingkat keasaman tanah, kondisi tanah menjadi rusak dan dapat membuat struktur tanah tanamnya semakin keras. Namun pupuk ini sangat baik digunakan terutama saat masa awal pertumbuhan tanaman.
2. Pupuk KCl
Selain pupuk urea, pupuk buatan yang kerap digunakan petani adalah pupuk KCl. Pupuk KCl dapat digunakan pada berbagai macam tanaman yang toleran dengan unsur klorida.
Namun tidak cocok diaplikasikan pada tanaman hias, maupun tanaman lainnya seperti kentang, tembakau, daun bawang dan wortel yang cukup sensitif terhadap unsur klorida.
Kandungan pupuk KCl yang umum ditemui adalah yang memiliki kandungan zat hara sebesar 60%. Sifatnya larut dengan mudah dalam air, higroskopis, dan mudah diserap oleh tanaman. Pupuk ini bermanfaat meningkatkan kualitas buah pada tanaman.
Yang mana buahnya akan lebih besar, lebih manis dan lebih berat. Sehingga cocok digunakan oleh petani tanaman berbuah. Selain itu juga dapat memberi manfaat yakni meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, kerusakan, serta stres, batang tanaman menjadi lebih kokoh, serta produksi panennya akan melimpah.
3. Pupuk NPK
Pupuk NPK
Adapun pupuk majemuk NPK, yang merupakan campuran tiga unsur makro sekaligus, yakni Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Unsur kalium dalam NPK akan membantu metabolisme tanaman, diantaranya fotosintesis, menunjang pertumbuhan batang, serta membentuk bakal calon bunga atau buah.
Kalium dalam NPK juga berfungsi mengatasi penyakit pada tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap iklim yang ekstrim, terlibat dalam pembentukan buah, serta efektif untuk efisiensi air.
Unsur fosfor sendiri akan membantu respirasi, pembelahan sel, kualitas kecambah yang meningkat, meningkatkan perkembangan akar, begitu pula dengan biji serta buahnya. Unsur fosfor ini akan menghindari tanaman menjadi kerdil, bentuk daun tidak normal serta supaya tanaman mau berbuah.
Sedangkan unsur nitrogen berperan dalam perkembangan serta pertumbuhan tanaman, di mana daunnya akan berwarna hijau tua yang menjadi indikasi bahwa klorofil dalam daunnya tinggi.
Secara keseluruhan pupuk NPK berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan daun tanaman, membantu pembentukan enzim dan vitamin, serta sebagai pembentuk dinding sel tanaman.
4. Pupuk TSP
Untuk menghindari tanaman menjadi kerdil, dan membuat tanaman bisa berbuah dengan cepat atau produktif, maka tanah yang digunakan haruslah mengandung fosfor yang cukup. Jika kandungan fosfor dalam tanah kurang mencukupi, bisa dibantu dengan menambahkan pupuk TSP.
Pupuk TSP ini kaya akan kandungan fosfor. Manfaat TSP sendiri salah satunya untuk mendukung proses fotosintesis pada tanaman. TSP juga digunakan untuk mempercepat perakaran pada tanaman yang masih muda.
Jika digunakan pada tanaman berbuah, maka TSP akan mempersingkat periode infertilitas, mempercepat florensensi serta mempercepat pematangan buah. Bagi petani yang ingin supaya tanaman berbuah unggul, maka perlu diberikan pupuk TSP sesuai dosis dengan cara ditaburkan di area piringan atau dibenamkan dalam tanah.
5. Pupuk ZA
Pupuk ZA mengandung nitrogen dan belerang, namun kandungan nitrogennya lebih sedikit daripada pupuk urea. Sehingga pupuk ini kerap diberikan pada tanaman sebagai penambah unsur belerang pada tanah.
Berbentuk mirip garam, dan bersifat higroskopis. Mengandung amonium sulfat di mana ion sulfatnya dapat sangat mudah larut dalam air, sedangkan iom amoniumnya lebih lemah. Sehingga pupuk ini cocok jika digunakan pada tanah alkalin saja, karena dapat berpotensi menurunkan pH tanah.
Adapun manfaat pupuk ZA adalah menambah kandungan vitamin dan protein pada hasil panen, daun tanaman akan lebih hijau, pada tanaman padi akan meningkatkan jumlah anak, buah-buahan akan matang dengan sempurna, tanaman akan menjadi lebih sehat, serta lebih tahan dengan penyakit, hama maupun kekeringan.
Penggunaan pupuk buatan sebaiknya diberikan seimbang dengan pemberian pupuk organik. Sehingga saling mengisi kekurangan masing-masing pupuk dan tanaman akan menghasilkan produksi panen yang maksimal.
Itulah beberapa tips memilih dan rekomendasi jenis pupuk buatan terbaik untuk tanaman yang berkualitas. Semoga dengan adanya informasi ini bisa menambah pengetahuan para pembaca semua ya!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Begini Cara Memilih Pupuk Buatan yang Baik Untuk Tanaman […]
[…] anda sudah mengunakan pupuk kandang pada pemupukan dasar maka anda bisa mengunakan pupuk buatan untuk pemupukan susulan. Pupuk buatan yang biasanya digunakan adalah TSP,KC1, dan pupuk urea yang […]