Cara Merawat Hewan

Tips Perawatan Bayi Panda agar Sehat dan Terbebas dari Penyakit

Perawatan Bayi Panda
Written by Trikmerawat.com

Panda merupakan hewan mamalia lucu yang identik dengan warnanya yang hitam putih. Warna hitam itu sendiri berada di bagian telinga, mata, kedua lengan, dan kedua kaki. Tubuhnya gemuk menggemaskan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi panda untuk memikat hati manusia.

Panda adalah hewan asli dari Tiongkok Tengah yang memiliki nama Tionghoa “xiong mao” yang artinya kucing-beruang. Walaupun merupakan hewan yang menggemaskan, namun perawatan bayi panda tergolong sulit karena membutuhkan perawatan yang intensif.

Selama ini panda juga identik dengan bambu. Meskipun sering terlihat memakan bambu, tapi sebenarnya panda merupakan hewan karnivora jika dilihat secara taksonomi.

Selain memakan bambu, panda juga memakan serangga dan telur yang menjadi sumber proteinnya.

Hal yang Perlu Dipahami Perihal Perilaku Panda Setelah Melahirkan


Tubuh panda dewasa terlihat besar selayaknya beruang dengan panjang sekitar 1,2 meter sampai 1,5 meter dan berat sekitar 75 kg sampai 135 kg. Namun siapa sangka kalau ternyata bayi-bayi panda terlahir dalam ukuran yang begitu kecil bahkan hanya seberat 1/900 dari berat induknya.

Terlebih ukurannya hanya sekitar 15 cm, itu juga terlahir dalam keadaan buta dengan warna tubuh merah muda dan sedikit rambut di tubuhnya.

Panda betina akan melahirkan 1 atau 2 bayi panda setiap 2 tahun sekali. Bayi-bayi panda itu akan bersama dengan induknya selama 18 bulan sebelum kemudian dilepas untuk mencari makan sendiri.

Induk panda hanya sanggup mengurus satu bayinya. Alasannya karena induk panda tidak punya energi yang cukup untuk mengurus dua bayi sekaligus, atau bisa juga karena tidak memiliki susu yang cukup.

Baca Juga : Fakta Unik Tentang Musang Rase

Induk panda yang melahirkan 2 bayi atau bayi kembar akan dengan alami memilih satu bayi yang lebih kuat untuk dibesarkan, dan membiarkan bayi yang satu lagi hingga mati dengan sendirinya.

Hal ini yang merupakan salah satu penyebab mengapa populasi panda di alam bebas sudah termasuk kategori terancam punah, yang kemudian di tahun 2016 statusnya berganti menjadi rentan.

Selain itu yang juga ikut andil sebagai penyebab langkanya populasi panda adalah tingkat kematian bayi panda yang tinggi, terlebih dibarengi dengan siklus reproduksi yang panjang.

Bahkan bayi-bayi panda yang lahir di penangkaran pun hanya memiliki tingkat harapan hidup yang kecil, sekitar 20%, sebelum akhirnya trik terbaru pembesaran bayi panda ditemukan.

Bagi induk panda yang melahirkan bayi kembar, maka staf penangkaran akan membantu si induk untuk mengurus dua bayi sekaligus. Yakni menggunakan sistem giliran. Saat satu bayi sedang menyusu dan menjalin ikatan dengan induknya, maka bayi yang lain ditempatkan di inkubator.

Beberapa jam kemudian, bayi yang digendong oleh induknya itu kemudian diambil oleh staf. Yakni dengan mengalihkan perhatian induknya menggunakan semangkuk air madu, dan begitu perhatian induknya sudah teralihkan, bayi panda kemudian diambil.

Bayi panda itu lantas diselimuti oleh sebuah handuk lembut, kemudian dipindah ke dalam inkubator. Selanjutnya bayi yang sebelumnya di inkubator, diselimuti dengan handuk yang sama kemudian dibawa pada induknya untuk menyusu dan menjalin ikatan dengan induknya dalam jangka waktu yang sama.

Dengan diterapkannya trik itu, tingkat kematian bayi panda khususnya yang terlahir kembar mulai berkurang.

Bayi panda baru bisa melihat dan merangkak saat memasuki usia 3 minggu. Selama itulah bayi panda akan sangat membutuhkan dan bergantung pada induknya.

Sehingga bayi panda sangat rapuh dan bisa sakit atau mati dengan mudah jika tanpa adanya pengawasan intensif. Itulah mengapa di penangkaran, pertumbuhan bayi-bayi panda harus diawasi dengan intensif, antaranya untuk membantu induk panda yang melahirkan bayi kembar, sekaligus memastikan bayi panda aman di pelukan induknya.

Di saat bayi panda belum membuka matanya, induk panda akan dengan sangat hati-hati dan protektif pada bayinya. Saat berjalan, induk panda akan membawa bayinya dengan cara ditempatkan di mulutnya, hampir sama dengan cara induk kucing membawa bayinya.

Kemudian saat duduk, induk panda akan menggendong bayinya di lengannya. Bayi panda sendiri akan meminta susu setiap 2 jam sekali, dan pada saat menyusui, induk panda akan sangat jarang menaruh bayinya di lantai.

Tahukah Kamu? Seekor panda liar bisa bertahan hidup hingga 20 tahun. Namun panda yang dipelihara dengan baik di penangkaran bisa mencapai 30 tahun.

Tips Perawatan Bayi Panda


Tips merawat bayi panda bisa dibilang cukup sulit. Karena bayi panda yang baru lahir memiliki tubuh yang fragile, mata masih menutup dan belum sanggup untuk berjalan.

Sehingga perlu kehangatan dan perlindungan dari induknya. Namun apabila bayi yang dilahirkan adalah kembar, maka perlu adanya campur tangan dari manusia sebagai upaya untuk menghindari kematian bayi panda.

Induk panda yang baru melahirkan umumnya akan menghabiskan 80% waktunya untuk menyusui dan memegang bayinya. Sehingga induk panda bisa tidak makan dan minum selama minggu pertama usai melahirkan.

Hal ini merupakan penyebab utama mengapa induk panda yang hidup di alam liar menelantarkan bayi-bayinya demi bertahan hidup sendiri.

Baca Juga : Cara Merawat Sapi Agar Cepat Gemuk

Karena semua induk panda akan menghadapi dua pilihan usai melahirkan, yaitu membahayakan nyawa sendiri dan anak-anak mereka dengan merawat keduanya sekaligus, atau memilih satu anak dan membiarkan anak yang lain mati.

Maka di penangkaran pun, induk panda juga sebaiknya diperhatikan kebutuhan makan dan minumnya.

Untuk menghindari induk panda kelelahan akibat mengurus bayi 24 jam penuh, maka induk panda perlu diberi jeda untuk istirahat dan bayi-bayinya ditempatkan di inkubator dengan diberi susu botol.

Tahukah Kamu? Bahwa Panda dapat tumbuh dengan tinggi 1.2 meter hingga 1,5 meter dan bobot 75 kilogram hingga 135 kilogram.

Ancaman yang Bisa Menyerang Bayi Panda


Bayi-bayi panda rata-rata tidak bisa bertahan hidup di alam liar. Dikarenakan setelah kelahirannya, bayi panda akan menghadapi beberapa ancaman berikut:

1. Panda Sangat Butuh Perhatian yang Tinggi

Tubuhnya yang terlahir kecil, rentan, buta dan berwarna merah muda tentunya sangat perlu perhatian khusus dari induknya, karena mereka akan sangat mudah kena kecaman dari alam liar.

Induk panda harus selalu memeluknya di dada sambil menyusui dan memberikan kehangatan. Setidaknya sampai bayi panda bisa berjalan, melihat dan mulai memakan bambu di usia 6 bulan.

2. Panda dengan Bayi Kembar Membutuhkan Penanganan Khusus

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, induk panda akan secara alami memilih satu bayi jika ia melahirkan bayi kembar. Satu bayi yang lain akan ditelantarkan begitu saja sampai mati. Ini bukan berarti panda adalah hewan yang kejam.

Baca Juga : Cara Merawat Kelinci

Induk panda juga harus mengurus dirinya sendiri selain mengurus bayi-bayinya. Jika mengurus dua bayi sekaligus, induk panda akan mengancam nyawanya sendiri karena ia tidak akan memiliki waktu untuk makan dan minum.

Hal ini juga bisa menyebabkan bayi-bayinya juga mati karena nutrisi yang didapat dari induknya sangat minim. Sehingga sudah merupakan naluri saat induk panda hanya memilih satu bayinya yang dianggap lebih bisa bertahan hidup.

3. Ancaman Bayi Panda yang Bisa Saja Tertimpa Induknya

Ancaman yang mengintai nyawa bayi panda bahkan bisa berasal dari induknya sendiri. Telah disebutkan di atas bahwa berat induk panda bisa mencapai 900 kali lebih berat dari bayinya.

Sehingga tidak mengherankan jika saat induknya lalai, bayinya bisa saja mati akibat tertimpa induknya sendiri. Itulah informasi mengenai perawatan bayi panda. Semoga informasi ini bermanfaat dan setelah ini pengetahuan pembaca mengenai hewan yang lucu ini bisa semakin bertambah ya!

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment