Ayam Cara Merawat Hewan

Kelebihan Ayam Ciparage dan Ciri-Ciri yang Wajib Diketahui

ayam ciparage
Written by Trikmerawat.com

Ayam ciparage adalah ras ayam lokal yang dulu menjadi primadona di kalangan penghobi ayam laga. Sayangnya ayam ini sudah mendekati punah sebab perkembangan zaman dalam dunia perayaman yang sangat cepat. Hal ini juga dikarenakan jual beli jenis ayam ini yang semakin jarang di daerah asalnya sehingga juga menyebabkan ciparage tidak sepopuler ayam bangkok dan sejenisnya.

Berdasarkan sejarahnya, dahulu ciparage hanyalah ayam liar yang terlibat dalam sabung ayam. Kehebatannya dalam berlaga semakin dikenal oleh banyak orang terutama di provinsi Banten. Yang kemudian ciparage diyakini sebagai ras ayam laga dengan silsilah tertua di Indonesia.

Ada juga cerita yang menyebutkan bahwa ciparage berasal dari kampung Ciparage, Desa Cilamaya, Karawang Jawa Barat. Konon disebutkan bahwa unggas ini dimiliki oleh Adipate Singaperbangsa yang sangat melegenda di masa itu. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang membenarkan cerita ini.

Terlepas dari hal itu, ciparage tetap diakui sebagai ayam petarung yang melegenda. Apabila ingin memelihara ayam ini, ketahui terlebih dahulu apa saja kelebihan serta ciri-cirinya sebagai berikut.

Baca Juga : Panduan Umum Cara Budidaya Ayam Kalkun yang Baik dan Benar

Ciri-Ciri Ayam Petarung Ciparage


Ayam laga ciparage mempunyai ciri fisik yang hampir mirip dengan ras ayam bangkok maupun ayam kampung. Dikarenakan populasinya yang semakin langka, sehingga cukup sulit menemukan unggas ciparage yang merupakan keturunan murni. Kebanyakan merupakan hasil persilangan dengan ras lain.

Nah untuk membedakan antara ciparage keturunan murni dengan ciparage hasil persilangan dengan ras lain, berikut beberapa ciri-cirinya.

  • Memiliki bentuk kepala bulat.
  • Memiliki jengger tunggal dengan bentuk bergerigi kecil dan warna merah pucat.
  • Mempunyai tulangan sayap yang kuat dan menempel ke badan.
  • Paruhnya panjang, kuat dengan warna kuning agak putih.
  • Mempunyai ekor panjang dengan ujung melengkung.
  • Memiliki taji yang tajam, besar dan meleng.
  • Warna bulunya dominan hitam bulu leher kemerahan, serta coklat keemasan.
  • Ciparage dewasa memiliki bobot 2,5 sampai 3 kg untuk jantan, sedangkan untuk betina hanya 1,5 kg saja.
  • Sifatnya agresif.
  • Gaya bertarungnya lebih cenderung ke sisi wajah leher lawan.

Kelebihan Ayam Ciparage


Kelebihan ciparage terletak pada gaya bertarungnya yang gesit dan agresif. Gaya bertarungnya ini tidak jauh berbeda dengan ayam birma. Sehingga jenis ayam ini dapat menumbangkan lawan dengan ukuran sama atau dengan badan yang lebih besar. Beberapa kelebihan lain dari ciparage adalah sebagai berikut:

  • Memiliki gerakan yang agresif dan cepat.
  • Menggunakan teknik pukul taji atau jalu.
  • Pukulannya lebih didominasi ke bagian atas, yaitu leher dan kepala lawan.
  • Mempunyai warna bulu unik dan indah.
  • Memiliki pertahanan yang bagus.
  • Frekuensi pukulannya tinggi.
  • Memiliki postus badan yang tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.
  • Memiliki paruh yang tebal.
  • Tulangannya tidak terlalu tebal maupun tipis.
  • Saat bertarung, ciparage kerap membuat lawan kewalahan.
  • Merupakan ayam petarung legenda nusantara.

Cara Merawat Ayam Laga Ciparage


Cara merawat ayam asal Karawang ini sebenarnya sama saja dengan cara merawat ayam aduan pada umumnya. Pembudidaya bisa mencontoh cara perawatan ayam bangkok untuk mendapatkan ayam aduan ciparage yang kuat dan tak terkalahkan. Berikut beberapa cara jitu merawat ayam laga yang bisa dicontoh.

1. Menyesuaikan Kandang dengan Usianya

Menyesuaikan Kandang dengan Usianya
(Sumber: Toiletbisnis.com)

Dalam pembuatan kandangnya, sebaiknya disesuaikan dengan usia ayam. Untuk anakan ayam yang masih berusia 1-3 hari harus ditempatkan di kandang yang tertutup dan dilengkapi lampu untuk menjaga suhu dalam kandang tetap hangat. Sebab anakan yang baru menetas rentan mengalami kematian. Tidak perlu dengan biaya besar, cukup gunakan boks yang kemudian diberi lampu kecil dengan daya sekitar 5 watt.

Nantinya di usia 2 bulan, anakan ayam dipindahkan ke kandang yang lebih besar. Pastikan kandang rajin dibersihkan setiap hari untuk menjaga ayam tetap sehat. Ayam juga bisa diperbolehkan mandi tanah supaya tulangnya dapat tumbuh dengan baik serta terbiasa dengan lingkungannya.

Baca Juga : 7 Tips Sukses Lengkap Budidaya Ayam Mutiara

2. Pemberian Pakan

Pemberian Pakan
(Sumber: 99.co)

Pemberian jenis pakan yang pas akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkah laku serta performa ayam aduan. Pemberian pakan harus dilakukan dengan baik dan tepat, yakni dengan mengikuti beberapa peraturan berikut:

  • Pemberian jenis pakan disesuaikan dengan usia ayam. Ayam yang baru menetas hingga usia 2 hari cukup beri air minum. Setelah itu beri campuran pur dan bekatul dengan perbandingan 4:1. Usia 3 bulan beri pakan berupa voer 592 dan minuman yang diganti setiap hari. Usia 3-6 bulan diberi voer 594 dan dicampur nasi putih, beri tambahan susu juga untuk menunjang pertumbuhan anakan. Lalu untuk usia 6 bulan ke atas diberi kombinasi pakan supaya kebutuhan gizinya tercukupi.
  • Takaran pakan disesuaikan dengan berat badan ayam. Ayam dengan bobot 3-4 kg diberi pakan sebanyak 200-300 gram untuk sekali makan.
  • Tambahkan suplemen dan vitamin tambahan sejak ayam berusia 1 bulan. Penambahan ini diberikan di malam hari.

3. Memandikan Ayam

Memandikan adalah bagian terpenting dalam perawatan ayam aduan, salah satunya ciparage. Cara memandikan ayam aduan juga tidak bisa sembarangan, ada teknik khususnya. Memandikan ayam bertujuan untuk membuat penampilan ayam menarik, dan performanya menjadi lebih baik. Berikut cara memandikan ayam aduan ciparage:

  • Ayam ditenangkan, kemudian basuh bagian kepala menggunakan spons basah saat memegangi ayam.
  • Lalu siram dengan perlahan ke bagian leher hingga tengkuk menggunakan air. Gunakan handuk kering untuk mengelap bulu di leher supaya tidak banyak mengandung air karena dapat merusak warnanya.
  • Daerah kloaka dibersihkan sampai benar-benar bersih.
  • Bagian sayap, ketiak dan kaki dibasuh, kemudian dikeringkan dengan handuk bersih.
  • Jangan lupa bersihkan bagian dubur ayam juga.

Memandikan ayam sebaiknya dilakukan pagi hari pukul 8 pagi, hindari cuaca hujan. Air yang digunakan adalah air bersih dari sumur. Jangan gunakan sabun dan air hangat sebab dapat merusak bulunya. Juga jangan terlalu sering memandikan bagian punggung karena dapat menyebabkan bulunya mudah kusut. Saat mengusap tubuh ayam, sebaiknya peras dan bersihkan handuk agar airnya tidak terlalu banyak.

4. Menjemur Ayam

Setelah ayam dimandikan, ayam harus dijemur supaya sisa-sisa air di bulu dan tubuhnya cepat mengering. Cara menjemur ayam adalah dengan memasukkan ayam ke dalam kurungan bulat dengan bagian bawahnya diberi alas kayu atau bebatuan supaya ayam tidak kotor lagi.

Penjemuran jangan dilakukan terlalu lama. Dilakukan antara pukul 8 sampai 10 pagi. Lebih dari waktu itu akan menyebabkan ayam kepanasan.

Baca Juga : 8 Tips Budidaya Ayam Joper bagi Pemula

5. Latihan

Latihan
(Sumber: Pinterest.com)

Ayam dapat mulai dilatih saat memasuki usia 6 sampai 7 bulan. Latihan dilakukan dengan tujuan supaya ayam aduan siap diadu dan memiliki kemampuan tarung yang mumpuni. Latihan yang diberikan antara lain berupa senam setiap pagi supaya otot-otot ayam laga ciparage jadi lemas, lentur tapi tetap kuat.

Demikianlah penjelasan tentang ciri-ciri, kelebihan serta cara merawat ayam ciparage yang harus diketahui. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment