Burung tengkek, atau yang juga populer dengan nama burung raja udang, merupakan satu dari sekian banyak spesies unggas yang gemar memakan ikan. Diketahui, sudah lebih dari 90 jenis spesies tengkek ditemukan di seluruh belahan dunia, termasuk Afrika, Asia, dan Australia. Ternyata, cara ternak tengkek buto sangat mudah untuk dilakukan loh!
Karakteristik Burung Tengkek Buto
Secara garis besar, burung bernama latin Eurystomus Orientalis ini memiliki ukuran tubuh yang tak terlalu besar, dan bahkan cenderung kecil. Kendati demikian, bentuk kepala burung ini terlihat tidak proporsional dengan ukuran tubuhnya. Ini dikarenakan tengkek buto mempunyai kepala berukuran besar, pun demikian dengan paruhnya yang runcing dan panjang. Leher burung ini relatif pendek, begitu juga dengan kakinya yang tak terlalu panjang.
Tengkek buto mempunyai variasi warna cerah pada bulunya. Sebut saja biru, putih, dan coklat kemerah-merahan.
Kabarnya, burung raja udang bisa ditemui dengan mudah di sekitar sungai, danau, kolam, atau daerah-daerah yang secara khusus berdekatan dengan sumber air, meski jika lokasinya berada di pedalaman hutan sekalipun.
Adapun jenis pakan yang kerap diburu oleh hewan raja udang diantaranya adalah kodok, serangga, dan ikan. Burung ini sering bertengger di ranting pohon, berdiam diri sekaligus berlindung di bawah rindangnya dedaunan supaya tidak terlihat oleh buruannya. Sarang burung tengkek biasanya ditempatkan di lubang tanah, batang pohon, maupun tebing-tebing.
Baca Juga : Cara Ternak Burung Cililin yang Benar Cepat Gacor dan Rajin Berkicau
Fakta Unik Soal Tengkek Buto
1. Burung yang Cerewet
Sejak dulu, tengkek buto dikenal dengan kicauannya yang sangat keras dan terus-menerus. Tak ayal jika kemudian orang-orang memberinya julukan sebagai burung mesin jahit lantaran bunyinya yang mirip dengan mesin jahit yang sedang beroperasi.
Meski menjadi ciri khasnya, namun jenis tengkek ini masuk dalam kategori burung cerewet karena selalu bersuara dengan volume sangat keras.
2. Dominasi Warna Biru
Tengkek buto memiliki bulu yang didominasi dengan warna biru tosca. Bagi para penggemarnya, warna ini sangatlah unik. Terlebih dengan sedikit sentuhan warna hitam pada sebagian badan dan ekornya.
Langkah Mudah Cara Ternak Tengkek Buto
Di Indonesia sendiri, ada kurang lebih 45 spesies burung tengkek yang berhasil dikenali. Kebanyakan dari mereka memiliki habitat asli di wilayah timur Indonesia, sebut saja Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan Sulawesi. Salah satu spesies tengkek paling populer di kalangan masyarakat adalah raja udang/tengkek buto, cekakak jawa, cekakak batu, raja udang punggung merah, cekakak belukar, cekakak sungai, cekakak pita biasa, pekaka emas, cekakak suci, dan lain sebagainya.
1. Mencari Indukan Satu Spesies
Sebelum memilih indukan untuk dikembangbiakan, terlebih dahulu peternak harus menguasai bagaimana cara untuk membedakan burung jantan dan burung betina berikut spesiesnya. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tengkek mempunyai cukup banyak spesies. Sehingga kesalahan dalam pemilihan dan perawatannya dapat berakibat fatal bagi pengembangan bisnis budidaya.
Seusai menentukan jenis burung tengkek yang akan dikembangbiakan, carilah indukan burung melalui breeder maupun peternak lain yang skalanya sudah cukup besar. Harga satuan dari burung ini berada di kisaran Rp 1.400.000 sampai Rp 1.700.000.
2. Menangkar Burung Tengkek Buto
Kandang yang tepat untuk budidaya burung tengkek ialah kandang dengan model aviary. Mengingat bentuknya yang lebih sederhana sehingga kegiatan ternak burung bisa lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu, kandang dengan model ini berbobot ringan, apalagi jika bahan pembuatnya berasal dari alumunium/baja ringan. Hal itulah yang menyebabkan kandang aviary mudah dipindah tempatkan. Dan lagi, kandang bisa digunakan sebagai tempat mengumbar burung tengkek.
Di dalam kandang, peternak diperbolehkan menambahkan sarang berupa pohon yang sebelumnya sudah dilubangi. Nantinya, sarang ini bisa diletakkan di bagian belakang kandang dan digantung di tempat yang cukup tinggi. Tambahkan pula kolam berisi air yang sesekali bisa diisi beberapa ikan kecil.
Indukan burung tengkek, baik jantan maupun betina, bisa langsung dimasukkan ke dalam kandang kandang agar beradaptasi dan mulai mengenal satu sama lainnya. Bila sudah berjodoh, indukan betina akan segera bertelur. Dalam sekali proses bertelur, burung tengkek betina mampu menghasilkan antara 2 sampai 7 butir telur. Telur-telur tersebut kemudian akan dialami selama kurang lebih 3 mingguan.
Untuk urusan perawatan anak burung yang baru ditetaskan, dapat diserahkan pada induknya hingga usia anak mencapai 2 minggu dan bisa mulai dipanen.
Baca Juga : Panduan Cara Merawat Burung Ciblek Gacor dan Rajin Bunyi
3. Meloloh Anak Burung Tengkek Buto
Apabila peternak memutuskan untuk meloloh sendiri anakan burung tengkek buto, peternak boleh memberikannya jangkrik, ulat hongkong, ikan-ikan kecil, kadal yang sudah dipotong-potong, atau bahkan keong mas.
Berikut adalah prosedur pembuatan lolohan untuk anak burung tengkek buto:
- Persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan meliputi 5 sampai 6 butir telur puyuh yang sudah direbus, 2 sendok makan kroto, 5 butir minyak ikan, 50 gram voer, OrBird, dan grit halus secukupnya.
- Setelah itu, campurkan seluruh bahan, terkecuali OrBird dan minyak ikan, menggunakan blender.
- Jika adonan sudah berhasil terbentuk, tambahkan OrBird dan minyak ikan.
- Masukkan sedikit air panas dan aduk hingga seluruh bahannya tercampur merata.
Perawatan Agar Burung Tengkek Gacor
Gacor atau tidaknya suatu burung kicau akan berpengaruh terhadap laku dan tidaknya hewan tersebut di pasaran. Mengingat tengkek yang kerap dijadikan sebagai master bagi burung kicau, tentu kicauannya menjadi aspek utama yang perlu diperhatikan oleh tiap-tiap peternak.
Selain memberinya pakan voer halus dan EF berupa jangkrik, peternak perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Penjemuran Rutin
Penjemuran rutin di pagi hari memberikan dampak besar terhadap perkembangan seekor burung tengkek buto. Durasi penjemuran antara tengkek dewasa dan tengkek anakan harus dibedakan, mengingat kondisi tubuh keduanya yang tidak serupa. Untuk tengkek anakan, peternak dianjurkan menjemurnya selama kurang lebih 5 sampai 10 menit. Sementara tengkek dewasa bisa dijemur hingga 1 jam lamanya.
2. Menjaga Kebersihan Kandang
Memang tidak secara langsung akan mempengaruhi kegacoran suatu spesies burung, namun dengan menjaga kebersihan kandang, peternak telah meminimalisir penyebab timbulnya penyakit pun perasaan stres pada burung. Dimana tingkat stres akan berpengaruh pada rajin atau tidaknya burung dalam berkicau. Kandang burung bisa dibersihkan setiap 2 hingga 3 hari sekali.
3. Pengkrodongan Kandang Tengkek
Saat malam hari tiba, tutuplah kandang burung dengan kerodong agar mereka bisa beristirahat dengan tenang dan tidak terus menerus berkicau.
Baca Juga : Cara Merawat Burung Branjangan Gacor dan Rajin Berkicau
Prospek Ternak Burung Tengkek Buto
Memiliki bulu yang lembut nan cantik banyak membuat tengkek buto dipelihara oleh penggemar burung di rumah. Selain tampilannya, suaranya yang terus terdengar seperti tidak memiliki akhir, turut menarik perhatian orang-orang untuk memilikinya.
Bukan hanya kerap dijadikan sebagai peliharaan pribadi, namun jenis burung satu ini juga banyak digunakan sebagai master bagi burung murai batu atau burung-burung kicau lainnya. Inilah mengapa permintaan terhadapnya tidak pernah menyusut dipasaran. Tentu, fenomena ini sangat baik bagi prospek usaha budidaya tengkek. Apalagi dengan perawatannya yang mudah untuk dilakukan, bahkan seorang pemula sekalipun.
Demikianlah cara ternak tengkek buto berikut teknik agar tengkek bisa selalu gacor. Cukup mudah bukan?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment