Kambing gibas merupakan salah satu jenis hewan ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain karena memiliki kualitas daging yang baik, bau tak semenyengat jenis kambing lain, juga cara ternak kambing gibas yang mudah, jenis kambing ini memiliki permintaan pasar yang sangat tinggi. Sehingga peluang usaha dari budidaya gibas masih menjanjikan bila dilakoni secara tepat dan serius.
Prospek Ternak Kambing Gibas
Bisa dibilang, peluang usaha ternak kambing gibas masih terbuka lebar. Semua orang masih berpeluang untuk memulainya. Ini karena ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran di pasar. Hingga total permintaan yang tinggi tidak bisa terpenuhi secara optimal.
Sebagaimana disinggung sebelumnya, prospek ternak kambing gibas sangatlah bagus. Biasanya, seekor kambing akan dipatok dengan kisaran harga Rp 1.500.000 sampai Rp 2.000.000, bergantung pada range harga yang ada di pasar daerah setempat.
Dalam memasarkan hasil budidaya kambing gibas, peternak dapat menjualnya secara langsung ke pengepul atau lewat pasar. Atau bisa juga dengan memasarkannya ke pelaku bisnis yang menggunakan bahan daging ini sebagai menu utamanya.
Baca Juga : Jenis-Jenis Kambing Budidaya dan Trik Merawat yang Benar
Analisa Usaha Budidaya Kambing Gibas
Guna memudahkan peternak dalam memulai usahanya, berikut ini merupakan beberapa rincian biaya modal dan operasional, lengkap beserta estimasi keuntungan sekaligus lama waktu yang diperlukan untuk balik modal, yang dibutuhkan untuk menjalankan budidaya kambing gibas.
Modal awal:
- Biaya pembuatan kambing gibas senilai Rp 3.182.600
- Biaya penyewaan lahan untuk kandang sebesar Rp 2.131.600
- Pembelian bibit kambing gibas Rp 3.154.200
- Pembuatan tempat makan kambing Rp 121.550
- Pembuatan tempat minum kambing sebesar Rp 81.500
- Pembelian pembersih kandang Rp 83.100
- Pembelian mesin giling pakan senilai Rp 2.115.000
- Pengadaan sekop Rp 81.800
- Saluran selang air senilai Rp 71.600
- Terpal dan timba sebesar Rp 71.400
- Pembelian peralatan tambahan lainnya Rp 73.100
Sehingga estimasi modal awal yang diperlukan adalah Rp 11.167.450
Sementara itu, dibutuhkan pula biaya untuk keperluan operasional per bulannya. Rinciannya ialah sebagai berikut:
- Biaya penyusutan pembuatan kandang kambing gibas 1/62 x Rp 51.332 = Rp 3.182.600
- Biaya penyusutan sewa lahan kandang 1/62 x Rp 34.381 = Rp 2.131.600
- Biaya penyusutan pembelian bibit kambing 1/62 x Rp 50.874 = Rp 3.154.200
- Biaya penyusutan tempat makan kambing 1/44 x 2.763 = Rp 121.550
- Biaya penyusutan tempat minum 1/44 x Rp 1.852 = Rp 81.500
- Biaya penyusutan pembersih kandang 1/44 x Rp 1.889 = Rp 83.100
- Biaya penyusutan mesin giling pakan kambing gibas 1/62 x Rp 34.113 = Rp 2.115.000
- Biaya penyusutan sekop 1/62 x Rp 1.319 = Rp 81.800
- Biaya penyusutan selang air 1/44 x Rp 1.627 = Rp 71.600
- Biaya penyusutan terpal dan timba 1/44 x Rp 1.623 = Rp 71.400
- Biaya penyusutan peralatan tambahan senilai 1/44 x 1.661 = Rp 73.100
- Gaji untuk karyawan sebesar Rp 1.600.000
Dengan demikian, total biaya tetap bulanan yang harus dikeluarkan peternak adalah Rp Rp 1.783.434
Biaya operasional dibagi menjadi dua kategori, yakni biaya tetap sebagaimana rincian di atas, dan biaya variabel yang nilainya bisa selalu berubah tergantung situasi dan kondisi. Lebih detailnya, berikut ini merupakan total biaya variabel dalam 1 bulan untuk budidaya kambing gibas.
- Rerumputan senilai 30 x Rp 29.500 = Rp 885.000
- Pakan tambahan 30 x Rp 22.600 = Rp 678.000
- Vaksin 30 x Rp 17.000 = Rp 510.000
- Minuman 30 x Ro 9.500 = 285.000
- Vitamin 30 x Rp 27.000 = Rp 810.000
- Alat habis pakai 30 X Rp 17.500 = Rp 525.000
- Karung penyimpanan 30 x Rp 1.500 = Rp 45.000
- BBM 30 x Rp 25.000 = 750.000
- Air dan listrik 30 x Rp 18.500 = Rp 555.000
- Biaya lain-lain 30 x 7.000 = 210.000
Total biaya variabel ialah Rp 5.253.000, sehingga biaya operasionalnya adalah biaya tetap + biaya variabel = Rp 7.036.434
Pendapatan Per Bulan
Dengan estimasi biaya di atas, kemungkinan pendapatan per bulan dengan asumsi peternak menjual 8 kambing adalah:
8 ekor x Rp 1.600.000 = Rp 12.800.000
Perlu diingat, harga tersebut bisa saja berubah menjadi lebih rendah ataupun lebih tinggi, tergantung pada harga kambing gibas di daerah peternak.
Keuntungan Per Bulan
Total pendapatan – total biaya operasional
Rp 12.800.000 – Rp 7.036.434 = Rp 5.763.566
Lama Balik Modal
Untuk dapat mengetahui sekiranya berapa waktu yang diperlukan hingga peternak bisa memperoleh kembali modalnya, peternak dapat menghitungnya dengan kalkulasi berikut:
Total investasi : keuntungan = Rp 11.167.450 : Rp 5.763.566 = 2 bulan
Melalui perhitungan tersebut, bisa disimpulkan bahwa usaha ternak kambing gibas sangatlah menguntungkan, yang mana dengan modal Rp 11.167.450 dan keuntungan per bulan Rp 5.763.566, peternak bisa memiliki kembali seluruh modalnya hanya dalam waktu 2 bulan saja.
Baca Juga : Analisa dan Cara Budidaya Kambing Kacang untuk Pemula
Cara Ternak Kambing Gibas
1. Pemilihan Bibit yang Tepat
Ketepatan dalam pemilihan bibit kambing gibas untuk dibudidayakan menjadi faktor penentu atas berhasil atau tidaknya usaha tersebut. Karenanya, peternak diharuskan cermat juga selektif dalam menentukan bibit mana yang akan dibawa pulang. Adapun ciri-ciri bibit kambing gibas yang berkualitas ialah sebagai berikut:
- Memiliki ekor yang gemuk.
- Tidak mengalami cacat lahir.
- Memiliki kondisi yang sehat dan cukup kondusif untuk digemukkan.
- Bibit kambing gibas telah mencapai usia sekitar 6 bulan.
2. Pembuatan Kandang
Jenis kandang yang paling cocok untuk budidaya kambing gibas ialah kandang yang tidak menyentuh tanah, alias kandang panggung. Dimana hal ini akan mempermudah peternak dalam hal pembersihan dan pengambilan kotoran kambing, serta meminimalisir potensi terjangkitnya gibas dari penyakit.
Mengingat jenis kambing ini ‘tidak rewel’ dan bisa bergerombol dengan sesamanya, peternak dapat menyatukan 10 ekor kambing sekaligus dalam 1 kandang berukuran 3 x 1,5 meter.
Baca Juga : Ketahui 5 Cara Merawat Kambing Agar Tidak Mudah Sakit
3. Pemilihan dan Pemberian Pakan
Pemberian pakan kambing harus divariasikan agar gizi dan nutrisi yang didapat bisa lengkap juga seimbang. Secara umum, pakan alami yang bisa diberikan pada kambing gibas adalah kulit umbi-umbian seperti ubi dan singkong, jerami seperti halnya jagung, padi, kedelai, kangkung, kulit kacang-kacangan, sayur mayur, dan daun tumbuhan. Disamping itu berikan pula konsentrat untuk menunjang tumbuh kembangnya.
4. Pengawasan Kambing Gibas
Hewan ternak seperti kambing gibas sejatinya cukup rawan terjangkit penyakit lantaran kurangnya perhatian dan pengawasan dari pihak peternak. Biasanya, peternak kurang menyadari gejala timbulnya penyakit sebelum kondisi kambing memburuk dan menjangkit ternak lainnya. Tentu dalam dunia usaha, hal ini perlu diminimalisir dengan peningkatan sikap awas dari peternak itu sendiri.
Ternyata, cara ternak kambing gibas sangat mudah untuk dilakukan ya? Kini, tidak ada lagi fenomena ‘budidaya gagal’ jika seluruh step di atas diikuti dengan benar.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment