Banyak orang yang menganggap bahwa tato merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan seni. Seiring berjalannya waktu, tanda tubuh permanen ini menjadi tren di berbagai kalangan. Sebelum memutuskan untuk membuat tato di tubuh, banyak orang yang harus menyiapkan mental karena cara pembuatannya yang sedikit sakit.
Selain itu, pemahaman mengenai cara merawat tato dengan benar juga diperlukan agar tato yang telah dibuat tidak mudah luntur dan nilai estetika yang ada pada tato masih bisa terawat dengan baik.
Awalnya, tato merupakan identitas dari suatu suku seperti Suku Mentawai, Suku Dayak, Suku Moi, dan masih suku lainnya. Tato juga mengalami perkembangan, dulu hanya satu pilihan warna kini terdapat berbagai macam varian warna tinta.
Meskipun sejauh ini tato masih sarat akan paradigma negatif di masyarakat, tetap saja banyak orang yang memasang tren ini di tubuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, turut bermunculan komoditas bisnis pelukis tato bertebaran di kota-kota besar.
Trik Cara Merawat Tato Baru dengan Tepat
Perawatan tato baru sangat penting karena mempengaruhi proses pemulihan. Selain itu, tampilan jangka panjang juga dipengaruhi oleh perawatan awalnya. Berikut langkah perawatan tato baru.
1. Jangan Melepas Lapisan Pelindung Tato
Cara merawat tato yang pertama adalah jangan melepas lapisan pelindung tato. Setelah selesai membuat tato, tukang tato pada umumnya membersihkan area sekitar dan mengoleskan krim antibakteri. Lalu menutupnya dengan perban atau plastik pelindung. Tahan untuk tidak melepas lapisan pelindung tersebut selama kurang lebih 3 jam. Lapisan pelindung tersebut melindungi tato dari debu dan bakteri yang dapat memicu infeksi.
Baca Juga : Belajar Cara Merawat Eyelash Extensions agar Awet Tahan Lama
Setiap tukang tato memiliki cara yang berbeda dalam menangani kliennya. Tanyakan kapan waktu yang tepat membuka perban. Pilih tukang tato yang profesional karena ada beberapa tukang tato yang bahkan tidak memberi lapisan pelindung. Akan tetapi, semua itu tetap tergantung pada teknik dan produk yang digunakan.
Melepas tato lebih lama dari jangka waktu yang disarankan juga tidak baik. Hal ini dapat memicu terjadinya infeksi pada bekas tusukan jarum. Dalam beberapa kasus, terlalu lama melepas perban dapat menyebabkan tinta tato mudah luntur.
2. Pastikan Tangan dalam Keadaan Bersih Saat Melepas Perban
Area kulit yang baru ditato sangat rentan, jadi usahakan tangan dalam keadaan bersih saat melepas lapisan pelindung. Tangan kotor yang menyentuh area tato dapat menyebabkan infeksi. Gunakan sabun cuci tangan yang mengandung antibakteri untuk memastikan tangan tetap higienis.
Lapisan pelindung yang digunakan tukang tato berbeda-beda. Jika jenis perban sulit dibuka, basahi perban tersebut dengan sedikit air hangat. Cara ini membuat lapisan perban terlepas dari kulit tanpa rasa sakit. Lalu tarik perban perlahan agar gambar tato tidak rusak.
3. Mencuci Tato dengan Air Hangat dan Sabun Antibakteri
Setelah perban dilepas, cara merawat tato selanjutnya adalah dengan membersihkan tato menggunakan air hangat dan sabun antibakteri. Ambil sedikit air hangat di telapak tangan, lalu tuang ke area tato. Tuangkan sabun antibakteri secukupnya, usap menggunakan jari dengan lembut ke seluruh permukaan kulit bertato.
Jika ada bersihkan bekas percikan darah, tinta luntur, atau plasma. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya lapisan keropeng terlalu cepat. Hindari membersihkan tato dengan air mengalir, terkena air mengalir terlalu kuat untuk kulit yang baru terkena jarum tato.
Untuk perawatan tato baru, jangan menggunakan waslap, spons, atau alat bantu lainnya. Baru diperbolehkan menggunakan alat bantu ini setelah tato benar-benar pulih.
4. Biarkan Tato Kering dengan Sendirinya
Hasil terbaik memang tato dibiarkan kering dengan sendirinya, tapi ada beberapa orang yang risih ketika kulit dalam kondisi basah. Sebelumnya sudah dijelaskan, alat bantu seperti handuk atau waslap tidak disarankan. Kemungkinan terburuknya serat pada kain pengering tersebut tertinggal pada kulit, dan dapat memicu iritasi.
Jika bekas air pada kulit ingin cepat kering sebaiknya gunakan tisu. Tepukan tisu perlahan-lahan pada bagian kulit bertato, ingat cara mengeringkannya jangan digosok karena kulit masih rentan. Tisu yang digunakan juga harus bersih dan higienis.
5. Oleskan Krim Antibakteri
Cara merawat tato selanjutnya terletak pada krim antibakteri. Jangan lupa mengoleskan krim antibakteri setelah kulit benar-benar kering. Oleskan merata di area kulit yang bertato, gunakan produk krim yang tidak mengandung pewangi. Sangat disarankan menggunakan krim yang terbuat dari bahan alami.
Baca Juga : Cara Merawat Bibir agar Sehat Alami Tanpa Kosmetik
Produk krim antibakteri sangat beragam, konsultasikan pada tukang tato jenis krim apa yang cocok untuk kulit. Untuk semua jenis kulit hindari penggunaan produk yang mengandung petroleum, dan pelembab yang paling disarankan adalah aquapor.
Kesalahan yang sering kali terjadi, tato diperban lagi setelah diberi krim. Sebenarnya, menutup tato setelah dibersihkan dan diberi pelembab seharusnya dihindari.
6. Ikuti Aturan yang Diberikan Oleh Tukang Tato
Tukang tato pada umumnya akan memberikan catatan perawatan pada klien. Catatan ini jangan sampai diabaikan, sebisa mungkin ikuti aturan yang disarankan oleh tukang tato. Teknik, prosedur, dan produk yang digunakan tukang tato berbeda-beda.
Jadi, perhatikan baik-baik anjurannya agar proses pemulihan berjalan dengan baik, serta hasil tato sesuai dengan keinginan. Catat aturan cara merawat tato dari tukang tato di kertas atau handphone agar tidak lupa.
Langkah Merawat Tato Jangka Panjang
Kulit bertato juga harus dirawat agar kesehatannya selalu terjaga. Menurut para ahli dermatologi, tato yang tidak terawat menimbulkan masalah pada kulit. Selain itu, perawatan juga dapat menjaga keindahan tato supaya bertahan lama.
Tetap menjaga kebersihan dan kelembaban tato meskipun kondisi kulit sudah membaik. Bersihkan 2 kali sehari menggunakan sabun antibakteri dan air hangat untuk menghilangkan bakteri di area kulit bertato.
Perlu diketahui, masa pemulihan sekitar 2 sampai 6 minggu tergantung ukuran dan lokasi tato. Jadi, setelah melalui masa pemulihan tetap lakukan perawatan, sebaiknya gunakan lotion tipis-tipis jangan terlalu tebal.
Keropeng terbentuk secara alam selama masa pemulihan, hal ini normal terjadi pada setiap pembuatan tato. Biasanya bekas luka ini menimbulkan rasa gatal, serta tidak enak dipandang. Banyak orang yang tidak tahan untuk menggaruk dan mengelupas keropeng secara paksa.
Padahal keropeng yang dikelupas secara paksa dapat meninggalkan bekas seperti bintik-bintik atau berlubang. Ini justru membuat hasil tato semakin buruk. Hilangkan rasa gatal dengan salep pelembab, dan tunggu keropeng mengelupas dengan sendirinya.
Baca Juga : Rahasia Cara Merawat Tubuh dari Virus Corona Secara Alami
Tato yang sering terpapar sinar matahari langsung lebih cepat memudar. Oleh sebab itu lindungi tato dari sinar matahari selama kurang lebih satu bulan. Setelah, keadaan kulit membaik gunakan tabir surya setiap kali beraktivitas diluar rumah.
Kulit bertato yang sering terpapar sinar matahari memiliki resiko terhadap kanker kulit. Jika beraktivitas lama di luar ruangan, sebaiknya gunakan tabir surya dengan SPF 30. Oleskan setiap dua jam sekali.
Selain mengikuti cara merawat tato di atas, sering-seringlah mengunjungi dokter kulit. Infeksi bisa saja muncul setelah beberapa tahun mendapatkan tato. Sehingga, konsultasi pada ahlinya sangat diperlukan. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah kulit yang disebabkan oleh tato. Jika memang muncul efek samping, dokter dapat segera melakukan tindakan pengobatan.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Trik Gampang Cara Merawat Tato Biar Awet dan Tahan Lama […]