Tanaman Seledri atau Apium Graveolens tidak hanya dijadikan sebagai bahan pelengkap masakan namun juga bisa sebagai tanaman obat yang memiliki banyak khasiat.
Menjadi campuran sayur soup, hingga diolah menjadi minyak seledri buktikan tanaman ini bisa menjadi peluang bisnis. Jika anda ingin membudidayakan tidak perlu khawatir karena tanaman ini bisa ditanam di rumah. Untuk itu yuk simak cara merawat tanaman seledri berikut.
Cara Merawat Tanaman Seledri Rumah
1. Menyiapkan Media Tanam
Perhatikan Tanah Tempat Menumbuhkan Tanaman Seledri
Tanaman seledri merupakan tanaman yang bisa tumbuh di daratan rendah dan kurang tahan terhadap hujan yang tinggi. Tanah yang disarankan untuk menanam tanaman ini adalah tanah yang gembur dan memiliki unsur hara yang baik.
Anda bisa menanamnya pada polibag maupun langsung di tanah. Pastikan anda menambahkan pupuk organik sebagai pemupukan dasar sebelum menanam tanaman kaya manfaat ini.
Baca Juga : Cara Merawat Melon
Seledri akan tumbuh dengan baik pada keasaman tanah PH 5,5 hingga 6,5 jika tanah terlalu asam anda bisa menambahkan kapur atau dolomit. Untuk menaman mengunakan polibag sebaiknya anda menyiapkan polibag berukuran sedang.
Media tanam merupakan campuran kompos, tanah dan juga arang sekam dengan perbandingan 1:1. Jika anda tidak memiliki arang, anda bisa mengantinya dengan serbuk gergaji atau sekam.
Tahukah Kamu? 95 persen kandungan seledri adalah air jadi sayuran ini jika dikonsumsi bisa bantu cegah dehidrasi.
2. Perhatikan Pembibitan
Perhatikan Bibit Tanaman Seledri, Usahakan yang Unggul
Tanaman ini bisa dikembangkan biakkan secara vegetatif yakni pengembangan dengan menanam anakan dari seledri dan juga generatif atau mengunakan biji.
Jika anda menamam disekitar rumah sebaiknya melakukannya secara vegetatif karena lebih mudah untuk dilakukan. Dalam cara merawat tanaman seledri dan melakukan perbanyakan secara vegetatif sebaiknya anda memiliki indukannya terlebih dahulu.
Meski demikian anda tetap bisa melakukan pembibitan dengan bijinya atau generatif. Dengan cara merendam terlebih dahulu bibit pada air hangat selama kurang lebih satu jam.
Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Kacang Panjang
Setelah itu anda harus menyiapkan media semai dengan campuran tanah dan juga kompos dengan mengunakan perbandingan 2:1. Anda haruslah menutup bagian atas dengan mengunakan plastik bening sehingga tanaman terhindar hujan dan terik matahari.
Bibit kemudian ditanam pada guritan yang sudah anda buat dan tutup dengan tanah serta lakukan penyiraman agar tetap lembab. Bibit ini harus disiram setiap hari dengan air yang cukup tidak terlalu kering dan jangan terlalu basah.
Pada waktu 1 bulan bibit sudah bisa dipindahkan ke dalam pot atau polibag yang sudah anda siapkan. Apabila langsung ditanam di tanah juga sudah bisa dipindahkan.
3. Melakukan Penyiram Secara Rutin
Untuk menghasilkan seledri yang sehat anda diharuskan menyiram secara rutin sebagai cara merawat tanaman seledri yang benar. Tanaman seledri tidak akan tumbuh dengan baik apabila kekeringan.
Tanah haruslah tetap lembab sehingga anda perlu untuk membuat jadwal penyiraman setiap harinya. Pada pagi dan sore dengan air secukupnya menjadi langkah tepat dalam melakukan penyiraman tanaman yang sering ditemukan dalam sop ini.
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi seberapa banyak tanaman ini membutuhkan pengairan. Ketika musim hujan anda tidak perlu terlalu banyak memberikan air begitu juga sebaliknya.
Penting untuk anda ingat jika tanaman seledri tidak bisa bertahan lama jika terkena hujan secara langsung dalam curah yang tinggi. Sebaiknya jika anda menanamnya di dalam pot anda memindahkan tanaman ketika sedang hujan deras.
4. Pemupukan Dengan Tepat
Gunakan Pupuk yang Tepat
Tanaman yang masih termasuk dalam keluarga unbelliferae ini memiliki cara penanaman yang tidak sulit. Jika anda ingin menghasilkan tanaman organik seledri yang tumbuh dengan baik anda harus memperhatikan pemberian pupuk.
Pemberian pupuk susulan sangat efektif jika anda mengunakan pupuk organik dalam bentuk cair.Untuk mendapatkan pupuk ini anda bisa membelinya pada toko pertanian dengan berbagai merk,pastikan anda memilih kualitas terbaik.
Baca Juga : Cara Merawat Jeruk Lemon
Tidak harus membeli, anda juga membuat sendiri pupuk organik cair dengan melarutkan pupuk kompos atau pupuk kandang. Kemudian anda bisa menyemprotkan pada tanaman seledri.
Jika anda mengunakan pupuk organik cair yang sudah jadi untuk cara merawat tanaman seledri yang benar maka, anda bisa melarutkan 10 ml pupuk lair dalam 1 liter air. Untuk lebih detail anda bisa melihat pada kemasan pupuk organik cair.
5. Sebaiknya Lakukan Pengecekan
Jika anda mendambakan kesuksesan dalam menanam tanaman seledri sebaiknya anda rajin untuk melakukan pengecekan. Dengan pengecekan secara rutin anda bisa mengonrol tumbuh kembang tanaman.
Apabila tanaman diserang penyakit atau hama anda bisa segera melakukan langkah penangulangan. Begitu jika anda menemukan tanaman yang tidak tumbuh dengan baik anda bisa segera melakukan pembibitan ulang.
Dalam pengecekan anda juga bisa sekalian membersihkan tanaman penganggu atau gulma yang bisa tumbuh disekitar tanaman. Jika dibiarkan maka nutrisi dari tanaman seledri bisa tercuri sehingga tanaman tidak tumbuh dengan subur.
Pembersihkan gulma ini bisa anda lakukan sewaktu waktu selama gulma terus tumbuh. Jangan biarkan gulma lebih subur dibandingkan dengan tanaman seledri anda.
Seledri Mempunyai Banyak manfaat seperti mengeluarkan racun dari dalam tubuh, menjaga kesehatan mata, mengurangi kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah, memperkuat tulang dan jantung dan meningkatkan imunitas tubuh
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun tanaman seledri yang ditanam pada polibag maupun pot jarang sekali terserang hama. Namun anda tetap harus memperhatikannya sebagai salah satu acara merawat tanaman seledri untuk hasilkan tanaman yang sehat dan subur.
Hama yang sering kali menyerang sledri berupa keong, ulat tanah, tunggau an kutu. Anda bisa mengambil hama tersebut secara langsung apalagi jika jumlah tanaman anda tidak banyak.
Baca Juga : Cara Merawat Jagung Manis
Sementara untuk penyakit yang sering menyerang adalah virus aster yellow, bercak septoria dan cercospora. Penyakit ini sebenarnya bisa anda cegah sejak awal anda menanam tanaman yang memilki bau khas ini.
Pencegahan ini dilakukan sejak memilih benih, memberi pupuk dan juga menjaga sanitasi kebun anda. Anda bisa menangani penyakit dengan penyemprotan pestisida organik ketika penyakit menyerang dengan hebat.
7. Panen dan Pasca Panen
Ketahui Informasi Penting Mengenai Panen dan Pasca Panen
Umumnya seledri bisa dipanen berkali-kali dengan masa panen pertama saat tanaman memasuki usia 1 hingga 3 bulan. Namun usia tersebut bukan patokan karena tergantung dari varietasnya.
Pertumbuhannya sudah mencapai tahap maksimum ketika seledri tumbuh dengan daun lebat dan juga memiliki banyak anakan. Untuk melakukan panen anda bisa langsung memotongnya pada pangkal batang dengan benda tajam.
Masa panen ini bisa dilakukan secara bertahap yakni 1 hingga 2 minggu sekali. Apabila anakan sudah tidak produktif maka masa panen telah berakhir. Sehingga akhir panen bisa dilakukan dengan cara mencabut hingga akar yang artinya sudah memasuki pasca panen.
Dalam cara merawat tanaman seledri, apabila anda menahan untuk tidak melakukan masa panen akhir, tanaman bisa berubah menjadi gabus dan juga tangkai tanaman akan terlihat lebih besar. Meskipun tanaman seledri termasuk tanaman yang mudah beradaptasi dengan suhu dan cuaca tertentu tapi tanaman ini memiliki akar yang pendek.
Hal inilah yang membuat anda harus melakukan penyiraman agar sukses dalam membudidayakan seledri. Ukuran air menjadi penentu pada tanaman ini karena jika terlalu banyak tanaman akan busuk. Seledri memiliki segi ekonomis yang bisa anda manfaatkan dengan menanamnya disekitar rumah.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube Penulis.
Leave a Comment