Memiliki buah hati adalah momen paling membahagiakan bagi orang tua serta keluarga yang merasakannya. Tidak sedikit dari mereka yang baru saja mulai membentuk ikatan keluarga melalui pernikahan, mendambakan hal tersebut. Oleh sebab itu, banyak sekali program yang dicanangkan untuk mendukung para pasangan mendapatkan momongan. Setelah mendapatkan momongan, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana cara merawat tali pusar bayi baru lahir.
Sebelum mulai membahas bagaimana cara perawatannya, ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tali pusar bayi. Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Tali Pusar Bayi
Tali pusar bayi merupakan bagian dari diri bayi yang memiliki warna kebiru-biruan serta terlihat mengkilap. Peran yang dimiliki tali pusar cukup penting, yakni mengalirkan darah dari plasenta yang di dalamnya terdapat berbagai gizi serta oksigen. Pada dasarnya, tali pusar akan memelintir, sehingga terkadang ditemukan kasus bayi terlilit tali pusarnya sendiri.
Ketika melahirkan, tali pusar yang menempel di bayi sebanyak 40 lingkaran yang panjangnya mencapai 50 cm, serta memiliki ketebalan hingga 12 mm. Selain itu, permukaan tali pusar ini tidak merata karena terdapat benjolan kecil atau yang biasa disebut dengan false knot. Sedangkan true knot, muncul akibat adanya gerakan pada fetus.
Baca Juga : Cara Merawat Bayi Anti Galau Bagi Ibu Muda
Akan tetapi, selama pergerakannya tidak tertarik dengan sangat kuat, maka tidak akan menimbulkan efek yang berarti. Bayi yang memiliki tali pusar terlalu pendek akan berdampak pada saat persalinan. Sama halnya dengan tali pusar yang terlalu panjang, kondisi tersebut dapat melilit tubuh bayi, apalagi jika lilitannya sangat kencang.
Oleh karena itu, ketika kepala bayi mulai terlihat, para bidan serta dokter akan memeriksanya untuk memastikan tali pusar tidak terlilit di kepala sang bayi. Namun, saat hal tersebut terjadi, hal yang dapat dilakukan adalah menguraikan tali pusar melalui kepala bayi atau dapat juga dijepit menggunakan penjepit khusus kemudian dipotong.
Tata Cara Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir
Setelah bayi lahir dengan selamat, para orang tua harus mengetahui dasar-dasar perawatan bayi. Cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang benar, dapat diketahui melalui penjelasan dibawah ini.
1. Memastikan Kebersihan Tali Pusar
Cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang pertama adalah dengan memastikan dahulu kebersihan tali pusar. Selain kebersihan badan dari bayi, kebersihan pada area di sekitar tali pusar harus diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membasuh tali pusar dengan percikan air jika tali pusar tampak kotor. Kemudian, cara mengeringkannya dapat dilakukan dengan memanfaatkan kain lembut bersih, kemudian dikipasi perlahan sampai benar-benar kering.
Jangan lupa untuk mencuci kedua tangan, sebelum memulai membersihkan tali pusar bayi. Ada juga penelitian yang mengatakan tali pusar bayi akan lebih cepat sembuh ketika dibiarkan saja tanpa perlu diperlakukan secara khusus. Misalnya menggunakan alkohol, sabun atau cairan antiseptik untuk membersihkannya.
Hal tersebut malah akan menimbulkan iritasi pada kulit yang ada di sekitar tali pusar sehingga membuat tali pusar lebih lama sembuhnya. Hindari pemakaian bedak, minyak telon, jamu serta bermacam obat herbal lainnya pada area tali pusar bayi.
2. Mengkondisikan Supaya Tali Pusar Selalu Dalam Keadaan Kering
Cara merawat tali pusar bayi baru lahir selanjutnya adalah jangan lupa untuk mengkondisikan tali pusar dalam keadaan yang selalu kurang. Usahakan tali pusar bayi selalu dalam kondisi terbuka. Kondisi seperti ini, dapat memudahkan penyembuhan tali pusar bayi dan menjaganya agar tidak mengalami kelembaban. Hindari pemakaian kasa kering atau popok yang dipakai hingga menutupi tali pusar bayi. Lipat bagian atas popok tepat dibawah pusar bayi jika popok terlalu panjang.
Pilihlah bahan yang lembut serta mudah menyerap keringat untuk pakaian bayi. Jangan memakaikan pakaian dengan model bodysuit (menutup seluruh bagian badan bayi) karena, dapat menimbulkan infeksi pada tali pusar. Pastikan buah hati dapat merasakan sirkulasi udara yang baik sehingga kulit bayi tetap lembab dan tidak mudah mengalami biang keringat.
3. Tidak Memaksakan Tali Pusar Untuk Segera Lepas
Tali pusar memang terlihat mengganggu, namun jika dipaksakan terlepas akan menyakiti bayi. Biarkan tali pusar terlepas tanpa paksaan apapun apalagi menarik tali pusar yang hanya akan menimbulkan pendarahan serta infeksi. Tali pusar akan mudah terlepas jika diberi perlakuan yang tepat.
Baca Juga : Rahasia Cara Merawat Tubuh dari Virus Corona Secara Alami
Salah satunya, di saat memandikan bayi, jangan merendam keseluruhan badan bayi ke dalam bak mandinya. Akan tetapi, basuhlah menggunakan waslap atau spons mandi yang halus. Ketika tali pusar bayi telah terlepas, maka bayi baru diperbolehkan dimandikan dengan cara direndam di dalam bak mandi yang telah diisi dengan air hangat.
4. Menghindari Penggunaan Obat-obatan Seperti Salep Pada Tali Pusar
Cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang sering diremehkan adalah mengenai penggunaan obat. Penggunaan salep atau obat-obatan lainnya harus dilakukan dengan izin dokter jika memang diperlukan oleh bayi. Ketika tali pusar tidak mengalami kondisi abnormal seperti infeksi atau pendarahan kecil, jangan pernah mengoleskan salep atau memberikan obat-obatan baik dalam bentuk apapun pada area tali pusar.
Orang tua yang tidak mengetahui pengetahuan dasar seperti ini, biasanya akan mengikuti saran yang dianjurkan oleh leluhurnya. Misalnya, dengan cara mengaplikasikan obat herbal tertentu, kesehatan bayi akan tetap terjaga atau terhindar dari gangguan makhluk halus. Hal tersebut, justru memperparah kondisi tali pusar bayi yang sensitif.
5. Memperhatikan kondisi tali pusar selama masa perawatan
Setelah memastikan urutan cara merawat tali pusar bayi baru lahir dengan benar, selanjutnya tinggal memperhatikan kondisi tali pusar. Tanda-tanda infeksi yang dapat terlihat dengan mudah yakni munculnya nanah pada area tali pusar, mengalami demam, terjadi pembengkakan kulit yang disertai munculnya warna kemerahan pada kulit.
Selain itu, terjadi pula pendarahan pada tali pusar yang terus-menerus, serta bayi akan menangis ketika tali pusar tersentuh atau tersenggol oleh benda di area tali pusar. Umumnya, tali pusar bayi akan puput atau tanggal dengan sendiri pada kurun waktu 3 sampai dengan 6 minggu.
Jika melewati batas tersebut, segera periksakan bayi ke dokter anak. Karena, dikhawatirkan terjadi masalah gangguan kesehatan pada bayi yang menyebabkan tali pusar sulit untuk terlepas secara alami. Gangguan kesehatan tersebut diantaranya adanya infeksi atau menurunnya sistem kekebalan tubuh pada bayi.
Baca Juga : Ayo Belajar Cara Merawat Telinga yang Benar
Selama tali pusar bayi belum puput, cara merawat tali pusar bayi baru lahir perlu dilakukan dengan cermat dan pastinya memerlukan kesabaran yang cukup lama. Hindari pemaksaan untuk menarik tali pusar bayi supaya terlepas sebelum waktunya. Selain dapat menyakiti bayi, akan membahayakan kondisi kejiwaan bayi yang kaget karena efek dari rasa sakit yang menyiksanya.
Itulah beberapa tata cara merawat tali pusar bayi baru lahir yang bisa dilakukan. Menjadi pasangan yang dianugerahi momongan, harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya pada buah hati. Oleh karena itu, lakukan pengumpulan berbagai informasi serta kesiapan diri dalam merawat bayi. Jangan langsung panik ataupun mendatangi tempat alternatif, segera bawa ke rumah sakit atau bidan terdekat, jika bayi mengalami masalah kesehatan.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment