Luka yang dalam dan terbuka lebar, memerlukan penanganan khusus untuk proses penyembuhannya. Salah satu cara menyembuhkan luka tersebut adalah dengan dijahit. Perlu diketahui juga bahwa cara merawat luka jahitan tidak bisa disamakan dengan luka biasa. Diperlukan penanganan khusus sesuai dengan anjuran dari dokter agar luka jahitan bisa sembuh secepatnya dan tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.
Kesalahan dalam perawatan luka bekas jahitan dapat berakibat fatal. Pada beberapa kasus, luka menjadi tidak cepat kering, proses penyembuhan lama, dan yang paling parah bisa menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami bagaimana cara merawat bekas luka jahitan dengan baik dan benar.
Cara Merawat Luka Jahitan Sesuai Anjuran Dokter
Agar proses pemulihan luka bekas jahitan berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah cara merawat luka jahitan yang sesuai oleh anjuran dokter.
1. Selalu Perhatikan Ketepatan Waktu Penggantian Perban
Cara merawat luka jahitan yang pertama adalah dengan selalu memperhatikan waktu penggantian perban. Perban sebaiknya diganti setelah 24 jam. Sebelum melewati waktu 24 jam setelah proses penjahitan, sebaiknya perban yang digunakan dibiarkan terlebih dahulu dan jangan menggantinya.
Hal ini mengingat bahwa luka jahitan tersebut belum terlalu kering. Jika perban langsung diganti sebelum 24 jam, dikhawatirkan bisa menyebabkan luka mengalami infeksi. Alhasil, luka menjadi tidak kunjung sembuh atau susah kering.
2. Perhatikan Aktivitas Harian
Pasca operasi, sebaiknya hindari aktivitas-aktivitas yang dapat menyebabkan perban menjadi basah atau kotor. Jika mandi, usahakan bagian yang diperban tidak terkena air terlalu banyak. Jika terpaksa atau tidak sengaja terkena air, maka segera keringkan atau ganti dengan perban yang baru.
Baca Juga : Pelajari Bagaimana Cara Merawat Luka Bakar yang Baik dan Benar
Membiarkan perban yang basah sangat tidak disarankan karena bisa membuat luka menjadi ikut basah dan tidak cepat kering. Cara merawat luka jahitan yang satu ini seringkali dilewatkan oleh sebagian orang, akibatnya perban menjadi basah dan luka menjadi sulit kering.
3. Hindari Terkena Sinar Matahari Langsung
Sebaiknya, hindarkan luka bekas jahitan dari sinar matahari secara langsung. Hal ini karena paparan sinar matahari dapat menimbulkan perubahan warna kulit secara permanen pada bekas luka jahitan.
Jika tidak ingin hal itu terjadi, sebaiknya hindari terlebih dahulu aktivitas di luar rumah yang memungkinkan terkena sinar matahari langsung. Bisa juga dengan menggunakan pelindung pada luka bekas jahitan jika terpaksa harus beraktivitas di bawah sinar matahari langsung.
4. Perhatikan Cara Membersihkan Luka yang Benar
Cara merawat luka jahitan yang selanjutnya terletak pada cara membersihkan luka bekas jahitan tersebut. Perlu diingat, sebisa mungkin hindari membersihkan luka bekas jahitan dengan hidrogen peroksida, alkohol, atau sabun antibakteri. Meski sekilas bahan-bahan tersebut terlihat baik untuk bekas luka, namun ternyata dapat memperlambat proses penyembuhan luka jahitan.
5. Selalu Perhatikan Cara Mengganti Perban
Cara merawat luka jahitan yang terakhir adalah pada proses mengganti perban. Perban yang menutupi luka bekas jahitan, harus diganti secara rutin. Hal ini karena perban yang digunakan biasanya akan kotor setelah digunakan selama beberapa jam. Namun, mengganti perban tidak boleh dilakukan sembarangan. Pada beberapa kasus, luka jahitan menjadi sulit sembuh karena pasien tidak melakukan penggantian perban dengan benar.
Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam mengganti perban. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengganti perban sesuai anjuran dokter? Yuk, simak ulasan berikut.
Cara Mengganti Perban pada Luka Jahitan Sesuai Anjuran Dokter
Selain memperhatikan hal-hal di atas, cara mengganti perban pada bekas luka jahitan juga perlu diperhatikan. Berikut ini adalah 5 langkah yang harus dilakukan dalam mengganti perban pada luka jahitan:
1. Selalu Cuci Tangan Sebelum Menyentuh Bagian yang Terluka
Cara merawat luka jahitan bagian penggantian perban yang pertama adalah mencuci tangan sebelum menyentuh bagian yang terluka. Cuci tangan sebaiknya dilakukan dengan cara yang benar, yaitu menggunakan sabun minimal selama 20 detik. Selain itu, gunakan air yang mengalir ketika mencuci tangan. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan handuk atau tisu.
Baca Juga : Pertolongan Pertama dan Cara Merawat Luka Diabetes Paling Aman
Cuci tangan ini penting dilakukan karena dapat mencegah perpindahan kuman dari tangan ke bagian yang terluka. Jika tangan dalam keadaan kotor saat menyentuh luka, maka bisa menyebabkan luka menjadi infeksi. Oleh sebab itu, ingat untuk selalu cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh atau mengganti perban luka jahitan.
2. Lepaskan Perban Secara Perlahan dan Hati-hati
Setelah mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun, langkah selanjutnya adalah melepaskan perban pada bagian yang terluka. Melepaskan perban di sini harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, jika tidak hati-hati, maka besar kemungkinan perban akan menarik bagian yang terluka.
Selain akan menyebabkan rasa sakit pada luka, hal ini juga bisa menyebabkan luka menjadi semakin lama sembuhnya. Cara melepas perban yang benar adalah dengan menariknya secara perlahan. Tarik sedikit demi sedikit agar bagian yang terluka tidak ikut tertarik dan menyebabkan luka baru.
3. Bersihkan Luka Jahitan dengan Benar
Langkah selanjutnya adalah membersihkan luka bekas jahitan. Membersihkan luka bekas jahitan cukup dilakukan menggunakan sabun biasa dan dengan air yang mengalir, tidak perlu dilakukan dengan sabun antibakteri. Membersihkan luka juga sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.
Hindari menggosok bagian yang terluka terlalu keras, karena dikhawatirkan akan membuat bekas luka jahitan terbuka kembali. Cukup membersihkannya dengan cara digosok perlahan. Setelah itu, keringkan dengan cara menepuk-nepuk bagian yang terluka menggunakan handuk atau tisu. Lakukan hal ini dengan lembut dan sangat hati-hati.
4. Oleskan Krim Antibiotik
Setelah bekas luka dibersihkan dan dikeringkan, cara merawat luka jahitan selanjutnya adalah mengoleskan krim antibiotik ke sekitar luka bekas jahitan. Biasanya, dokter akan memberikan krim khusus untuk perawatan luka jahitan, seperti neosporin atau bacitracin.
Krim antibiotik di sini berfungsi untuk melindungi bekas luka dari kuman atau bakteri yang mungkin menempel ketika proses pembersihan luka. Gunakan krim antibakteri sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Saat mengoleskan krim antibakteri pada luka, pastikan tangan juga dalam kondisi bersih.
5. Tutupi Kembali Luka dengan Perban dengan Hati-hati
Setelah semua proses dilakukan, cara merawat luka jahitan terakhir yang harus dilakukan adalah menutup kembali bekas luka jahitan tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kuman dan bakteri menempel pada bekas luka. Pastikan perban yang digunakan menutup seluruh area bekas luka jahitan hingga kurang lebih 1,5 cm di luar area luka.
Baca Juga : Beberapa Kesalahan dalam Cara Merawat Gigi Tambal
Setelah itu, tutupi ke empat sisi perban dengan plester. Menutup bekas luka ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya kuman pada bagian yang terluka. Jika bagian yang terluka mengeluarkan cairan seperti nanah atau darah, lapisi perban yang digunakan hingga beberapa lapis. Hal ini untuk menghindari merembesnya cairan ke luar perban.
Jika semua luka sudah tertutup dengan rapat, masukkan semua bekas perban ke plastik dan buang ke tempat sampah. Setelah itu, pastikan untuk mencuci tangan kembali dengan sabun dan air mengalir sampai bersih.
Itulah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merawat bekas luka jahitan. Cara merawat luka jahitan memang perlu kesabaran dan kehati-hatian. Dengan menerapkan langkah-langkah yang sesuai dengan anjuran dokter tersebut, maka luka jahitan bisa lebih cepat sembuh dan kering.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment