Luka bakar merupakan kerusakan jaringan terluar kulit yang bisa disebabkan oleh benda panas seperti api, air mendidih, paparan sinar matahari, sengatan listrik, atau bahan kimia. Dalam jangka panjang, luka bakar dapat menyebabkan infeksi. Oleh sebab itu, segera lakukan cara merawat luka bakar dengan tepat agar tidak menimbulkan masalah yang lebih parah lagi.
Penanganan luka bakar sendiri akan sangat tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Jika tidak parah dan terlalu dalam, luka bakar dapat segera ditangani sendiri di rumah. Akan tetapi, jika terletak di area tubuh yang sensitif, maka membutuhkan penanganan khusus dari tim medis.
Cara Merawat Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Jangan panik ketika mengalami luka bakar, ikuti cara merawat luka bakar berikut ini.
1. Mengatasi Luka Bakar Tingkat 1
Cara merawat luka bakar yang pertama adalah perawatan untuk luka tingkat 1. Luka bakar tingkat 1 disebut juga dengan luka superfisial, ditandai dengan luka yang tidak terlalu parah. Kerusakan kulit hanya mengenai lapisan epidermis.
Penanganannya tergolong ringan dan mudah. Tanda luka bakar tingkat satu diantaranya warna kulit kemerahan, peradangan ringan, sedikit membengkak, tidak terlalu nyeri, serta kulit sedikit mengelupas.
Karena hanya mengenai lapisan terluar kulit, bekas luka ini mudah hilang saat sel-sel kulit mati mulai terkelupas, dan terganti dengan sel kulit baru. Pengobatan dapat dilakukan di rumah tanpa bantuan dokter. Luka bakar ringan dapat disembuhkan dengan bahan alami.
Madu dipercaya dapat meredakan peradangan akibat luka bakar. Mengolesi madu pada kulit yang terluka dapat mempercepat penyembuhan. Gunakan madu murni tanpa campuran apapun untuk mengobati luka bakar.
Baca Juga : Trik Gampang Cara Merawat Tato Biar Awet dan Tahan Lama
Berdasarkan penelitian, gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka bakar tingkat satu. Oleskan gel lidah buaya secara rutin dua kali sehari sampai luka membaik. Lidah buaya membantu meningkatkan sirkulasi, serta menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Selain itu, lidah buaya juga memiliki sifat anti peradangan.
Cuka putih juga terbukti dapat menghilangkan rasa gatal, peradangan, dan nyeri akibat luka bakar. Hal ini karena asam asetat yang terkandung dalam cuka putih. Bumbu dapur ini juga memiliki sifat antiseptik yang menjaga luka dari bakteri penyebab infeksi.
2. Mengatasi Luka Bakar Tingkat 2
Luka bakar tingkat 2 lebih serius dibanding luka bakar tingkat 1. Cara merawat luka bakar tingkat ini juga berbeda dari yang pertama. Area kerusakan yang disebabkan oleh luka ini menembus lapisan epidermis. Itu artinya, dapat merusak sel-sel hingga mengenai sebagian dermis. Luka bakar ini ditandai dengan kulit melepuh, memerah, dan terasa sangat perih.
Kondisi tertentu area luka bakar tampak terlihat basah, terkadang mengeluarkan nanah dan meninggalkan bekas luka parut. Proses penyembuhan luka bakar tingkat 2 berbeda-beda pada setiap orang. Umumnya, kondisi ini akan sembuh dalam 2 minggu atau tergantung separah apa lepuhannya.
Cara merawat luka bakar tingkat 2 adalah dengan mengaliri bagian yang luka dengan air mengalir selama kurang lebih 15 menit. Hindari menutup luka menggunakan kapas supaya tidak terjadi infeksi yang lebih parah. Jangan mengkonsumsi obat dalam sembarangan tanpa anjuran dokter.
Luka jenis ini juga dapat ditangani menggunakan bahan alami seperti madu dan lidah buaya. Pastikan saat menggunakan bahan ini jika tingkat melepuhnya tidak terlalu parah.
Area luka harus tetap terjaga kebersihannya. Untuk itu, sebaiknya tutup menggunakan kain kasa. Cara ini dilakukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Apabila luka jenis ini terdapat di area sensitif seperti bokong, wajah, selangkangan, kaki, atau tangan lebih baik ditangani oleh ahlinya. Jangan menunggu terlalu lama, segera hubungi dokter.
3. Mengatasi Luka Bakar Tingkat 3
Luka bakar tingkat 3 adalah yang paling parah. Oleh karena itu, cara merawat luka bakar tingkat ini memang lebih rumit. Luka lebih jauh ke dalam dan dapat merusak jaringan sub kulit. Luka jenis ini ditandai dengan munculnya area berwarna putih atau coklat gelap pada kulit, kulit terasa kasar dan terkelupas, serta terlihat penebalan kulit yang menyerupai lilin.
Pengobatan jenis luka ini tidak dapat dilakukan sendiri. Luka bakar tingkat 3 sangat rentan terhadap infeksi. Sebaiknya, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat agar cepat mendapatkan penanganan. Untuk membantu kelancaran proses penyembuhan pasien, diharapkan menuruti setiap arahan dari dokter.
Baca Juga : Begini Cara Merawat Kaos Agar Lebih Awet
Apabila luka yang dialami pasien cukup dalam, dokter akan menindak-lanjuti dengan operasi cangkok kulit. Prosedur ini, dokter akan mengambil kulit dari bagian tubuh lain untuk mengganti parut pada luka bakar.
Biasanya, dokter bedah plastik dapat melakukan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki kulit bekas luka bakar. Pasien juga membutuhkan fisioterapi dan psikoterapi supaya dapat segera beraktivitas kembali.
Adapun pasien yang mengalami syok, sehingga mendapatkan penanganan khusus. Pasien ini menunjukkan gejala mengeluh pusing, tubuh lemas, mengeluarkan keringat dingin terus menerus, serta nafas pendek. Dokter akan segera menangani dengan membaringkannya di tempat yang datar, dan diberikan cairan infus agar tidak mengalami dehidrasi.
4. Hal yang Perlu Dihindari dalam Pengobatan Luka Bakar
Selain memahami bagaimana cara merawat luka bakar yang benar, masyarakat harus waspada terhadap pertolongan pertama yang justru membuat luka semakin parah. Apa saja yang tindakan yang tidak diperbolehkan saat mengalami luka bakar? Banyak orang yang mempercayai pasta gigi dapat meringankan luka bakar.
Anggapan ini sebenarnya kurang tepat, luka justru semakin parah jika bereaksi dengan odol. Umumnya, produk ini diformulasi dengan bahan pemutih dan pengharum napas. Bahan inilah yang membuat jaringan sekitar luka rusak.
Seseorang yang mendapat luka bakar juga tidak boleh menggunakan minyak untuk menyembuhkannya. Minyak yang dioleskan pada luka bakar justru dapat membuat luka semakin panas, dan menghambat proses penyembuhan. Oleh sebab itu, jangan gunakan minyak untuk menyembuhkan luka. Ini berlaku untuk merek jenis apapun.
Mentega juga memiliki sifat yang hampir sama dengan minyak, namun banyak orang yang menggunakan bahan ini untuk pertolongan pertama luka bakar. Padahal belum ada penelitian yang menunjukkan mentega dapat menyembuhkan luka bakar.
Baca Juga : 14 Aktivitas yang Dapat Membuang Kalori Secara Cuma-Cuma
Putih telur juga diyakini dapat meringankan luka bakar. Mitos ini sudah menyebar di masyarakat luas. Nyatanya putih telur dapat memicu bakteri pada luka. Jadi, mengoleskan putih telur pada luka justru berisiko mengalami infeksi.
5. Obat yang Diperbolehkan untuk Menyembuhkan Luka Bakar
Penggunaan obat luar bisa menjadi solusi penanganan pertama luka bakar. Akan tetapi, tidak semua salep dapat digunakan untuk luka bakar. Pastikan obat tersebut memang dikhususkan untuk luka bakar. Perlu diingat, gunakan sesuai dengan tingkatan luka bakar.
Obat luar yang biasa digunakan untuk mengatasi luka bakar derajat 1 adalah salep bacitracin. Untuk penderita luka bakar tingkat 2 disarankan menggunakan salep silver sulfadiazine. Sementara untuk luka bakar tingkat 3 dapat sembuh dengan salep mafenide acetate.
Supaya luka dapat segera pulih, ingat kembali gunakan salep sesuai dengan tingkatan luka. Apabila penggunaan salep ini tidak membuat luka membaik, atau justru keadaan semakin buruk. Segera konsultasikan keluhan tersebut pada dokter.
Cara merawat luka bakar dengan bahan alami dapat diterapkan untuk luka yang termasuk kategori ringan. Luka bakar baik ringan maupun berat, harus terhindar dari sengatan matahari secara langsung. Selain itu, perlu diingat juga bahwa luka bakar sangat peka terhadap rangsangan panas dari matahari.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Pelajari Bagaimana Cara Merawat Luka Bakar yang Baik dan Benar […]
[…] Baca Juga : Pelajari Bagaimana Cara Merawat Luka Bakar yang Baik dan Benar […]