Salah satu jenis jambu air yang kini menjadi primadona di kalangan pecinta buah adalah jambu madu deli hijau. Nama “madu” memang pantas disematkan karena cita rasa jambu ini yang sangat manis layaknya madu. Ukurannya yang besar pun membuat pecinta buah semakin suka dengan jambu dengan tekstur renyah ini, yaitu mencapai 300 gram per buah. Selain itu, cara merawat jambu madu jenis deli hijau pun sangat mudah dilakukan.
Jamu madu deli hijau menghasilkan daging buah yang tebal, sangat renyah, serta juicy karena mengandung kadar air yang tinggi. Lebih istimewanya lagi, jambu madu deli hijau hadir tanpa sebutir biji sekecil apa pun, alias full daging.
Keistimewaan Tanaman Jambu Madu Deli Hijau
Jambu madu deli hijau termasuk varietas jambu air paling unggul yang bermula dari negara Taiwan. Jambu air ini akhirnya sukses pula dibudidayakan di wilayah Sumatera. Salah satunya adalah di daerah Deli yang menjadi pusat pembudidayaannya.
Kesuksesan pembudidayaan jambu ini di Indonesia tidak lepas dari sifat adaptasinya yang tinggi dengan iklim tropis di Indonesia. Bukan hanya mudah beradaptasi, jambu air ini juga dikenal dengan sifat super genjah Bagaimana tidak? Hanya dalam waktu sekitar 8 – 12 bulan, tanaman ini sudah mampu berbuah dari hasil bibit cangkok atau okulasi.
Cara Merawat Jambu Madu Deli Hijau yang Benar untuk Pemula
Menanam dan merawat jambu madu deli hijau ini bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus menguntungkan. Apalagi cara merawat jambu madu deli hijau ini juga tidak begitu sulit. Biaya yang dibutuhkan untuk perawatan tidak mahal dan tidak ada perlakuan khusus tertentu yang sulit dilakukan. Berikut ini adalah cara merawat jambu madu dengan baik dan benar.
Baca Juga : Tips Budidaya Pisang : Panen Berlimpah dengan Kualitas Terbaik
1. Pemilihan Bibit Tanaman
Cara merawat jambu madu yang pertama bisa dimulai dari proses pemilihan bibit tanamannya. Berikut adalah beberapa patokan dalam memilih bibit jambu madu deli hijau:
- Bibit yang berasal dari hasil penyambungan atau penempelan (okulasi) dapat dilihat dari adanya bekas okulasi atau sambung sepanjang 20 – 30 centimeter dari bagian leher akar.
- Pilih bibit yang sudah berusia 4 bulan dengan minimal panjang tunas adalah 30 cm serta mempunyai minimal enam helai daun.
- Bibit wajib bebas dari hama penyakit. Bibit yang sehat ditandai dengan batang yang mulus, tidak ada lubang, daun mulus tanpa penyakit, serta buahnya tidak busuk.
2. Penanaman Bibit di Pot
Setelah memilih bibit yang baik, maka tahap cara merawat jambu madu selanjutnya adalah pada proses penanaman bibit jambu tersebut. Berikut tahapan menanam bibit jambu ke dalam pot:
- Siapkan media tanam berupa tanah gembur yang dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang, komposisinya adalah 1:1. Masukan campuran ini ke dalam pot. Sebaiknya, gunakan pot dengan diameter lebih dari 50 cm. Padatkan tanah dengan cara menggoyang-goyangkan bagian dinding pot.
- Siram tanah dengan menggunakan air sampai basah.
- Biarkan sekitar 2 – 3 hari supaya media tanam tersebut stabil dan mengendap sempurna.
- Lepaskan bibit buah jambu madu dengan menggunting bagian polybag.
- Periksa kondisi akar bibit. Pastikan kondisi akar bibit ini sehat.
- Masukkan bibit buah jambu madu ini ke dalam lubang tanam pada pot secara perlahan. Urug lubang tanam menggunakan media tanam sampai batas pangkal batang.
- Siram bibit buah yang sudah ditanam ini dengan air secukupnya.
- Tabulampot jambu madu diletakkan di lokasi yang cukup teduh sampai muncul tunas baru.
3. Pemeliharaan Tanaman
Setelah jambu madu ditanam, maka cara merawat jambu madu selanjutnya adalah proses pemeliharaannya. Berikut adalah beberapa cara memelihara tanaman jambu madu:
1. Penyiraman
Karena ditanam pada pot, maka tanaman jambu madu ini hanya bisa mendapatkan suplai air dari air siraman ataupun air hujan. Untuk tanaman jambu madu yang masih muda atau berusia 2 minggu setelah penanaman, perlu dilakukan penyiraman 1 – 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jika tanaman ini sudah cukup besar dan perakarannya sudah semakin dalam, maka tanaman ini hanya perlu disiram sebanyak 1 kali saja dalam sehari.
2. Penyiangan
Sebaiknya penyiangan dilakukan sebelum proses pemupukan. Tujuannya adalah agar nantinya pemupukan bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Tanah sudah menjadi gembur, gulma pun sudah tidak ada. Proses penyiangan dilakukan dengan membuang gulma menggunakan alat cangkul atau sejenisnya.
3. Pemangkasan
Pemangkasan perlu dilakukan jika pohon sudah mencapai tinggi sekitar 2 meter. Bagian yang dipangkas adalah tunas atau cabang yang kurang produktif. Dahan yang luka, kering, sudah tua, atau yang tidak tumbuh sempurna bisa dipangkas setiap saat untuk meremajakan tanaman.
Baca Juga : Rahasia Sukses Budidaya Kangkung Untuk Pemula
4. Pemupukan Tanaman
Cara merawat jambu madu selanjutnya juga tidak kalah penting, yaitu pemupukan. Pemupukan merupakan proses penting dalam penanaman jambu madu di dalam pot. Tahap inilah yang menentukan banyak sedikitnya asupan nutrisi yang diterima oleh tanaman. Pemupukan terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sebelum berbuah dan setelah berbuah.
1. Sebelum berbuah (masa vegetatif)
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman pada masa vegetatif, berikan pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 1 – 2 sendok setiap 10 – 14 hari sekali. Berikan juga pupuk hayati dengan kandungan hara mikro dan makro setiap sebulan sekali.
2. Setelah berbuah (masa generatif)
Pada usia 7 – 8 bulan, tanaman buah jambu madu sudah memasuki masa generatif. Berikan pupuk MKP 28% (Mono Kalium Phospat) setiap 10 hari sekali. Pemberian pupuk hayati cair juga tetap perlu dilakukan setiap satu bulan sekali. Caranya adalah dengan melarutkan 30 mL pupuk cair Biotogrow ke dalam 15 liter air untuk menyiram 7 – 9 pohon.
5. Penyeleksian Buah
Setelah tahapan cara merawat jambu madu selesai, agar panen menghasilkan buah yang super, maka perlu dilakukan penyeleksian terhadap bunga serta bakal buah yang tumbuh. Caranya adalah dengan membuang cabang-cabang yang tidak produktif. Dalam satu cabang, cukup sisakan 1 hingga 2 bakal buah saja, terkandung pada kerapatan dompolan bakal buah yang tumbuh.
Jika ada 9 – 12 bakal buah dalam satu dompolan, maka cukup sisakan 3 – 5 bakal buah saja supaya nantinya buah yang tumbuh bisa memiliki ukuran yang optimal. Jika masa berbunga sudah selesai, ditandai dengan proses gugurnya benang sari, maka segera bungkus bakal buah tersebut menggunakan kain sintetis atau spunbond.
Baca Juga : Syarat Budidaya Kacang Panjang dan Metode Pemupukannya
6. Pemanenan Buah
Pada umumnya, buah sudah bisa dipanen setelah 3 bulan terhitung sejak terbentuknya bunga. Ada beberapa tanda yang bisa diamati jika buah sudah siap panen. Diantaranya adalah ukuran buah tidak lagi bertambah besar, tercium aroma khas jambu madu, kulit tampak mengkilap, serta ada perubahan warna menjadi hijau dengan semburat warna merah.
Nah, itu dia panduan lengkap cara merawat jambu madu deli hijau dari proses pemilihan bibit hingga proses pemanenan. Dengan menerapkan cara merawat jambu madu deli hijau dengan benar, makan buah jambu madu yang dipanen bisa berkualitas super dan rasanya pun semakin manis. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment