Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang masuk ke dalam komoditas hortikultura dan berpohon semak. Merupakan salah satu bumbu yang hampir selalu ada pada setiap makanan khas Indonesia.
Cabe dapat dibudidaya pada berbagai tempat, mulai pegunungan, bukit, ladang maupun sawah. Meskipun begitu, setiap tempat penanaman atau media penanaman memiliki karateristik dan hasil yang berbeda pula.
Perubahan cuaca yang amat berbeda dan begitu drastis, membuat produksi cabe ini mengalami fluktuasi. Bahkan, pada satu musim dapat memiliki harga yang amat tinggi.
Lebih tinggi daripada harga satu kilo daging sapi. Oleh karena itu, kita harus tahu cara merawat cabe ini agar tetap berbuah bagus meskipun mengalami perubahan cuaca dan udara yang berubah-ubah.
Tanaman cabe ini merupakan tanaman yang sensitif terhadap perubahan cuaca. Apalagi terhadap tingkat kelembapan udara yang tinggi seperti saat musim hujan.
Maka akar cabe ini akan mudah rusak. Oleh karena itu, pada saat musim hujan mulai tiba, tanaman cabe harus diberikan perhatian yang lebih. Hal ini agar tanaman cabe tidak mati.
Cara Merawat Cabe saat Musim Penghujan
Mengontrol kelembapan tanah
Saat musim hujan tiba, tanah akan menjadi lebih lembab dibandingkan musim panas. Bahkan akan mengalami genangan pada beberapa area. Hal ini akan menyebabkan perakaran yang melemah dan merusak tanaman. Oleh karena itu, kita harus pandai menyiasati bagaimana cara membuat kelembapan tanah menjadi seimbang.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Kacang Panjang
Hal yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kelembapan tanah adalah melakukan pengaturan air. Tanah yang tergenangi dengan air sebaiknya dialirkan ke lahan lain yang membutuhkan air. Sehingga, kelembapan tanah tempat penanaman cabe dapat seimbang.
Tahukah Kamu? Bahwa Cabe Tidak Berasal dari Indonesia melainkan Dibawa oleh Christopher Columbus dari Benua Amerika dan menyebarkannya keseluruh dunia
Pembersihan gulma
Pada saat musim hujan mulai tiba, maka gulma pengganggu tanaman ini akan tumbuh dengan subur. Hal ini karena tanah menjadi lembab, dan benih-benih gulma mulai hidup. Tumbuhnya gulma ini, akan mengganggu pertumbuhan tanaman cabe.
Bahkan akan menggangu produksi buahnya. Apalagi, umur tumbuh gulma ini begitu cepat dibandingkan dengan tanaman cabe itu sendiri. Akibatnya, tanaman cabe tertutupi.
Sebisa mungkin, setiap dua atau tiga hari sekali gulma dicabut. Hal ini agar tanah tetap bersih dari gulma dan tanaman tidak terganggu oleh gulma. Selain dapat dicabut, gulma juga dapat dihilangkan dengan pemberian obat untuk membunuh rumput. Pembersihan gulma ini merupakan salah satu cara perawatan cabe yang dapat diterapkan.
Pengaturan jarak tanam yang lebar
Atur Jarak Tanaman Cabe Anda
Pengaturan jarak tanam yang lebar akan memudahkan cahaya matahari masuk dan mengenai tanaman-tanaman cabe. Sehingga, kecukupan penyinaran matahari pada tanaman cabe dapat terpenuhi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembapan yang tinggi pada tanah yang dapat membuat perakaran lemah dan layu.
Pengaturan jarak tanam ini lebih lebar pada musim hujan dibandingkan pada musim kemarau. Selain kecukupan sinar matahari, pengaturan jarak tanam juga dapat membantu melakukan perawatan dan pembersihan gulma yang tumbuh.
Meninggikan tempat penanaman
Selain genangan air, masalah yang sering muncul saat musim hujan adalah adanya serangan hama penyakit pada tanaman cabe. Misalnya terserangnya jamur antraknosa. Penyebaran dari hama antraknosa ini adalah dari penyebaran spora yang terdapat pada tanah dan air.
Oleh karena itu, pada saat musim hujan solusi untuk menghindari adanya serangan penyakit adalah dengan meninggikan media tanam/bedengan.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Jagung Manis
Usaha meninggikan bedengan ini akan mengurangi adanya penyebaran spora antraknosa. Selain itu, juga dapat mempercepat penghilangan air.
Hal ini akan membuat tanah lebih padat sehingga perakaran cabe dapat lebih kuat. Meninggikan bedengan ini merupakan salah satu cara merawat cabe saat musim penghujan.
Pemupukan
Pupuk Tanaman Cabe Anda Agar Tetap Sehat ( Sumber : Liputan6.com)
Pada saat musim hujan tiba, tanaman cabe menjadi mudah mati. Hal ini karena perakaran yang kuat. Akibatnya, tanaman mudah terserang hama. Untuk memperkuat perakaran sebagai cara merawat cabe, perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk kalsium (Ca) dan kalium (K).
Selain itu, melakukan pemupukan dapat membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit tanaman.
Tahukah Kamu? Carolina Reaper dengan skala SHU sebesar 2.200.000, sedangkan Cabe Rawit memiliki skala SHU sebesar 35.000
Pupuk yang Sesuai Sebagai Cara Merawat Cabe
Ketahui Pupuk yang Cocok untuk Tanaman Cabe Anda (Sumber : Mitalom.com)
Selama musim penghujan, tanaman cabe akan semakin rapuh dan mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, perlu adanya tambahan nutrisi untuk menguatkan akar dan menguatkan daya tahan tanaman dari serangan hama penyakit.
Berikut merupakan pupuk-pupuk yang digunakan selama masa musim penghujan sebagai cara merawat cabe.
Pupuk phonska
Pupuk phonska yang digunakan adalah dalam bentuk cair. Hal ini untuk memudahkan penyerapan pupuk pada tanaman. Sehingga, efeknya akan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan pupuk phonska yang padatan.
Pupuk phonska mengandung fosfat, nitrogen dan kalium yang memiliki manfaat yang baik untuk mendorong pertumbuhan dan ketahanan hidup dari tanaman cabe.
Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk alami yang terbuat dari kotoran hewan atau sampah organik. Pupuk organik ini mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan kalsium dalam jumlah tinggi. Kandungan unsur-unsur tersebut sangat baik untuk pertumbuhan dan daya tahan tanaman cabe.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Seledri
Pupuk organik ini memberikan pertumbuhan yang lebih sempurna pada tanaman cabe dibandingkan dengan menggunakan pupuk buatan.
Selain sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabe, pupuk organik ini juga sesuai untuk daya tahan tumbuhan. Hal ini karena pupuk organik mampu merangsang kerja enzim dalam tanaman cabe untuk melawan hama penyakit yang menyerang saat musim hujan.
Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan salah satu pupuk yang bagus untuk menunjang pertumbuhan awal dari tanaman cabe. Hal ini karena unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk urea ini amat dibutuhkan pada pertumbuhan awal cabe. Selain itu, unsur-unsur pada pupuk urea dibutuhkan dalam proses pembuahan.
Penggunaan pupuk urea ini yaitu 1 genggam pada setiap 1 tanaman. Pupuk dapat dikubur di sekitar tanaman cabe. Sehingga, akar dapat menyerapnya secara optimal seiring jatuhnya air hujan. Pemberian pupuk ini dapat dilakukan sebulan sekali atau 20 hari sekali.
Pupuk NPK Mutiara
Pupuk NPK Mutiara merupakan pupuk yang sesuai dalam cara merawat cabe pada musim penghujan. Unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk NPK Mutiara sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan pembuahan tanaman cabe. Sehingga, pupuk NPK Mutiara ini dapat digunakan sebagai pupuk pada saat musim hujan tiba.
Penggunaan pupuk NPK Mutiara ini yaitu 1 genggam pada setiap 1 tanaman. Pupuk dapat dikubur di sekitar tanaman cabe. Sehingga, akar dapat menyerapnya secara optimal seiring jatuhnya air hujan. Pemberian pupuk ini dapat dilakukan sebulan sekali atau 20 hari sekali.
Pemberian pupuk yang tepat dan sesuai dengan anjuran pemberian akan memberikan dampak yang lebih efektif. Tanaman cabe akan tumbuh dengan baik dan subur. Selain itu hama dan penyakit pada tanaman cabe dapat berkurang.
Sehingga, produksi tanaman cabe dapat meningkat ada musin hujan. Pada akhirnya harga dapat lebih stabil. Selain pemberian pupuk yang tepat dan sesuai anjuran, perlakuan-perlakuan khusus terhadap tanaman cabe harus dilakukan.
Seperti peninggian bedengan, pengaturan jarak tanam, mengontrol kelembapan tanah dan pembersihan gulma. Cara-cara tersebut sebisa mungkin dilakukan selama musim penghujan sebagai cara merawat cabe agar petumbuhan dan pembuahannya optimal.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube Penulis.
Leave a Comment