Cara merawat anak tupai atau bayi tupai yang baru lahir terbilang gampang-gampang susah. Apalagi jika Anda menginginkan anak tupai bisa tumbuh menjadi dewasa dan tetap sehat, maka Anda perlu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Baik itu makanan, kandang, lingkungan, hingga kondisi tubuh bayi tupai itu sendiri.
Ada yang mengatakan bahwa merawat tupai tergolong lebih mudah dan murah dibanding sugar glider, yang sama-sama hewan pengerat. Namun tetap saja hewan peliharaan ini butuh perawatan dari sang pemiliknya. Apalagi untuk bayi tupai yang tidak ada induknya, butuh perawatan yang intensif dan penuh kehati-hatian.
Nah, ciri-ciri tupai yang sehat adalah ketika dikeluarkan dari kandang tidak lemas atau lesu, aktif di siang hari, nafsu makan baik, dan bulunya tidak rontok.
Cara Merawat Anak Tupai menjadi Dewasa dan Tetap Sehat
Jika Anda memiliki tupai peliharaan dan memiliki anakan, namun masih bingung bagaimana cara merawat anak tupai dengan benar agar tidak mati dan tetap sehat. Maka cara berikut ini bisa Anda praktikkan:
1. Siapkan Kandang Anak Tupai
Pertama yang harus Anda lakukan dalam cara merawat anak tupai adalah menyiapkan kandang khusus terlebih dahulu. Berbeda dengan tupai dewasa, bayi tupai kurang menyukai dan kurang nyaman dengan kandang yang terlalu lebar dan luas. Karena bayi binatang pengerat ini sensitif terhadap udara dingin.
Untuk itu, Anda perlu membuatkan kandang yang strategis, hangat, dan beralas nyaman agar mereka tidak mati dan terhindar dari kedinginan. Misalnya, Anda gunakan kandang hamster yang kecil, lalu letakkan handuk yang lembut sebagai alas.
2. Perhatikan Asupan Makanannya
Asupan makan yang cocok untuk tupai yang masih bayi berupa susu anjing atau susu kucing. Jangan sekali-kali memberi makanan berupa susu sapi meskipun susu formula untuk bayi manusia. Karena susu formula untuk bayi manusia ini bisa membuat anak tupai alergi dan menimbulkan indikasi berbahaya lainnya. Selain susu, Anda bisa memberikan minumannya berupa kelapa muda, madu, dan air putih mineral.
Baca Juga: Harus Hati-Hati, Yuk Ketahui Cara Merawat Bayi Kucing
Pisang menjadi pilihan asupan makanan yang tepat untuk mendukung proses pertumbuhan bayi tupai. Selain pisang, Anda juga bisa memberikan buah-buahan lainnya yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Seperti kelapa, mentimun, pepaya, kurma, duku, durian, buah coklat, jambu, jeruk, pir, belimbing, mangga, blacberry, stroberi, blueberry, dan rambutan.
Sesekali berikan biji kacang sebagai makanannya, tentunya dengan tekstur yang halus supaya mempermudah organ pencernaannya untuk mencerna makanan tersebut. Jika anak tupai sudah bisa melek dan mencapai usia 1 sampai 3 bulan, Anda bisa memberikan makanan berupa bubur nasi, bubur Sun atau Cerelac.
3. Lakukan Pemberian Minum Bayi Tupai dengan Benar
Cara merawat anak tupai yang selanjutnya adalah dengan memberikan minum menggunakan teknik yang tepat, yakni usahakan supaya air susu tidak masuk ke hidung tupai. Karena lubang hidung dan mulut tampak saling berdekatan, dan jika minumannya masuk ke lubang hidung bisa menyebabkan radang paru-paru. Jadi Anda perlu ekstra hati-hati ya.
Untuk itu, Anda bisa gunakan dot kecil dan masukkan ke mulut anak tupai secara perlahan. Jika air susu terlanjur masuk ke lubang hidungnya, segera berikan antibiotik atau bawa binatang tersebut ke dokter hewan.
4. Menjaga Kesehatan Anak Tupai
Selain memperhatikan asupan makanan dan minuman, menjaga kesehatan tupai dan kebersihan kandang, serta memandikannya secara teratur merupakan serangkaian cara merawat anak tupai dengan baik.
Bersihkan kandang tupai secara teratur. Saat memandikan bayi tupai, cukup dilap saja dan segera keringkan. Mengingat anak tupai sensitif terhadap hawa dingin yang menyerangnya.
Penyakit yang sering menyerang tupai adalah flu dan diare. Penyebab flu bisa dari makanan dan minuman yang tidak sengaja masuk ke hidung dan cuaca yang terlalu dingin.
Tanda-tanda tupai terserang flu adanya lemas, kehilangan nafsu makan, hidung basah, dan tidak aktif bermain. Untuk mengobatinya, Anda bisa memberikan obat antibiotik dan mengeringkan tupai di bawah sinar matahari setiap pagi. Hal ini agar paru-paru mereka tetap sehat dan tidak mengalami peradangan yang cukup parah.
Kemudian jika anak tupai terkena diare, yang ditandai dengan pilek, lesu, dan nafsu makan menurun. Maka segera berikan ramuan daun biji yang sudah dihaluskan dan siram sedikit air. Lalu berikan ke tupai dengan cara meminumkannya secara perlahan-lahan.
Biasanya diare ini disebabkan oleh pemberian makanan dan susu yang tidak cocok dengan pencernaannya. Dan jika tidak segera diobati bisa membuat tupai dehidrasi bahkan mati.
5. Memotong Kuku Sesuai Arah
Bayi tupai juga memiliki kuku yang senantiasa tumbuh, namun tidak sekeras kuku tupai dewasa. Anda bisa memotong kuku anak tupai saat mereka tidur. Dan cukup bagian ujungnya yang runcing yang Anda potong.
Proses memotong kuku anak tupai ini adalah:
- Keluarkan anak tupai dari kandangnya pelan-pelan.
- Pegang anak tupai dengan lembut dan penuh kasih sayang. Anda bisa gunakan handuk untuk memberi kenyamanan lebih pada bayi tupai.
- Jika sudah berhasil Anda pegang, baringkan anak tupai perlahan-lahan.
- Keluarkan kaki dan tangan lalu potong ujung kukunya. Anda harus memperhatikan batasan ujung kuku yang dipotong seperti yang ada di gambar berikut ini supaya tidak melukai daging kuku anak tupai. Jika mengenai daging kukunya dan berdarah, segera beri perawatan agar tidak terjadi infeksi.
6. Jemur Anak Tupai di Bawah Terik Matahari Pagi
Menjemurnya di bawah terik matahari pagi selama 1 jam adalah cara merawat anak tupai yang benar, karena hal ini penting untuk membantu pertumbuhan tulangnya. Dalam beberapa kasus, seringkali tupai gagal loncat dan membuatnya cedera. Jadi, dengan menjemurnya maka kita bisa memenuhi asupan vitamin D di dalam tubuh anak tupai.
7. Berikan Cairan
Tanda-tanda bayi tupai mengalami dehidrasi adalah ketika Anda mencubit kulit tubuh bayi tupai secara lembut, dan terlihat lama kembali. Kemudian bagian mata tupai cenderung cekung dan keriput, serta tubuhnya terlihat kurus. Jika anak tupai mengalami kondisi demikian, maka segera berikan cairan pedialyte pada perlengkapan bayi tupai untuk mengatasi dehidrasi.
8. Jauhkan dari Peliharaan Lain
Agar bayi tupai bisa tumbuh dengan nyaman dan tidak stres, jauhkan kandang tupai dari hewan peliharaan lain seperti kucing dan anjing yang memicu mereka untuk saling serang. Tupai yang merasa tersudut biasanya cenderung menggigit atau menyakiti binatang lain.
Baca Juga: Trik Rahasia Cara Memelihara Tupai yang Baik dan Benar
9. Berikan Rangsangan dan Ajak Bayi Tupai Bermain
Bayi tupai perlu diberi rangsangan agar mereka bisa kencing dan berak di saat matanya tertutup. Rangsangan ini bisa dengan cara mengelus area genital tupai dan anal dengan korek kuping atau kapas yang sudah lembab dan hangat sampai bayi tupai mengeluarkan kotorannya. Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka bayi tupai akan mengalami kembung hingga mati. Sebab di alam liar, hal seperti ini biasa dilakukan oleh induk tupai.
Sesekali Anda bisa mengajaknya bermain dengan memberikan sentuhan tangan. Akan tetapi, jika tupai sudah berumur sekitar 6 bulan, sebaiknya kurangi kontak fisik karena gigi dan kukunya lebih tajam. Bahkan tupai yang sedang senang pun bisa menggigit, mencakar, atau menyakiti Anda.
Demikian cara merawat anak tupai agar selalu sehat dan tumbuh menjadi tupai dewasa. Dalam merawatnya, Anda juga butuh cara untuk membuatnya jinak. Namun karena masih bayi, mereka cenderung memiliki karakter yang penurut, kalem, dan mudah diatur.
Jadi Anda hanya perlu mengurus asupan makanan, kesehatan dan kebersihan tubuh anak tupai, kandangnya, serta kenyamanannya hingga tupai bertumbuh menjadi dewasa.
Jika Anda bisa melakukan semua cara merawat anak tupai dengan baik, maka Anda turut serta dalam mempertahankan kelestarian tupai. Saat ini jumlah tupai semakin menurun, karena banyak diburu oleh orang sebagai obat. Jadi, jika Anda benar-benar pecinta tupai, tumbuhkan dan rawat mereka agar berkembang biak menjadi lebih banyak lagi agar tidak punah.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment