Buah pare dikenal dengan rasanya yang pahit. Namun meski begitu masih banyak yang mengkonsumsinya karena mengandung berbagai manfaat baik bagi kesehatan.
Cara menanam pare yang terbilang mudah, dan berbagai khasiat yang dimilikinya membuat buah ini sangat digemari oleh masyarakat. Buah dengan nama latin Momordica Charantia L ini memiliki sifat yang mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Dapat ditanam di lahan perkebunan luas maupun sempit, begitu juga di pot.
Cara Menanam Pare dan Teknik Perawatan Hingga Panen
Buah pare ini kerap diolah menjadi sayur, sedangkan daunnya dibuat menjadi jus. Khasiat buah pare sebagai pemakaian dalam tubuh adalah sebagai obat cacing serta pencahar.
Sedangkan untuk pemakaian luar tubuh bermanfaat untuk mengobati penyakit pada kulit, luka bakar dan abses. Jus daun buah pare juga dapat dimanfaatkan sebagai obat sariawan dengan cara dikumur. Berikut ini merupakan cara menanam pare yang bisa diikuti di rumah:
1. Mempersiapkan Bibit Pare untuk Ditanam
Pertama adalah memilih bibitnya. Bibit buah pare bisa didapatkan langsung dari buah pare yang sudah masak pada pohonnya, atau membeli bibitnya ke toko pertanian.
Cara yang paling murah adalah dengan mengambil langsung dari buahnya. Dan buahnya pastikan harus masih di pohon, alias belum dicabut.
Buah yang dipilih tentunya harus memiliki bentuk yang sempurna dan bagus, supaya didapatkan bibit yang berkualitas unggul juga. Pastikan untuk menghindari buah yang terlihat cacat, sering terkena penyakit, dan pertumbuhannya tampak tidak normal.
Buah pare yang sudah dikumpulkan itu, masing-masing dibelah menjadi dua, lalu biji di dalam buahnya diambil. Biji-biji tersebut dikumpulkan, kemudian dijemur di bawah matahari langsung.
Membeli bibit dari toko pertanian juga bisa dilakukan apabila kesulitan menemukan pohon buah pare yang terbaik. Untuk bibit yang dibeli, sebaiknya perhatikan apakah bijinya sudah memiliki sertifikat. Baru setelah itu berlanjut ke proses penanaman.
Baca Juga : Cara Menanam Tanaman Kurma
Sebelum memasuki proses penanaman, ada baiknya menyeleksi bibit yang sudah dikumpulkan. Untuk memilih bibit terbaik yang nantinya akan tumbuh dengan baik pula.
Caranya adalah dengan merebus biji-biji tersebut selama 30 menit. Biji yang kualitasnya baik akan mengambang, sedangkan yang kualitasnya kurang baik akan tenggelam ke dasar wadah. Silahkan ambil biji-biji yang mengambang.
Benih pilihan tersebut kemudian dipecah menggunakan potongan kuku maupun gunting kecil, dengan memotong kulit luar bagian pangkal supaya benih cepat berkecambah.
Setelah itu direndam dalam larutan fungisida Saromil 0,5g/l selama kurang lebih 10 menit, kemudian benih disebar ke atas handuk atau kertas merang dan dibiarkan selama 2 sampai 3 hari hingga mengeluarkan radikula.
Tahukah Kamu? Banyak sekali manfaat dari Pare seperti menjaga kesehatan mata, mengendalikan gula darah, meredakan asma, menyehatkan kulit, dan masih banyak lagi.
2. Mempersiapkan Lahan Tempat Menanam Pare
Untuk memasuki proses penanaman, maka perlu adanya persiapan lahan. Lahan harus digemburkan dulu dengan cara di cangkul dan dibersihkan dari tanaman atau rumput liar. Lalu lahan dibuat bedengan, misal lebar x tinggi 150 cm x 30 cm.
Kemudian tanah diberi pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK dan pupuk KCl, dengan cara ditabur lalu diaduk supaya tercampur rata. Pastikan untuk mengecek pH tanah, jika pH-nya kurang dari 7, bisa dinetralkan dengan memanfaatkan dolomit.
Setelah lahan tanamnya sudah gembur, bedengan tersebut kemudian ditutup dengan mulsa plastik warna hitam perak. Lalu buat lubang tanam sehari sebelum tanam dengan kedalaman ideal 6 cm, di mana 1 bedengan diisi 2 baris lubang tanam, yang jarak tiap lubang tanamnya 45 hingga 60 cm dalam 1 barisan.
3. Proses Menanam Pare
Jika penanaman dilakukan saat musim kemarau, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu. Sedangkan saat dilakukan di musim penghujan, bisa langsung ditanam di lahan.
Penyemaian dilakukan pada media tanam berupa campuran dari tanah, pupuk kandang, arang sekam dan sabut kelapa dengan perbandingan sama yang kemudian dimasukkan ke dalam tempat semai.
Benih yang sudah dipotong bagian lancipnya kemudian diratakan dalam tray semai dengan ukuran 14×7 lubang. Baru setelah itu ditutup dengan mulsa plastik. Selama proses penyemaian, wajib dilakukan penyiraman rutin setiap hari.
Untuk proses tanam langsung tanpa disemai terlebih dahulu, tiap lubang tanam bisa diisi sebanyak 1 sampai 3 benih pare. Proses tanam sebaiknya dilakukan saat sore hari, sehingga setelah benih dipendam, maka penyiraman dapat langsung dilakukan.
Sebaiknya tiap lubang tanam diberi insektisida sebanyak 5 butir dengan cara ditabur.
4. Perawatan Tanaman Pare
Rawat Tanaman Pare Hingga Menghasilkan
Selama seminggu awal, tanaman pare membutuhkan pasokan air yang penuh. Sehingga perlu disiram air secara rutin tiap harinya. Kalau tanah sudah basah oleh hujan, sebaiknya tidak perlu disiram ulang.
Setelah benih ditanam, maka pembudidaya harus segera membuat para-para. Karena tanaman ini merupakan tanaman dengan batang merambat yang nantinya buah pare akan menggantung di para-para.
Pembuatan para-para dapat menggunakan bahan dari bambu yang sudah dibelah. Kemudian bambu disusun sepanjang bedengan, dengan bentuk kotak. Tujuannya supaya tumbuhan pare nantinya akan terlihat rapi dan tertata baik.
Selama seminggu pertama, perhatikan apakah ada benih yang tumbuhnya abnormal atau gagal. Jika semisal ada, maka perlu dilakukan penyulaman. Caranya adalah dengan mencabut benih gagal tersebut dan disulam dengan benih yang baru.
Baca Juga : Cara Menanam Tanaman Kencur
Pemupukan lanjutan dapat dilakukan mulai sejak tanaman memasuki usia 3 minggu. Dan untuk pemupukan lanjutan berikutnya, dilakukan tiap 2 minggu sekali. Pupuk lanjutan pertama dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK 16:16:16, dengan takaran tiap hektar 40 sampai 50 kg. Pemberian pupuknya dengan cara dikucurkan.
Kemudian pada pemupukan lanjutan kedua, yakni dilakukan berselang 8 sampai 10 hari setelah pemupukan pertama. Pupuk yang digunakan sama, namun takarannya dilebihkan menjadi 2 kali lipat dengan cara dikucurkan.
5. Proses Panen Tanaman Pare
Pemanenan dapat dilakukan saat usia tanaman sudah memasuki 42 hari setelah pindah tanam. Meskipun waktunya bisa berbeda tergantung dari varietas tanamannya. Panen sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari. Dan panen selanjutnya dapat dilakukan dalam interval yang singkat yakni setiap 3 sampai 4 hari sekali. Pemanenan dapat dilakukan hingga produktivitas tanaman pare mulai berkurang. Tujuannya supaya kualitas panen tanaman pare dapat terjaga dengan baik.
Tahukah kamu? Bahwa Pare mengandung banyak gizi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, B3, dan folat.
Seputar Pemupukan Tanaman Pare dan Pembasmian Hama
Perhatikan Teknik Pemupukan pada Tanaman Pare (Sumber : tanamanmart.com)
Sebaiknya pemberian pupuk juga disesuaikan dengan fase pertumbuhannya. Saat tanaman dalam fase generatif, maka pupuk yang diberikan adalah pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi, yakni dengan disemprot.
Lalu saat memasuki fase generatif, maka perlu diberikan pupuk dengan kandungan fosfor (P) tinggi. Dan supaya proses muncul buah menjadi lebih cepat, maka disarankan untuk menggunakan ZPT yang berbahan aktif etilen biggest.
Adapun pengendalian hama serta penyakit yang mungkin saja menyerang tanaman pare. Untuk menghindarinya adalah dengan menyemprot pestisida pada tanaman secara berkala, tentunya dengan dosis serta cara aplikasi yang sesuai dan tertera di kemasan.
Hama dan penyakit yang berpotensi menggagalkan panen diantaranya layu fusarium, layu bakteri, gemini virus, serkospora, lalat buah, tungau dan trips.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Vanili
Pemangkasan dapat dilakukan supaya produksi buah parenya melimpah. Yakni dengan memangkas bagian cabang dari tanaman pare. Yakni sebanyak 2 kali setiap 1 kali periode penanaman pare.
Itulah informasi seputar cara menanam pare yang mudah dari tahap awal hingga panen. Dengan segudang manfaat yang dimiliki, buah pare ini sangat layak untuk ditanam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk para pembaca semua, dan selamat menanam pare!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Cara Menaman Tanaman Pare […]
[…] Baca Juga : Cara Menanam Tanaman Pare […]