Bertanam hidroponik menjadi salah satu solusi bertanam di tengah hiruk pikuk perkotaan. Media tanam yang digunakan dalam metode ini tidak melulu menggunakan tanah subur, yang notabene sulit ditemui di kawasan metropolitan, pun tidak menuntut penggunaan pot besar sebagai wadahnya. Cukup dengan barang bekas layaknya botol bekas atau pipa paralon, berbagai jenis sayur dan buah pun bisa dibudidayakan di rumah berlahan sempit. Lalu, bagaimana cara menanam hidroponik dengan botol bekas yang benar?
Keuntungan Bertanam Hidroponik
Selain menjadi opsi bagi mereka yang tidak memiliki banyak ruang di rumahnya, bertanam dengan metode hidroponik menawarkan keuntungan lain yang tidak kalah menarik untuk disorot. Sebut saja:
1. Hemat Air dan Nutrisi
Sistem hidroponik bekerja dengan menampung dan mensirkulasikan air beserta nutrisi ke tanaman. Nutrisi dan air tersebut nantinya akan diserap oleh tanaman dengan penguapan alami. Sehingga tidak akan ada air ataupun nutrisi yang terbuang sia-sia dikarenakan penyerapan yang tidak sempurna.
2. Tidak Bergantung pada Iklim dan Kondisi Tanah
Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik cenderung tidak bergantung pada kualitas tanah dan bisa dilakukan di mana saja. Termasuk di area yang kondisi tanahnya sulit ditanami, alias tandus. Selain itu, hidroponik juga dapat mengurangi ketergantungan tanaman terhadap kondisi iklim mikro dengan pengaplikasian green house atau rumah tanam. Melalui green house ini, pengaruh curah hujan, suhu, dan/ kelembaban bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman.
3. Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam
Biasanya, tanaman yang diproduksi secara hidroponik akan memiliki pertumbuhan yang seragam. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan tiap-tiap tanaman dapat memperoleh nutrisi dan paparan sinar matahari dalam jumlah sama.
4. Hasil Panen Lebih Melimpah
Sistem bertanam satu ini dapat menghasilkan lebih banyak tanaman dibandingkan dengan sistem konvensional, dengan catatan luas lahan yang digunakan sama. Ini disebabkan sistem hidroponik bisa dibuat bersusun atau bertingkat. Jadi, dengan lahan yang sama, petani akan memperoleh hasil panen yang berlipat-lipat.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Hidroponik Cabe Paling Mudah untuk Pemula
Jenis Tanaman yang Biasa Ditanam Secara Hidroponik
Berikut merupakan beberapa jenis tanaman yang banyak ditanam secara hidroponik.
1. Selada
Selada ialah salah satu jenis sayur yang paling sering dibudidayakan secara hidroponik, mengingat selada dapat tumbuh dengan cepat pada sistem ini. Disamping itu, perawatan selada tidaklah sulit. Sehingga sangat cocok untuk para pemula di bidang tanam-menanam secara hidroponik.
2. Tomat
Seperti yang kita ketahui, buah tomat memiliki banyak kandungan air. Nah, agar penanaman tomat dengan sistem hidroponik sukses besar, petani memerlukan air dan cahaya matahari dalam jumlah cukup.
3. Lobak
Bibit lobak hidroponik biasanya akan mulai tumbuh dalam jangka waktu 3-7 hari. Selang beberapa waktu, pelaku budidaya bisa memanen dan mengolahnya menjadi menu pelengkap dari berbagai macam makanan di rumah.
4. Kacang-Kacangan
Beberapa jenis kacang-kacangan yang bisa tumbuh optimal dalam sistem hidroponik adalah kacang polong, kacang panjang, dan kacang hijau.
5. Stroberi
Buah bercita rasa asam-manis satu ini sangat tepat untuk ditanam dalam sistem hidroponik. Bila dirawat dengan baik, tanaman stroberi bisa dipanen hingga setahun penuh!
6. Daun Mint
Daun mint biasanya digunakan sebagai garnish atau penambah rasa alami untuk berbagai macam jenis kui, jus, cocktail, atau infused water. Ternyata, tanaman satu ini juga bisa ditanam secara hidroponik, loh!
7. Paprika
Tanaman paprika memerlukan temperatur hangat dengan pencahayaan cukup untuk dapat berkembang. Biasanya, buah paprika akan tumbuh secara sempurna dalam kurun 8-12 minggu sejak hari pertama penanaman.
8. Wortel
Secara garis besar, wortel masuk dalam kategori tanaman umbi yang memiliki banyak akar. Akar wortel sendiri bisa menyerap lebih banyak air dan menyebar dengan cepat. Tak ayal jika kemudian banyak orang yang memutuskan untuk menanamnya di rumah dengan sistem hidroponik.
9. Mentimun
Sudah jadi rahasia umum, menanam mentimun di kebun sempit di rumah bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dalam metode penanaman apa saja. Termasuk pula dengan sistem hidroponik!
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Budidaya Aquaponik untuk Pemula
Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas
Setelah memutuskan jenis tanaman seperti apa yang akan dikembangkan menggunakan sistem hidroponik, petani dapat melanjutkan tahap selanjutnya dengan mengikuti instruksi berikut!
1. Persiapan Alat dan Bahan
Terdapat beberapa alat dan bahan utama yang perlu dipersiapkan untuk memulai bertanam hidroponik. Salah satunya adalah botol air mineral ukuran 1,5 liter yang sudah dikosongkan, potongan kain flanel, dan gunting atau cutter. Selain itu, petani juga membutuhkan media tanam hidroponik, benih tanaman, serta air yang sebelumnya sudah dicampur dengan nutrisi untuk tanaman.
2. Pemotongan Bagian Atas Botol Bekas
Setelah itu, buka tutup botol dan potong bagian atas botol. Pada fase ini, petani akan memiliki 2 bagian botol yang terpisah. Jika dirasa bagian bawah botol terlalu tinggi, potong kembali bagian tersebut dengan ukuran 10 cm.
Nantinya, bagian atas botol akan dipasang terbalik pada bagian botol lainnya hingga menyerupai corong.
3. Beri Lubang pada Botol
Kain flanel, dalam bertanam hidroponik botol bekas, memegang peranan sebagai media untuk mengalirkan air beserta nutrisi ke media tanam. Buatlah lubang kecil di area pinggir penutup botol dan selipkan kain flanel melalui lubang tersebut. Pastikan untuk membiarkan kain flanel menjuntai ke bawah hingga menjangkau media tanam.
Selain itu, petani juga dapat menambahkan beberapa lubang di bagian atas botol yang dapat digunakan sebagai jalan bagi akar tanaman.
4. Memasukkan Air Nutrisi ke Dalam Botol
Karena air memang menjadi energi utama dalam bertanam secara hidroponik, ketersediaan air yang diperlukan pun cukup banyak.
Berikan air bersih yang sudah ditambahi nutrisi ke bagian bawah botol dengan estimasi 2/3 botol. Kemudian, masukkan bagian atas botol dalam posisi terbalik dan pastikan agar media perantara, dalam hal ini kain flanel, masuk ke dalam air.
Baca Juga : Rahasia Sukses Budidaya Kangkung Untuk Pemula
5. Masukkan Media Tanam dan Biji Tanaman Hidroponik
Hingga saat ini, bentuk media tanam hidroponik sudah sangat bervariasi. Mulai dari cocopeat, rockwool, hingga sekam bakar.
Walau memang tanaman sudah memperoleh nutrisi dari air yang diserapnya, petani tetap perlu mencampurkan bakal media tanam dengan pupuk kompos supaya hasil panen hidroponik makin melimpah.
Apabila media tanam telah siap, benamkan biji tanaman hidroponik dan kembali timbun dengan sisa media tanam disekitarnya.
6. Ganti Air Bernutrisi Secara Berkala
Menanam dengan sistem hidroponik sejatinya tidak membutuhkan perawatan ribet yang terlalu banyak. Namun, petani tetap perlu mengecek tanamannya secara berkala, khususnya air nutrisi tanaman. Jika air yang tersedia sudah sedikit, segera tambahkan dengan yang baru. Bila air mulai berlumut dan keruh, gantilah air nutrisi tersebut.
Dengan memanfaatkan sedikit lahan disudut rumah, impian menghasilkan sayuran dan buah-buahan segar pun semakin mudah diraih. Dan lagi, biaya modal yang diperlukan tidak terlalu besar. Cukup dengan barang bekas seperti kaleng, botol bekas, atau pipa, sistem ini sudah bisa dioperasikan. Bagaimana? Tertarik untuk menjajal cara menanam hidroponik dengan botol bekas di rumah?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment