Salah satu tanaman hias yang banyak diburu masyarakat Indonesia sebagai bahan dekorasi tanaman adalah bunga gladiol. Tak pernah sepi peminat, ternyata penanaman dan perawatan tanaman hias satu ini sangatlah mudah untuk dilakukan loh!
Sejarah Tanaman Gladiol
Gladiol adalah jenis tanaman bunga hias yang masih tergolong ke dalam jenis tanaman herba semusim dengan keluarga Iridaceae. Nama gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti kecil. Hal ini mengacu pada bentuk daun dan bunganya yang memiliki ukuran kecil.
Habitat asli tanaman gladiol adalah Afrika Selatan. Kemudian, sejak tahun 1730 tanaman ini mulai menyebar ke kawasan eropa dan banyak berkembang di Belanda. Berlanjut pada tahun 2000, gladiol mulai eksis di daerah Asia, termasuk pula Indonesia. Ciri khas dari tanaman ini ialah struktur akarnya. Dimana sebagian akar serabut tanaman gladiol membentuk umbi.
Tanaman gladiol mampu berbunga sepanjang waktu dan tetap segar bahkan setelah 10 hari berlalu sejak masa panen berlangsung.
Disamping memiliki bentuk yang indah dan memiliki beragam variasi warna, bunga satu ini memiliki nilai jual yang cukup mahal. Umumnya, tanaman ini tidak hanya ditaman sebagai bahan dekorasi ruangan ataupun taman, gladiol banyak dipasarkan sebagai bahan pembuatan buket bunga, pelengkap pesta, hingga upacara keagamaan.
Baca Juga : Rahasia Sukses Cara Menanam Bunga Chamomile di Depan Rumah
Cara Menanam Umbi Tanaman Gladiol
Tak butuh biaya mahal, petani yang tertarik untuk membudidayakan bunga hias ini bisa menanamnya dari umbi tanaman gladiol. Gladiol tumbuh dengan umbi yang hampir menyerupai bawang namun memiliki ukuran sedikit lebih besar dan berwarna kuning atau oranye. Adapun panduan untuk menanam umbi gladiol ialah sebagai berikut:
1. Umbi Tanaman Gladiol
Siapkan terlebih dahulu umbi tanaman gladiol yang hendak dibudidayakan. Umbi ini bisa diperoleh dari toko tanaman hias atau pemesanan online.
Adapun penjelasan singkat terkait dengan umbi tanaman gladiol adalah sebagai berikut:
- Guna memastikan umbi tanaman gladiol yang akan dibudidayakan berkualitas dan layak tanam, lihat review pelanggan atau bertanya langsung kepada penjual terkait dengan kualitas umbi yang ditawarkan.
- Pastikan untuk memilih umbi yang berinti tebal dan tidak cacat, ini menjadi salah satu ciri tanaman gladiol berkualitas baik. Sebaliknya, hindari untuk memilih umbi yang tidak bervolume dan berbentuk pipih.
- Ukuran umbi gladiol juga tak boleh luput dari pertimbangan. Semakin besar ukuran umbi, akan semakin besar potensi pertumbuhan tanaman, serta semakin banyak pula bunga yang akan dihasilkan nantinya.
- Agar bisa menghasilkan tanaman gladiol setinggi 2 hingga 3 kaki, pilihlah umbi gladiol dengan diameter sekitar 1,25 sampai 2 cm.
- Saat berhasil menemukan umbi yang sesuai, segera simpan umbi tadi di tempat sejuk dan kering sembari menyiapkan media tanam yang hendak digunakan. Pastikan untuk tidak menggunakan tempat yang terlalu kering, lembab, ataupun beku, jika tidak ingin umbi gladiol sulit ditanam nantinya.
2. Media Tanam Umbi Tanaman Gladiol
Dalam membudidayakan tanaman gladiol, petani bisa menggunakan pot atau di tanah langsung sebagai media tanamnya. Lebih detailnya, berikut ini merupakan langkah-langkah dalam membuat media tanam yang baik bagi tanaman gladiol.
- Pilihlah lokasi yang tepat terlebih dahulu. Pastikan agar lokasi yang dipilih memungkinkan gladiol untuk memperoleh penyinaran matahari yang cukup. Meskipun mampu bertahan ditempat yang sedikit teduh, namun tanaman ini sangat menyukai sinar matahari.
- Suhu lokasi yang hangat dan memperoleh penyinaran cukup akan menjaga keindahan tanaman gladiol.
- Lokasi budidaya juga harus bersih dan bebas dari limbah. Petani dapat membersihkannya dari rumput liar ataupun tumpukan sampah terlebih dahulu. Pastikan juga agar lokasi penanaman gladiol jauh dari berbagai macam polusi seperti asap dapur dan asap kendaraan.
- Kemudian, cangkul area lahan sedalam 30 cm. Campurkan pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk kompos dengan media tanam yang ada.
- Agar dapat meminimalisir munculnya penyakit atau hama, petani dapat menambahkan serbuk kayu atau gambut ke tanah yang menjadi media tanam.
- Setelah itu, perdalam galian tadi sekitar 5 hingga 10 cm guna menambah ruang pada tanaman gladiol jika suatu saat terjadi genangan ataupun banjir.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Merawat Bunga Keladi untuk Pemula
3. Penanaman Umbi Bunga Gladiol
Penanaman sebaiknya dilakukan 2 minggu setelah media tanam berhasil dibuat. Usahakan untuk menanamnya sebelum bulan juni agar bunga yang dihasilkannya bisa tahan lebih lama karena cuaca yang mendukung.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam menanam umbi gladiol pada media tanam dengan tepat dan benar.
- Buatlah lubang tanam terlebih dahulu. Adapun kriteria kedalaman yang dianjurkan adalah 15 hingga 18 cm. Pastikan untuk memberi jarak sekitar 15 sampai 20 cm untuk setiap lubang yang dibuat.
- Tempatkan setiap umbi pada lubang-lubang tanam dan taruh dengan sisi runcing umbi menghadap ke arah atas, sedangkan bekas potongan menghadap ke bagian bawah lubang.
- Kemudian, tutup lubang tanam menggunakan tanah yang sebelumnya sudah dicampur dengan kompos atau pupuk kandang. Jangan lupa juga untuk membuat gundukan pada setiap lubang tanam. Hal ini bertujuan agar tanah tidak mudah terkikis saat terguyur air hujan.
4. Perawatan Tanaman Gladiol
Perawatan menjadi bagian penting yang tidak boleh dilepaskan dari suksesi budidaya gladiol. Sama seperti perawatan pada tanaman bunga jenis lainnya, prosedur perawatan pada tanaman gladiol sangatlah mudah untuk dilakukan. Lebih detailnya ialah sebagai berikut.
- Apabila curah hujan mencukupi, sirami tanaman gladiol menggunakan air bersih setiap minggunya. Namun, apabila saat itu sedang musim kemarau, petani dapat menyiramnya setiap harinya pada pagi atau sore hari.
- Rutin semprot pestisida maksimal seminggu sekali guna menjaga kesehatan tanaman gladiol dari serangan serangga saat tanaman sudah tumbuh dan memiliki ketinggian sekitar 15 cm.
- Pasangi sekitar bunga dengan pancang atau pembatas yang dibuat dari bambu saat gladiol sudah mulai tinggi. Hal ini dilakukan untuk membuat tanaman gladiol bisa berdiri tegak dan tidak mudah roboh tatkala terkena hujan ataupun angin kencang.
- Ketika tanaman gladiol mulai berbunga dan mekar sedikitnya 3 kuntum, segera pangkas bagian cabangnya.
- Saat bunga tanaman gladiol bermekaran, petani dapat memanennya di pagi atau sore hari. Agar kesegarannya bisa terjaga, petani boleh menyemprot bunganya dengan sedikit air.
Baca Juga : https://trikmerawat.com/cara-merawat-bunga-vinca
Prospek Tanaman Gladiol
Konsumen tanaman gladiol sangat luas di pasaran. Petani dapat memasarkannya lewat pasar atau pengepul, atau bisa juga dengan menawarkannya langsung ke pencinta bunga hias.
Umumnya, tanaman gladiol dijual dengan hitungan per pot, dimana setiap potnya memiliki kisaran harga Rp 25.000 hingga Rp 40.000, bergantung pada kondisi dan ukuran tanaman gladiol.
Salah satu keuntungan jika petani memilih untuk terjun dalam peluang usaha budidaya tanaman gladiol adalah profit yang cukup besar. Pasalnya, bunga gladiol adalah tanaman hias yang paling banyak dicari dipasaran. Bagaimana? Tertarik untuk menjajal budidaya bunga hias yang satu ini?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment