Bunga chamomile atau yang juga kerap disebut sebagai kamomil ini merupakan tanaman yang berasal dari keluarga bunga matahari Asteraceae. Bunga ini banyak tumbuh di daratan Eropa dan wilayah Asia yang memiliki 4 musim. Bunga yang termasuk ke dalam tumbuhan semusim ini bisa tumbuh hingga 50 sampai 70 cm. Secara garis besar, Chamomile bisa tumbuh di sembarang tempat.
Kilas Balik Tentang Sejarah Chamomile
Sejarah awal mula munculnya kamomil bisa dilacak dari masa Mesir Kuno. Orang-orang Mesir kala itu percaya jika tanaman ini merupakan hadiah dari Dewa yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Dikala itu juga, bunga ini memegang peranan yang cukup penting untuk pembalseman mayat. Selain itu, Chamomile juga banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kosmetik.
Di Romawi, chamomile banyak digunakan untuk membuat dupa dan minuman. Menurut Hipocrates, yang merupakan seorang dokter asal Yunani, percaya jika tanaman ini dapat mengobati sesak nafas dan dismenore.
Berlanjut pada abad pertengahan, masyarakat dari Anglo Saxon mengungkapkan jika Chamomile menjadi salah satu 9 herbal suci yang ada.
Sekarang ini, bunga kamomil sudah ditanam secara komersil. Ini karena chamomile mulai digunakan sebagai media aromaterapi dan pengobatan alternatif.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Menanam Bunga Aster Untuk Pemula
Jenis-Jenis Chamomile
Tanaman chamomile dibagi ke dalam 2 jenis yang berbeda. Yakni Chamaemelum mobile dan German chamomile. Lebih detailnya ialah sebagai berikut.
1. Chamaemelum Nobile
Chamaemelum nobile merupakan salah satu jenis bunga sejati yang banyak digunakan dalam lanskap sebagai pengganti rumput atau groundcover berbunga. Jenis ini juga bisa dibudidayakan di seluruh dunia karena sifat herbal yang dimilikinya.
2. German Chamomile (Matricaria Recutita)
German Chamomile dianggap sebagai bunga palsu yang tumbuh dengan bunga daisy dan mampu mencapai ketinggian 46 cm.
Baik Chamaemelum mobil ataupun German chamomile, keduanya dapat menghasilkan bunga komposit putih dengan cakram pusat berwarna kuning terang.
Apabila terkena sinar matahari dan air yang cukup, serta ditanam pada media tanah yang tepat, biji chamomile bisa berkecambah dalam kurun 7 hingga 10 hari.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Menanam Bunga Seruni untuk Pemula
Manfaat Chamomile
Secara umum, tanaman chamomile memiliki karakteristik berupa semak yang tingginya mencapai 30 cm. Daun kecil dan panjang yang berkelompok 2 atau 3 daun dalam satu tangkainya. Serta mempunyai bentuk bunga yang sangat mirip dengan bunga aster dengan kuntum putih dan intinya berwarna kuning.
Bagian dari tanaman ini yang paling banyak digunakan untuk membuat teh chamomile, kapsul chamomile, dan ekstrak chamomile adalah batang dan bunganya. Nah, olahan dari tanaman ini jika dikonsumsi rutin dapat memberikan banyak manfaat kepada penggunanya. Sebut saja:
- Mengobati gejala alergi.
- Mengatasi gangguan tidur dan kecemasan.
- Sebagai anti inflamasi.
- Mengobati berbagai masalah pencernaan seperti halnya gas perut, diare, atau sakit perut.
- Sebagai anti mikroba. Dimana olahan ekstrak chamomile dapat digunakan sebagai bahan dasar salep, gel, dan krim untuk mengatasi berbagai masalah iritasi di area kulit. Selain itu, kandungan anti bakteri pada tanaman ini sangatlah baik untuk mengobati ruam, eksim, dan luka bakar.
Untuk prosedur penggunaannya sendiri adalah:
- Campurkan 2 sendok makan chamomile kering dan 1 cangkir air mendidih.
- Diamkan beberapa saat hingga campuran teh chamomile dingin.
- Penggunaan yang disarankan ialah 3 hingga 4 kali sehari diantara waktu makan.
Prinsip Menanam Bunga Kamomil
Chamomile bisa dibudidayakan melalui penanaman bijinya. Jarak tanam antara satu tanaman dengan yang lainnya sebagainya berjarak sekitar 15 cm. Adapun tingkat keasaman tanah yang bisa digunakan untuk budidaya tanaman chamomile adalah dalam kisaran pH 5,6 sampai 7,5.
Menanam kedua jenis chamomile (entah itu german ataupun roman), pada dasarnya cukup mirip. Disamping itu menanam kamomil dari biji ini termasuk gampang-gampang susah. Ini karena ukuran bijinya yang sangat kecil, sehingga cukup sulit untuk dipilah.
Sesaat setelah biji kamomil selesai ditabur ke tanah, bunga ini akan mulai berkecambah pada 7 hingga 14 hari. Akan tetapi, apabila petani menggunakan media yang baik, maka proses ini akan berjalan lebih cepat, hanya membutuhkan sekitar 4 atau 5 harian saja.
Perlu diketahui, chamomile bisa tumbuh secara maksimal di suasana dingin dan terlindung dari sinar matahari langsung. Walau begitu, ini tidak berarti jika chamomile tak mampu hidup di bawah matahari.
Penggunaan tanah sebagai media tanamnya pun sebaiknya tidak terlalu kering, ataupun terlalu banyak diberikan pupuk. Apabila pemberian pupuk berdosis berlebihan, daun dan bunga chamomil akan menjadi lemah.
Sebagai tambahan catatan, tanaman ini cukup tahan akan kondisi tanah yang lumayan kering. Jadi, penyiraman chamomile ini tak perlu dilakukan dalam intensitas tinggi, cukup saat tanah dalam keadaan terlalu kering atau berada dalam musim kemarau yang berkepanjangan.
Tanaman ini kerap digunakan sebagai tumbuhan pendamping untuk budidaya sayur mayur. Ini karena chamomile mempunyai aroma yang kuat untuk mengusir berbagai macam hama.
Baca Juga : Trik Rahasia Cara Merawat Bunga Vinca yang Baik dan Benar
Cara Menanam Biji Bunga Chamomile
Agar proses budidaya chamomile sukses, penerapan cara menanam chamomile dari biji ini boleh ditiru.
- Pilihlah benih yang hendak ditanam. Pastikan untuk memperhatikan jenis bibit dan kemungkinan kerusakan pada fisik benih.
- Isi wadah semai dengan media tanam tanah atau kompos. Perlu diperhatikan, jangan sampai mengisi media tanam terlalu banyak, cukup mengisi setengah bagian dari wadah semai yang digunakan.
- Masukkan 2 sampai 3 biji chamomile pada setiap wadah semai. Kemudian tutupi benih itu dengan media tanam sebelumnya.
- Tutup wadah semai dengan menggunakan plastik bening dan simpan di tempat yang memiliki cahaya sedang.
- Cek kembali pertumbuhan biji chamomile di setiap harinya.
- Apabila tanah yang digunakan mulai kering, segera semprotkan air dengan spray untuk melembabkannya kembali.
- Ketika benih chamomile mulai berkecambah, petani dapat melepaskan plastik bening yang menutupinya dan memindahkan wadah semainya ke dekat jendela yang memiliki cukup sinar matahari.
- Pada saat bibit chamomile berhasil tumbuh sekitar 2 inchi, pindahkan bibit tersebut ke wadah semai lain yang lebih luas.
- Setelah kamomil tumbuh beberapa daun, pindahkan tumbuhan itu ke area lahan dengan jarak 15 cm.
- Untuk mempermudah proses menggali lubang kecil yang nantinya akan digunakan untuk menanam chamomile, petani dapat menggunakan sekop kecil.
- Tanamkan bibit pada lubang yang telah selesai dibuat, dan timbun lagi dengan tanah.
- Pastikan untuk menyirami tanaman chamomile kecil dengan berhati-hati. Ini dilakukan guna mencegah terjadinya banjir pada bibit yang bisa merusak tanaman.
- Setelah tanaman ini dewasa, chamomile siap untuk dipanen.
- Untuk pemetikan bunga ini sebaiknya menggunakan gunting dengan memotong bagian dahannya.
Memiliki banyak manfaat, bisa divariasikan ke dalam campuran makanan, juga memiliki prosedur budidaya yang mudah, membuat orang-orang menggemari bunga chamomile. Beberapa diantaranya bahkan tak segan untuk membuat budidaya bunga satu ini sebagai lahan komersial. Bukan tanpa alasan, jenis tanaman ini banyak dicari dan cukup laris di pasaran.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment