Buah naga memiliki keunikan yang terletak pada kulitnya, sehingga sangat mudah dibedakan dari buah lainnya. Bagian dagingnya lezat, lembut, dan segar karena mengandung 90% air. Dengan keunikan dan rasa yang enak, buah naga memiliki nilai jual yang tinggi.
Tidak heran jika buah ini menjadi primadona untuk dibudidayakan. Cara menanam buah naga sebenarnya juga tidak sulit, hanya saja memang membutuhkan ketelitian dan perawatan yang baik.
Pohon buah naga sendiri memiliki bentuk yang mirip seperti kaktus. Habitat asalnya dari Amerika Selatan, Meksiko dan Amerika Tengah, namun seiring waktu tanaman buah naga sudah menyebar dan dibudidayakan di negara-negara Asia.
Cara menanam buah naga yang paling mudah adalah dengan stek. Budidaya dengan metode stek dinilai lebih cepat berbuah daripada melalui penyemaian biji. Selain itu, pada dasarnya buah naga dapat ditanam di berbagai tempat. Namun untuk jangka panjang media tanam yang akan dianjurkan untuk hasil panen yang lebih baik adalah di lahan.
Panduan Cara Menanam Buah Naga Secara Umum
Budidaya tanaman buah naga akan berhasil hingga panen jika syarat hidupnya terpenuhi. Tanaman ini tumbuh dengan baik di dataran rendah yang penyinarannya penuh, yakni di ketinggian 0 sampai 1200 meter di atas permukaan laut.
Media tanam yang cocok adalah tanah yang tidak becek atau disebut juga sebagai tanah porous. Dan unsur hara dalam tanah wajib tercukupi karena tanaman ini membutuhkan unsur hara yang sangat banyak.
Tahukah Kamu? Bahwa Buah Naga memiliki banyak manfaat seperti Mencegah kanker, mengurangi berat badan, membantu proses detoksifikasi, mencegah diabetes, dan lain-lain.
1. Tahap Persiapan Lahan Tanam Buah Naga
Cara menanam buah naga akan diawali dengan menyiapkan lahan. Lahan yang tepat digunakan adalah lahan yang mendapat sinar matahari yang penuh. Lahan tentunya perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum penanaman.
Karena buah naga terbilang rakus mengambil unsur hara tanah, maka lahan harus dalam keadaan yang benar-benar gembur dan unsur haranya mencukupi.
Persiapan lahan yakni dengan mencangkul atau membajak hingga sedalam 20 cm. Untuk meningkatkan unsur hara tanah, maka perlu ditaburkan pupuk kandang untuk tiap hektar sebanyak 10 sampai 20 ton. Perlu diingat untuk membuat saluran drainase berupa parit supaya saat hujan deras air tidak akan sampai menggenangi lahan.
Pasalnya, buah naga perlu tanah porous supaya pertumbuhannya terjaga, jika tanahnya terlalu lembab sampai tergenang, bisa-bisa buah naga akan menjadi busuk.
Baca Juga : Cara Budidaya Strawberry
Baru setelah itu beri tiang penyangga yang ditancapkan di lahan yang sudah diolah. Lalu di bagian atas tiang penyangganya diberi ban bekas. Tujuannya adalah supaya tanaman saat sudah makin besar nanti cabangnya tidak akan patah karena sudah ditopang oleh ban bekas tersebut. Tiang penyangga usahakan terbuat dari beton, panjangnya 150 cm dengan ukuran 10 x 10 cm.
Caranya adalah dengan menancapkan sedalam 50 cm ke dalam tanah dengan jarak tiap tiang selebar 3 meter, lalu nantinya berjarak 30 cm dari tiap sisi tiang penyangga dibuat lubang tanam sedalam 25 cm dengan ukuran 60 x 60 cm dan diisi dengan pupuk kandang sebagai pemupukan sebelum tanam.
2. Menyiapkan Bibit dan Melakukan Stek Bibit Buah Naga
Setelah lahan sudah siap, saatnya untuk menyiapkan bibit buah naga. Bibit buah naga yang cepat berbuah dan terjamin kualitasnya adalah menggunakan teknik stek.
Tentunya perlu ada penyeleksian induk tanaman buah naga dan dipilih yang memiliki kualitas terbaik, di antaranya yang tahan terhadap penyakit, terbukti sehat dan berpotensi menghasilkan buah naga yang melimpah.
Disarankan untuk melakukan penyetekkan pada tanaman yang sudah pernah berbuah, minimal 3 kali. Batang yang distek memiliki diameter minimal 8 cm dengan warna hijau kelabu, tua, serta bertekstur keras. Untuk panjangnya sendiri akan lebih baik sekitar 80% untuk batang yang panjangnya 80 sampai 120 cm.
Batang yang sudah dipotong itu kemudian dipotong-potong lagi dengan ukuran panjang 20 sampai 30 cm. Untuk bagian atas dipotong rata, sedangkan di bagian pangkal bawahnya dibuat meruncing untuk nanti ditancapkan di tanah.
Batang yang sudah dipotong-potong itu kemudian dibiarkan dulu sampai getahnya mengering, jangan langsung ditanam, dapat berakibat busuk batang. Batang stek tersebut lalu ditanam di polybag yang media tanamnya telah siap dengan campuran seperti media persemaian pada umumnya. Media persemaian sebaiknya disiram dulu, baru setelahnya batang stek ditancapkan sedalam 5 cm.
Baca Juga : Cara Budidaya Alpukat
Silahkan lakukan penyiraman rutin setiap 2 sampai 3 hari sekali selama 3 bulan. Jangan lupa untuk diberi naungan. Nantinya setelah usia 3 minggu atau saat tunas pertama sudah tumbuh, naungan harus dibuka supaya bibit mendapat sinar matahari langsung.
3. Memindahkan Bibit ke Lahan
Setelah usia 3 bulan, bibit siap dipindah ke lahan. Penanaman bibit untuk masing-masing tiang penyangga adalah berjumlah 4. Yakni mengitari tiang penyangga dengan kedalaman disesuaikan dengan ukuran bibitnya. Pindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam, kemudian ditimbun dan dipadatkan.
Setelah keempat bibit telah selesai ditanam mengitari satu tiang penyangga, silahkan ikat keempat batangnya supaya menempel pada tiang penyangga. Mengikatnya jangan terlalu erat, cukup memastikan kalau batangnya benar-benar menempel pada tiang penyangga.
Nantinya setiap kali tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20 atau 30 cm, batangnya diikat kembali ke tiang penyangga supaya batangnya bisa menjulur ke atas dan tidak patah.
4. Perawatan Tanaman Buah Naga (Penyiraman, Pemangkasan, Pemupukan)
Perawatan Tanaman Buah Naga
Penyiraman, pemupukan serta pemangkasan perlu dilakukan hingga tanaman masuk masa panen. Teknik penyiraman yang dapat dilakukan adalah dengan mengalirkan air pada saluran drainase, atau dengan metode irigasi tetes.
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi tanah, lebih sering saat musim kemarau, dan dikurangi atau dihentikan saat tanaman telah berbunga hingga berbuah.
Untuk pupuknya sendiri sebaiknya hindari menggunakan urea, karena pupuk urea telah terbukti membuat busuk batang. Pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk kandang setiap 3 bulan sekali dengan masing-masing lubang tanam sebanyak 5-10 kg.
Lalu pupuk NPK dan ZK terutama pada fase berbunga dan berbuah dengan masing-masing lubang tanam sebanyak 50 dan 20 gram.
Baca Juga : Cara Budidaya Kentang
Selanjutnya adalah pemangkasan, yang dilakukan untuk 3 tujuan. Yaitu pemangkasan dengan tujuan membentuk batang pokok, pemangkasan untuk peremajaan, serta pemangkasan untuk membentuk cabang produksi. Untuk membentuk batang pokok, maka dipilih tunas yang tumbuh pada bagian paling atas batang awal, sedangkan tunas di bawahnya dipotong.
Nantinya tunas ini akan menumbuhkan batang pokok tanaman yang besar, panjang dan kokoh. Lalu untuk pembentukan cabang produksi, adalah dengan memilih sebanyak 3-4 tunas pada batang pokok. Sedangkan peremajaan dilakukan dengan memangkas cabang produksi yang dinilai kurang produktif.
5. Proses Panen Buah Naga
Panen Buah Naga
Dengan perawatan serta pemeliharaan yang baik, tanaman buah naga biasanya akan berbuah di usia 10 – 12 bulan setelah tanam. Akan tetapi jika ukuran bibitnya lebih kecil dari yang seharusnya, biasanya panen baru bisa dilakukan di usia 1,5 sampai 2 tahun setelah tanam.
Buah yang siap panen memiliki ciri berupa warna kulit yang mulai merah mengkilap. Ukuran buahnya juga terlihat membulat dengan berat rata-rata 400 sampai 600 gram. Dapat juga dilihat dari mahkota buahnya yang sudah mengecil dengan pangkal buah yang telah menguncup.
Itulah informasi seputar cara menanam buah naga. Semoga informasi ini bisa bermanfaat khususnya bagi pembaca yang ingin mencoba untuk menanam tanaman ini. Selamat menanam!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga […]
[…] Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga […]
[…] Baca Juga : Cara Menanam Buah Naga […]