Tanaman Pangan Cara Merawat Tanaman

Urutan Cara Menanam Bawang Putih Mudah dan Dijamin Berhasil

Cara Menanam Bawang Putih
Written by Trikmerawat.com

Bawang putih merupakan salah satu jenis bumbu dapur yang selalu laris di pasaran karena permintaan yang tinggi setiap waktu. Hampir semua masakan khas Nusantara memakai bawang putih sebagai salah satu bumbunya, sehingga pasokan bawang putih di pasar pun selalu ada.

Oleh karena itulah banyak orang yang mencari bagaimana cara menanam bawang putih sebagai persiapan untuk melakukan budidaya bawang yang menjanjikan.

Urutan Cara Menanam Bawang Putih untuk Pemula


Melakukan budidaya bawang putih juga dapat dilakukan untuk skala rumahan, sehingga para ibu rumah tangga tidak perlu membeli bawang putih ke pasar dan cukup ambil dari lahan saja.

Menanam bawang putih dapat dilakukan di lahan kebun, pekarangan, maupun di pot dan polybag. Sehingga bisa dilakukan oleh siapapun baik itu yang memiliki lahan maupun tidak.

1. Melakukan Persiapan Lahan Tanam

Teruntuk yang memiliki lahan, cara menanam bawang putih adalah dengan mempersiapkan lahan dan bibitnya. Bawang putih yang ditanam di lahan biasanya untuk produksi skala besar. Lahan perlu dipersiapkan sebelum bibit ditanam.

Baca Juga : Begini Cara Mudah Budidaya Bawang Merah Hingga Untung Besar

Persiapan lahan di antaranya adalah dengan melakukan pembersihan lahan dari tanaman liar, bebatuan, maupun rerumputan. Kemudian lahan digemburkan dengan cara di cangkul ataupun dibajak hingga kedalaman 30 cm, lakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

Setelah itu lahan dibuat pembatas atau bedengan dengan tinggi masing-masing 20 hingga 50 cm serta lebar 60 sampai 150 cm. jangan lupa untuk membuat parit di antara pembatas dengan lebar kurang lebih 40 cm untuk irigasi air.

Media tanam pada lahan sebaiknya memiliki pH normal antara 5,5 sampai 7. Tipe tanah ideal adalah lempung berpasir dan keadaan tanahnya gembur. Tanah bisa juga ditambahkan dengan pupuk organik untuk menambah unsur hara dalam tanah.

2. Menyiapkan Bibit Bawang Putih

Setelah lahannya siap, saatnya untuk menyiapkan bibit bawang putih. Disarankan untuk tidak menanam bawang putih yang dibeli di pasar. Hal ini dikarenakan tiap varietas bawang putih memiliki karakter masing-masing, di mana ada yang cocok ditanam di tempat panas, ada yang cocok ditanam di tempat dingin.

Baca Juga : Cara Budidaya Kentang dengan Mudah Dijamin Sukses

Selain itu bawang putih yang ada di pasar kemungkinan mengandung bahan kimia yang dapat membuat bawang putih menjadi awet lebih lama dan kalau ditanam, tumbuhnya biasanya akan lebih sulit. Sehingga ada baiknya membeli bibit bawang putih dari toko tanaman.

Saat membeli bibit bawang putih dari toko tanaman, pastikan varietasnya cocok dengan karakteristik lokasi budidayanya. Pilihlah bibit yang berkualitas unggul tanpa ada cacat sedikitpun.

3. Penanaman Bibit Bawang Putih

Bibit bawang putih yang sudah didapatkan kemudian ditanam pada lahan yang telah siap. Penanaman bibit bawang putih ada baiknya dilakukan pada bulan Februari atau Maret untuk negara beriklim tropis.

Namun di negara empat musim, penanaman bibit bawang putih baik dilakukan pada musim gugur rentang 6 sampai 8 minggu sebelum salju turun.

Bibit bawang putih yang ditanam usahakan memiliki ukuran yang seragam. Lakukan penimbangan terlebih dahulu pada bobot siung bawang putihnya. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan jarak penanamannya.

Untuk siung bawang putih dengan berat 1,5 gram misalnya, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm, apabila beratnya kurang dari 1,5 gram, jarak tanamnya bisa 15 x 15 cm atau 15 x 10 cm.

4. Memperhatikan Teknik Menanam Bawang Putih

Teknik menanam bibit bawang putih adalah dengan mengambil siung-siung tunggal dari bawang putih, pastikan untuk lapisan kulitnya terjaga tetap utuh. Lalu tanamlah masing-masing siung tunggal tersebut dengan kedalaman 2 inchi dan jarak inchi.

Baca Juga : Begini Rahasia Cara Menanam Kencur Hingga Sukses

Ditanamnya dengan bagian akar ke bawah, sedangkan sisi runcingnya mengarah ke atas supaya nanti arah tumbuhnya ke atas. Setelah itu timbun siungnya dengan tanah yang sudah dicampur pupuk dengan cara ditepuk lembut.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Bawang Putih

Setelah bibit sudah ditanam, maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman hingga memasuki masa panen. Perawatannya berupa penyiraman serta pemupukan lanjutan. Teknik penyiraman bawang putih yang benar harus dipahami oleh pembudidaya.

Penyiraman tanaman bawang putih tidak dengan disiram rutin 2 kali sehari seperti halnya tanaman berbunga. Melainkan dilakukan dengan melihat kondisi tanah dan cuaca.

Di saat cuaca hujan, sebaiknya tidak perlu disiram setiap hari, cukup lakukan saat kondisi tanahnya mulai kering. Sedangkan di cuaca panas, penyiraman dilakukan tiap 3 sampai 5 hari sekali, caranya adalah dengan menggenangi parit di antara pembatas atau bedengan.

Untuk awal pertumbuhan, penyiraman dilakukan 2 sampai 3 hari sekali, akan tetapi setelah memasuki pembentukan tunas dan umbi, pengairan dilakukan tiap 7 sampai 15 hari sekali.

Pada 10 hari menjelang panen, sebaiknya pengairan tidak perlu dilakukan dan hentikan, karena pada masa ini pembentukan umbi sudah maksimal.

6. Pemberian Pupuk Lanjutan untuk Bawang Putih

Yang tak kalah penting selanjutnya adalah pemberian pupuk lanjutan. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan non organik. Pupuk organik yang bisa digunakan adalah pupuk kandang kambing atau pupuk kandang ayam dengan dosis masing-masing 30 ton atau 10-20 ton per hektarnya.

Selain itu pemberian pupuk N juga perlu dilakukan sebanyak 3 kali pada masa pertumbuhan, yang pertama adalah saat tanam, yang kedua saat pembentukan tunas, dan yang terakhir diberikan saat masa pembentukan umbi, dosisnya adalah 200 kg untuk satu hektar.

Pupuk lainnya adalah pupuk P2O5 sebanyak 180 kg, K2O sebanyak 60 kg serta S sebanyak 142 kg untuk setiap hektarnya. Pemberian pupuk kimia cair Sitozim dengan konsentrasi 0,25% juga bisa ditambahkan apabila ingin mendapatkan hasil umbi bawang putih dengan kualitas yang lebih baik. Penggunaan pupuk kimia cair ini adalah dengan disemprot pada daunnya.

7. Penyiangan Gulma dan Penyakit Pada Bawang Putih

Pada saat memberi pupuk, sebaiknya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan penanggulangan OPT. Penyiangan gulma ini sebaiknya dilakukan antara waktu 20 sampai 30 hari sekaligus memperbaiki bedengannya. Penyiangan gulma sebaiknya dihindari saat tanaman memasuki masa pembentukan serta pembesaran umbi.

Penanggulangan OPT juga penting dilakukan mengingat ada banyak sekali organisme yang menyerang tanaman bawang putih. Setidaknya ada 19 OPT yang umum menyerang tanaman bawang putih.

Untuk penanggulangannya sendiri dilakukan dengan sistem PHT, yaitu dengan musuh alami, pengendalian kultur teknis, memasang perangkap, penggunaan benih sehat, sanitasi hingga menggunakan pestisida sesuai dosis yang disarankan.

8. Panen Bawang Putih

Umumnya bawang putih sudah bisa dipanen saat memasuki usia 3 sampai 4 bulan. Pemanenan sebaiknya tidak dilakukan terlalu awal maupun terlalu lambat. Karena hasil panen tidak akan bisa diawetkan dengan baik jika terlalu awal, serta hasil umbinya menyerut dengan rasa tidak enak apabila terlambat dipanen.

Bawang putih siap panen akan menunjukkan ciri berupa warna daun yang berubah kekuningan. Angkat umbinya dari tanah dengan cara dicabut pakai tangan, lalu buang tanah yang menempel di umbinya dan ikat tiap 20 sampai 30 rumpun menjadi satu ikat. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah atau tidak hujan, lalu umbinya dijemur selama sekitar 15 hari.

Itulah informasi mengenai cara menanam bawang putih yang benar demi hasil panen yang berkualitas. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembudidaya baru yang ingin melakukan budidaya tanaman ini ya!

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

1 Comment

Leave a Comment