Rupaya, budidaya udang sungai tidak kalah menjanjikan dari budidaya udang laut. Ini tentu bermula dari banyaknya permintaan konsumen yang menyukai udang yang memiliki kelezatan tersendiri dalam hal cita rasa seafood. Mulai dari pasar, restoran maupun mall, yang dikonsumsi oleh skala rumah, usaha kuliner, hingga usaha kuliner.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, kesempatan untuk memasarkan udang ke luar negeri pun masih terbuka lebar untuk Anda. Jadi, dengan melakukan budidaya udang sungai dengan baik dan benar, maka produktivitas dan keuntungan pun akan sebanding dengan usaha Anda.
Berikut cara mudah membudidayakan udang sungai yang cocok untuk dijadikan bisnis, yakni:
1. Menentukan Lokasi
Lokasi merupakan salah satu hal yang pertama yang perlu Anda tentukan. Lokasi yang terbaik untuk budidaya udang sungai adalah yang jauh dari tempat industri, kawasan yang bebas dari pencemaran tanah dan udara, serta bebas banjir. Selain itu, pilihlah jenis tanah yang memiliki kandungan pasir dan tanah liat.
Area yang dipilih harus memiliki persediaan air sepanjang tahun, dengan debit air 0,5-1 liter per detik. Debit ini berlaku untuk luas media atau kolam 300-1000 m2. Hal ini dilakukan agar menghasilkan udang sungai yang berkualitas.
Baca Juga: 7 Tips Cara Merawat Udang Hias Di Akuarium
2. Menyiapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan untuk budidaya udang sungai di antaranya:
- Cangkul
- Selang dan paralon
- Timba
- Terpal
- Ayakan dari kain
- Alat angkut benih udang
- Serok
- Jaring
- Ember
- Jerigen
- Pompa air
- Timbangan
- Peralatan pembuatan kolam udang sungai
- Peralatan pembersih kolam
- Drum
- Benih udang
- Pupuk kandang atau pupuk kompos
- Kapur petani
3. Pembuatan Kolam
Kolam berfungsi sebagai media untuk budidaya udang sungai. Dalam proses pembuatannya, tidak boleh dilakukan sembarangan. Pertama-tama, gunakan cangkul untuk membuat kedalaman kolam sekitar 70 hingga 100 cm, dengan lebar 300 hingga 1000 meter persegi. Ukuran 1 meter persegi dengan tinggi sekitar 70-100 cm ini dapat menyimpan 10 ekor udang.
Sebagai pencegahan dari banjir, buatlah parit di sekitar kolam dengan kedalaman 50 cm, dan lebar 30 cm. Selain untuk mencegah banjir, parit ini juga membuat kolam lebih bersih karena genangan akibat air hujan atau air lainnya tidak akan muncul.
Sebelum memasukkan benih udang, diamkan kolam terlebih dahulu. Kemudian masukkan pupuk kandang ataupun kompos untuk membuat kolam berubah warna dan terdapat pakan alami untuk udang sungai nantinya.
4. Pembibitan
Pembibitan juga tidak kalah penting dalam tahapan budidaya udang sungai. Untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas, maka perlu bibit udang yang berkualitas unggul. Pembibitan ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan membeli bibit unggul di toko atau melakukan pemijahan.
Untuk Anda yang tidak ingin repot di tahap awal bisa mendapatkan benih yang berkualitas di toko. Namun ingat, Anda perlu teliti dalam memilih benih yang berkualitas.
Baca Juga: 7 Langkah Cara Budidaya Udang Windu, Mudah dan Menguntungkan
Sementara jika Anda ingin menghemat budget, Anda bisa lakukan proses pemijahan. Caranya cukup mudah, yaitu dengan membeli indukan udang yang berkualitas.
Setelah itu, lakukan pemijahan pada perut betina hingga keluar larva. Nah, larva yang keluar kemudian dipelihara terlebih dahulu sebelum ditebar ke kolam pembudidayaan.
Bibit udang sungai yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
- Terlihat sehat, tidak pucat, tidak cacat, dan tidak mudah terkena penyakit.
- Bobot benih udang berukuran sama atau seragam. Bobot yang ideal untuk udang sungai sekitar 0,1-0,3 gram.
- Kulit udang berwarna cerah dan mengkilap.
- Udang bergerak dengan lincah dan aktif, dan memiliki ketahanan tubuh yang kuat.
5. Proses Pembudidayaan
Setelah menyiapkan lokasi pembudidayaan dan bibit udang, proses pembudidayaan pun bisa dimulai. Untuk pembudidayaan udang sungai sendiri membutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan hingga masa panen.
Pertama, pastikan kolam udang bersih dan tidak ada sampah dedaunan di dalamnya, isi kolam dengan air tawar yang bersih dengan pH sekitar 6-7. Usahakan suhu air sekitar 25 sampai 26 derajat Celcius.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, gunakan dan nyalakan pompa di dalam kolam. Setelah itu, masukkan potongan paralon sebagai tempat persembunyian udang. Setelah semuanya beres, kini saatnya Anda menebar bibit udang sungai ke kolam.
6. Proses Perawatan
Selain diperlukan proses pembibitan dan pembudidayaan udang sungai dengan baik, perawatan pun juga harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan hasil yang produktivitasnya tinggi dan berkualitas.
Caranya adalah dengan memberikan pakan secara rutin dengan dosis 40% di pagi hari, dan 60% di sore hari. Makanan ini bisa berupa tepung terigu ketan padi, biji jagung, atau rice bran (bekatul).
Sambil diberi makanan secara rutin, kontrol selalu kebersihan air kolam. Karena banyaknya debu yang menumpuk akan membawa dampak negatif terhadap perkembangbiakan udang.
7. Pengelolaan Air dan Pemberantasan Hama Penyakit
Tentunya dalam pengelolaan air, perlu air yang mengalir agar sirkulasi udara menjadi bebas. Kuras atau ganti air di dalam kolam udang minimal 1 bulan sekali agar kualitas air tetap terjaga.
Air yang berkualitas belum tentu selamanya terhindar dari penyakit dan hama. Untuk itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan visual secara berkala pada udang, untuk memastikan udang yang terdeteksi penyakit bisa dipindahkan agar tidak menular ke udang yang lainnya.
Anda juga perlu melakukan pemberantasan hama di kolam secara berkala. Karena seringkali muncul predator yang tidak sengaja masuk ke dalam kolam dan mengancam kelangsungan hidup udang sungai. Hama pemangsa ini bisa berupa ikan-ikan yang ada di sungai, seperti lele, gabus, dan lain sebagainya.
8. Masa Panen
Setelah berumur 4-6 bulan, Anda sudah bisa melakukan panen udang sungai. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, ada baiknya satu minggu sebelum panen, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mencari pangsa pasar atau pengepul.
Di tahap pemanenan budidaya udang sungai ini, Anda bisa memilih udang yang memiliki bobot besar dan siap panen. Semakin baik tahapan budidaya yang Anda lakukan, maka akan semakin memberikan keuntungan yang besar untuk Anda. Untuk harga jual budidaya udang sungai mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per kilogram, tergantung dari harga udang sungai yang dipasarkan.
Baca Juga: Jurus Sukses Belajar Budidaya Udang Vaname Auto Untung Besar
Demikian cara budidaya udang sungai yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang maksimal. Bisnis udang sungai ini menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati, karena menjanjikan keuntungan. Proses pembibitan dan panen pun tidak terlalu lama, jadi keuntungan bisa didapatkan dalam waktu singkat.
Selain itu, untuk memulai bisnis ini pun tidak sulit. Siapa pun bisa memulai usaha ini dengan modal kecil, di lahan yang kecil atau cukup di pekarangan rumah. Kuncinya adalah kemauan dan minat yang tinggi, maka bisnis budidaya udang sungai pun bisa dijalankan dengan mudah dan lancar. Di awal usaha, Anda bisa menggunakan satu orang karyawan terlebih dahulu sebagai permulaan.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment