Budidaya strawberry dapat dibilang merupakan salah satu budidaya buah-buahan yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Tidak hanya di lahan, budidaya strawberry juga dapat dilakukan di pot maupun polybag. Tentu saja langkahnya harus benar dan tepat supaya budidaya dapat menghasilkan panen berupa buah strawberry yang segar.
Teknik Jitu Pembibitan Budidaya Strawberry
Buah strawberry memiliki bentuk yang unik dengan rasa agak asam. Buah ini sangat diminati oleh banyak orang. Selain dimakan langsung, buah strawberry juga kerap dijadikan jus, salad buah, topping untuk kue, dan sebagainya. Harganya tidak terlalu mahal sehingga jumlah permintaan buah ini tidak sedikit.
1. Persiapan Bibit Strawberry dan Media Tanam
Menanam strawberry dimulai dari biji. Biji buah strawberry dapat dibeli di toko pertanian. Biji-biji dapat langsung ditanam di media tanam, tapi apabila ingin panen lebih cepat, sebaiknya dilakukan penyemaian dulu. Biji buah strawberry yang sudah dibeli harus direndam dalam air selama 15 menit, baru kemudian dikeringkan dengan cara diangin-angin.
Setelah itu biji disemai di kotak persemaian yang sudah siap. Kotak persemaian diisi dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama, lalu semaikan biji di atasnya, tutup dengan tanah tipis.
Baca Juga : Cara Budidaya Kentang
Ada baiknya media persemaian disiram dulu supaya lembab sebelum benih disemai. Kemudian tutup kotak semai dengan kaca bening atau plastik, tempatkan pada suhu 18 sampai 20 derajat Celcius. Setiap hari persemaian disiram hingga bibit memunculkan 2 daun helai yang menunjukkan bahwa benih sudah siap dipindah ke bedeng sapih.
Bedeng sapih dibuat dengan media yang sama seperti media persemaian. Bedengan tersebut wajib ditutupi dengan plastik benih. Silahkan diberi pupuk daun hingga tanaman mencapai ukuran 10 cm dan merumpun, maka bibit siap dipindah.
2. Proses Persiapan Lahan Tanam Strawberry
Seraya menunggu benih siap ditanam yang umumnya memakan waktu 28 hari, silahkan menyiapkan lahan yang akan digunakan. Lahan tersebut dapat menggunakan mulsa plastik, maupun tidak.
Kelebihan dari menggunakan mulsa plastik di antaranya dapat mengurangi evaporasi, produksi budidaya akan lebih tinggi, unsur hara dari pupuk tidak mudah hilang, dan membuat gulma cenderung tidak tumbuh. Namun meski begitu biaya yang dibutuhkan cukup besar, sehingga pembudidaya bebas menggunakan mulsa plastik atau tidak.
Pengolahan lahan baik yang menggunakan atau tanpa mulsa plastik sebenarnya sama. Lahan sebaiknya diolah pada awal musim hujan. Yakni dengan digemburkan sedalam 30 sampai 40 cm.
Kemudian lahan dibiarkan selama setengah hingga 1 bulan penuh. Baru dibuat bedengan dengan lebar atas x lebar bawah 80 x 100-120 cm, dengan tinggi 30 sampai 40 cm, dan panjangnya menyesuaikan luas lahan.
Jika menggunakan mulsa plastik, maka lahan dikeringanginkan selama 15 hari. Tapi jika tanpa mulsa plastik, bedengan dapat langsung ditaburi dengan pupuk kandang sebanyak 20 sampai 30 kg per hektarnya.
Lalu bedengan dibiarkan lagi selama 15 hari, dan barulah dibuat lubang tanam dengan jarak 40 x 30, 50 x 40, maupun 50 x 50 dalam sentimeter.
Untuk lahan yang menggunakan mulsa plastik, setelah lahan dikeringanginkan selama 15 hari, silahkan taburkan pupuk urea 200 kg, SP-36 250 kg dan KCl sebanyak 100 kg untuk 1 hektar. Lalu disiram hingga lembab, dan mulsa plastik hitam atau hitam perak dipasang.
Di bagian atas plastik itulah dibuat lubang seukuran alas kaleng susu kental manis, dengan jarak lubang yang sama, barulah dibuat lubang tanam.
3. Proses Penanaman Strawberry
Tanam Strawberry Anda
Setelah lubang tanamnya siap, segera tanam benih dari bedeng sapih ke lahan. Tiap lubang tanam cukup diisi dengan 1 bibit saja, lalu tanah di sekitar pangkal batang dipadatkan.
Jika budidaya dilakukan tanpa mulsa, sebaiknya diberi pupuk dasar pada lubang sejauh 15 cm di kiri kanan tanaman dengan dosis 1/3 dari anjuran. Dan terakhir tanah di sekitar pangkal batang disiram hingga lembab.
Baca Juga : Cara Budidaya Alpukat
Penanaman sudah berhasil dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemeliharaan sampai panen tiba. Selayaknya budidaya sayuran maupun buah-buahan umumnya, pemeliharaan tanaman strawberry meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, pemupukan, pemasangan mulsa kering dan penanggulangan hama.
Mulsa kering hanya digunakan bagi lahan yang tanpa menggunakan mulsa plastik. Pemasangan mulsa kering ini sebaiknya dilakukan setelah bibit telah ditanam pada bedengan.
Mulsa kering tersebut berupa jerami maupun rumput kering yang dihamparkan di atas permukaan bedengan dengan ketebalan 3 sampai 5 cm.
4. Perawatan Tanaman Strawberry
Penyiraman dilakukan rutin 2 kali sehari hingga usia tanaman 2 minggu sejak tanam. Dibarengi dengan penyulaman untuk tanaman yang tumbuh secara abnormal hingga tanaman yang mati.
Nantinya setelah usia tanaman sudah lebih dari 2 minggu setelah tanam, penyiraman dilakukan dengan lebih jarang asalkan tanah tidak dibiarkan sampai kering.
Penyiangan baik pada lahan yang menggunakan atau tanpa mulsa plastik juga perlu dilakukan. Penyiangan ini biasanya dilakukan berbarengan dengan pemberian pupuk susulan.
Pupuk susulan untuk lahan yang menggunakan mulsa diberikan saat pertumbuhan tanaman dirasa kurang baik. Pupuk tersebut berupa campuran dari Urea, KCl dan SP-36 dengan perbandingan 1:1,5:2, sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam air bersih 200L. Pupuk susulan dengan mulsa plastik diberikan dengan cara disiram tiap tanaman sebanyak 350-500 cc.
Untuk lahan tanpa plastik, pemberian pupuk susulan dilakukan 45-60 hari sejak tanam. Dosisnya sebanyak 2/3 dari anjuran. Pemberiannya dengan ditabur pada daerah dangkal di antara barisan, lalu diberi dengan tanah.
Pemangkasan tanaman strawberry dilakukan tiap 2 tahun sekali. Yakni dengan memangkas daun terutama yang rusak maupun sudah tua dari tanaman yang terlalu rimbun.
5. Pengendalian Hama Strawberry
Pengendalian hama dan penyakit juga tidak boleh dianggap sepele. Adanya hama dan penyakit inilah yang bisa saja menggagalkan panen. Hama yang umumnya menyerang tanaman strawberry adalah kutu putih, tungau, kutu daun, kumpang penggerek bunga/akar/batang, dan nematoda.
Baca Juga : Cara Budidaya Bawang Merah
Untuk penyakit yang kerap menjangkit tanaman strawberry adalah busuk buah matang, kapang kelabu, empulur merah, busuk rizopus, bercak daun dan daun gosong.
Hama dan penyakit ini harus segera ditanggulangi supaya tidak menyebabkan kerusakan yang makin parah terhadap tanaman. Yakni dengan menggunakan insektisida untuk hama, dan fungisida untuk penyakit.
6. Panen Buah Strawberry
Jika Sudah Saatnya, Segera Panen Strawberry Anda
Jika tidak ada kendala berarti yang dapat merusak pertumbuhan, buah strawberry sudah dapat dipanen saat menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
- Buah strawberry terasa agak empuk dan kenyal saat dipegang,
- Warna kulit buah sudah didominasi oleh warna merah, mulai hijau kemerahan hingga kuning kemerahan
- Buah yang dapat dipanen berusia 10 hari sejak awal pembentukan buah, maupun 2 minggu sejak pembungaan berlangsung.
Buah yang siap panen tersebut dipanen dengan cara menggunting bagian tangkai bunga bersama kelopaknya. Kemudian dikumpulkan dan disimpan dengan wadah dengan hati-hati, lalu dihamparkan di atas lantai yang sudah dialasi plastik atau terpal, dicuci di bawah air mengalir dan ditiriskan di atas rak penyimpanan.
Itulah informasi mengenai cara budidaya strawberry untuk hasil panen yang berlimpah dan berkualitas. Budidaya ini dapat menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan dan sangat patut untuk dicoba.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Cara Budidaya Strawberry […]
[…] Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Strawberry […]
[…] Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Strawberry […]
[…] Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Strawberry Hingga Panen Besar […]