Salah satu jenis usaha budidaya yang masih jarang diketahui adalah budidaya semut rang rang.
Terdengar sederhana memang, akan tetapi usaha ini membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi supaya budidaya yang dijalankan bisa berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Sekilas Tentang Semut Rang Rang
Mengenal Tentang Semut Rang Rang
Semut rang rang sendiri kerap disebut sebagai weaver ant atau semut penganyam karena dianugerahi kemampuan membuat sarang mereka sendiri dengan teknik menganyam.
Jenis semut ini hidup berkoloni. Satu koloni semut rangrang bisa berisi hingga 500 ribu semut. Namun, satu koloni itu bukan berarti tinggal di satu sarang, melainkan bisa lebih dari 5 sarang, yang tiap sarangnya beranggotakan semut antara 4000 hingga 5000 tergantung dari ukuran semutnya.
Baca Juga : Cara Budidaya Ayam Joper
Semut rang rang adalah penghasil kroto, yang merupakan salah satu pakan burung berkicau peliharaan. Kroto inilah yang akan dipanen oleh para pelaku budidaya semut rangrang.
Kroto merupakan campuran dari larva, puva dan telur semut yang memiliki kandungan nutrisi tinggi. Di antaranya vitamin B1 dan B2, kalsium, sodium, zat besi, kalium, serta niacin. Kurang lebih dalam 100 gram kroto terdapat kandungan protein sebesar 8,2 gram, serta lemak dan kalori sebesar 2,6 gram.
Selain digunakan sebagai pakan burung berkicau, juga biasanya digunakan sebagai umpan saat memancing ikan.
Panduan Budidaya Semut Rang Rang
Cara Budidaya Semut Rang Rang (Sumber :infobudidaya.com)
Sebelum melakukan budidaya, ada baiknya calon pembudidaya terutama yang masih pemula untuk mengetahui perilaku semut rangrang. Karena hal inilah yang menentukan sukses atau tidaknya upaya budidaya yang dilakukan.
Begitu pula dengan semut rangrang. Semut merah ini memiliki perilaku yang unik dan bisa saja menggagalkan budidaya apabila pembudidaya tidak memahami perilakunya.
Yang paling jelas terlihat adalah sifat pantang menyerahnya. Semut memang hewan yang tidak akan bisa bertahan lama saat tercebur ke air. Bahkan semut akan menghindari tempat-tempat yang tergenang air. Namun ada sedikit perbedaan dengan semut rangrang.
Baca Juga : Cara Budidaya Bebek Petelur secara Modern
Semut ini justru bisa dengan sengaja menceburkan diri ke air, lalu bersama dengan koloninya membuat jembatan sebagai jalan lewat bagi semut dengan kasta lebih tinggi.
Penyebabnya karena semut merasa tidak nyaman dengan sarang buatan tersebut, sehingga mereka akhirnya kabur untuk mencari sarang baru yang lebih nyaman.
1. Menyiapkan Tempat dan Medium Sarang
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon pembudidaya adalah menyiapkan tempat dan medium sarang yang tepat. Tempatnya, bisa berupa rak bertingkat dari bahan kayu, bambu maupun besi.
Setidaknya jarak antara 1 tingkat dengan tingkat yang di bawah atau atasnya tidak terlalu berdekatan. Bisa membuat 2 tingkat bahkan lebih, tergantung besar ruangannya juga.
Rak-rak yang sudah dibuat itu jangan diletakkan berdekatan atau bersentuhan dengan dinding. Tujuannya adalah supaya semut tidak kabur dengan berjalan di dinding.
Pastikan juga pada bagian kaki rak diberi wadah baik berupa piring, mangkuk, nampan, atau apa pun yang bisa menampung air supaya semut rangrang tidak kemana-mana.
Setelah rak-rak sudah siap, saatnya untuk menyiapkan medium bersarang bagi semut rangrang. Umumnya medium yang digunakan adalah toples plastik bening.
Selain murah, perkembangbiakan semut rangrang menggunakan toples juga dapat dipantau dengan mudah.
Toples yang digunakan untuk budidaya semut rangrang haruslah toples plastik dengan ukuran sedang yang memiliki tutup yang kondisinya masih bagus. Caranya adalah dengan melubangi terlebih dulu bagian bawah toples dengan ukuran kira-kira 5 sampai 7 cm.
Tujuan dibuatnya lubang itu adalah sebagai jalur keluar masuk udara dan untuk memudahkan pemberian pakan.
Namun akan lebih baik lagi jika menggunakan medium paralon, walaupun lebih mahal dari harga toples plastik, tapi medium paralon ini jauh lebih tahan lama bahkan bisa awet sampai 10 tahun.
Kelebihan lain dari menggunakan paralon adalah mudah saat proses panen, selain itu lebih cocok bagi semut rangrang yang tidak membutuhkan banyak cahaya.
Paralon yang digunakan itu haruslah memiliki ukuran diameter 12 cm. Kemudian paralon tersebut dipotong sesuai dengan lebar rak yang digunakan. Dan jangan lupa beri dedaunan di dalamnya supaya semut rangrang tertarik untuk membuat sarang di sana.
2. Memilih Bibit Semut yang Unggul
Pilihlah Semut Rang Rang yang Berkualitas
Setelah tempat dan medium sudah siap, saatnya untuk memilih bibit unggul. Memang akan lebih baik jika mendapatkan bibitnya secara langsung dari alam.
Biasanya semut rangrang membuat sarang di pohon-pohon yang memiliki daun berukuran lebar tapi lentur, maupun daun kecil dan rimbun.
Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Nila Merah hingga Menghasilkan
Lebih praktisnya calon pembudidaya bisa langsung membelinya dari penyedia bibit semut rangrang.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tidak kecele memilih bibit yang tidak unggul. Berikut ciri-ciri bibit semut rangrang unggul:
- Bibit semut rangrang unggul memiliki warna merah pekat
- Perilaku bibit semut rangrang unggul haruslah agresif, di mana saat mereka menggigit akan terasa sakit dan mengeluarkan cairan pertahanan diri
- Bibit semut rangrang yang unggul adalah yang berasal dari keturunan pertama, kedua dan ketiga.
- Memiliki badan berisi
3. Memasukkan Bibit Semut ke Dalam Medium
Setelah mendapatkan bibit koloni semut rangrang, segera masukkan ke dalam medium. Pada medium toples, sebaiknya jangan memasukkan bibit bersama sarangnya.
Disarankan untuk memancing semut dengan masukkan terlebih dahulu pakan ke dalam toples, lalu letakkan sarang yang sudah dibuka dan dibersihkan di atas toples.
Secara otomatis semut-semut tersebut akan keluar dan masuk sendiri ke dalam toples.
Setelah semua semut telah berpindah, tutup lubang toples tadi menggunakan lakban. Kemudian toples diposisikan terbalik dengan tutup toples berada di bawah.
Biarkan semut-semut itu membuat sarang lagi. Jika sarang sudah terbentuk, silahkan buka lakbannya.
Sedangkan bagi yang menggunakan media paralon, memasukkan bibit semut rangrang tidak serumit apabila menggunakan media toples.
Terlebih dulu pastikan paralon sudah diberi daun di dalamnya, lalu tebarkan bibit semut rangrang di sana. Dengan adanya daun itulah maka semut rangrang akan dengan sendirinya membuat sarang.
4. Memberi Pakan
Dalam budidaya semut rang rang, menaruh pakan sebaiknya tidak dengan cara dimasukkan ke dalam medium. Melainkan dengan memberi wadah sendiri di luar medium, yang kemudian diisi dengan pakan.
Jenis pakan yang digunakan juga beragam, umumnya semut rang rang diberi pakan berupa jangkrik dan ulat hongkong. Tapi jika budget yang dimiliki tidak banyak, pakan semut rangrang bisa juga berasal dari remah-remah makanan, seperti tulang ayam yang sudah dihancurkan.
Pembudidaya juga dapat menyiapkan campuran air dengan 2 sendok gula pasir sebagai pengganti nektar bagi semut rangrang.
5. Memanen Hasil Budidaya
Masa panen biasanya berlangsung setiap 20 hari sekali. Atau bisa dilihat dari sarang semut rangrang yang sudah dipenuhi telur, maupun kroto yang sudah terlihat berwarna putih.
Namun akan lebih baik jika di awal budidaya untuk jangan langsung dipanen dulu. Biarkan telur-telur itu menetas supaya koloni semut rangrang semakin banyak. Disarankan untuk memanen minimal 5 bulan sejak budidaya dilakukan.
Caranya adalah dengan mengambil sarang menggunakan sarung tangan berbahan tebal, lalu letakkan di atas ember yang sudah diberi saringan di atasnya.
Baca Juga : Cara Merawat Sapi agar Cepat Gemuk
Tunggu hingga telur atau kroto jatuh ke dalam ember, sementara semut-semut biasanya akan bertahan di sarang. Jika sudah, kembalikan lagi sarang ke dalam medium, kalau bisa bersihkan terlebih dahulu.
Budidaya semut rang rang memang tidak akan memberi hasil yang instan. Tapi jika dikerjakan dengan tekun dan sungguh-sungguh, bukannya tidak mungkin akan membuahkan hasil yang memuaskan. Demikian informasi ini semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube Penulis.
Leave a Comment