Ikan Cara Merawat Hewan

Trik Rahasia Cara Budidaya Lele Sangkuriang Cepat Panen

lele sangkuriang
Written by Trikmerawat.com

Siapa yang tidak tahu tentang ikan lele? Salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai menu konsumsi. Saking populernya, banyak orang yang kemudian terjun untuk menggeluti usaha budidaya ikan lele. Pada dasarnya, terdapat beberapa varietas ikan lele yang banyak dipasarkan di Indonesia. Sebut saja lele dumbo, lele lokal, dan lele sangkuriang.

Selain itu, ada juga lele mutiara, lele masamo, lele phyton, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga : Cara Budidaya Lele Dumbo dari Awal Hingga Panen

Asal-Usul Ikan Lele Sangkuriang


Seperti yang sudah diketahui, lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan lele yang sangat populer di kalangan masyarakat, terutama dikalangan pembudidaya atau peternak ikan lele. Akan tetapi, sejak didatangkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1985 hingga saat ini, kualitas dari ikan lele dumbo bisa dikatakan mengalami penurunan. 

Hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam proses pembenihan lele dumbo. Dalam proses pembenihan ini, kebanyakan masyarakat cenderung mengawinkan lele dumbo dengan jenis yang sama, peristiwa ini kerap disebut sebagai inbreeding. Akibat dari kesalahan penyilangan ini adalah menurunnya kualitas indukan lele dumbo itu sendiri. 

Pasalnya, proses pemijahan benih lele dumbo dengan calon indukan yang salah akan berakibat pada bibit lele yang dihasilkan menjadi turun kualitasnya.

Bermula dari kesalahan tersebut, maka muncullah sebuah penelitian yang dilakukan oleh BBPBAT atau Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar di Sukabumi. Proses penelitian yang dilakukan oleh BBPBAT Sukabumi ini memakan waktu 2 tahun, terhitung sejak awal penelitiannya di tahun 2002 dan berakhir di tahun 2004. 

Setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan cukup berbelit, muncullah satu varietas baru, yakni lele sangkuriang.

Lele sangkuriang sendiri merupakan lele hasil persilangan dari betina F2. Secara garis besar, indukan betina F2 adalah keturunan kedua dari lele dumbo yang didatangkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1985 lalu. 

Sedangkan untuk pejantannya, pihak BBPBAT Sukabumi menggunakan F6, yang mana pejantan F6 adalah keturunan ke 6 dari indukan F2. Setelah keduanya dipersilangkan, maka bibit lele sangkuriang pun hadir.

Mungkin masih ada yang penasaran, dan bahkan bingung, terkait dengan penamaan jenis baru lele dumbo ini. Mengapa harus diberi nama sangkuriang? Penamaan ini didasarkan pada cerita legenda bertajuk Sangkuriang dari Jawa Barat. Inti cerita dari legenda itu ialah adanya keinginan dari seorang anak yang bernama Sangkuriang untuk menikahi ibunya sendiri. 

Pun demikian dengan lele sangkuriang yang berasal dari perkawinan antara ibu, yakni indukan F2, dan anak, yakni pejantan F6. Oleh sebab itu, hasil persilangan lele ini dinamai lele sangkuriang. Nama ini juga sudah diresmikan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004 yang lalu.

Baca Juga : Teknik Khusus Budidaya Lele di Ember yang Terbukti Berhasil

Keunggulan Lele Sangkuriang


Keunggulan Lele Sangkuriang
(Sumber: Trubus.id)

Di bawah ini merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh lele sangkuriang dibandingkan dengan varietas ikan lele lainnya.

  1. Dibandingkan dengan lele dumbo, lele sangkuriang cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih cepat. Bahkan, lele sangkuriang terbesar bisa mengalahkan besarnya lele dumbo.
  2. Jenis lele ini mampu menghasilkan lebih banyak telur. Kabarnya, dalam sekali pemijahan saja lele ini bisa menghasilkan telur sebanyak 40.000 hingga 60.000 butir.
  3. Cukup mudah untuk dibudidayakan.
  4. Lebih tahan terhadap serangan penyakit.
  5. Memiliki produktivitas yang tinggi.

Cara Untuk Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Bagi Pemula


Ternak lele sangkuriang bisa menjadi salah satu alternatif usaha bagi siapa saja yang tertarik untuk memulai wirausaha di bidang ternak. Nah, berikut ini merupakan beberapa cara dan tips untuk beternak lele sangkuriang bagi para pemula. Let’s get to the list!

1. Kolam

Kolam
(Sumber: Kabartani.com)

Penggunaan kolam terpal dianggap lebih mudah dan murah untuk para peternak pemula. Hanya dengan menggunakan kolam terpat berukuran 5 x 2 meter saja dan usaha budidaya lele bisa dilakukan. Perlu dicatat, jenis terpal yang digunakan harus terpal yang memiliki kualitas bagus dan merupakan buatan pabrik dengan tingkat kerapatan yang tinggi.

Untuk membuat kolam ini, gali tanah sedalam 1 hingga 1,3 meter. Setelah itu, pastikan agar dasar kolam cukup rata dan bersih dari sampah dan bebatuan. Kemudian, berilah sekam pada dasar kolam tersebut. Pasang terpal yang sudah disiapkan tadi mengikuti bentuk kolam. Pastikan agar terpal tersebut terpasang dengan baik dan tidak ada permukaan terpal yang menggelembung.

Jangan buang tanah galian tadi, manfaatkan tanah tersebut untuk membuat tanggul kolam. Padatkan tanah untuk tanggul tersebut dan pasangi dengan bata merah atau batako agar permukaan tanggul terlihat lebih rapi.

Ketika terpal sudah berhasil terpasang di kolam, dan tanggul juga sudah rampung dibuat, kini saatnya untuk mengisi air ke dalam kolam dengan ketinggian 50 hingga 75 cm. Lalu, tebar kolam tersebut dengan kotoran kambing. Tujuannya dari proses pemupukan ini adalah membuat pH air di kolam dapat sesuai dengan kebutuhan hidup dari lele sangkuriang.

Disamping itu, pemupukan kolam akan menumbuhkan biota air seperti halnya plankton yang akan bermanfaat sebagai pakan alami ikan lele nantinya. Cukup dengan menggunakan kotoran kambing sebanyak 15 kg dan membaginya kedalam 2 karung. Masukkan karung tersebut ke dalam kolam dan biarkan selama kurang lebih 8 hari.

Dalam kurun waktu tersebut, dibantu oleh sinar matahari yang ada, biota air akan mulai tumbuh. Setelah 8 hari berlalu, angkat karung dari kolam. Dan kolam terpal pun siap untuk diisi dengan bibit ikan lele sangkuriang.

Baca Juga : Sebelum Budidaya Lele, Yuk Simak Cara Merawat Indukan Lele Agar Cepat Bertelur

2. Pemeliharaan

Sebelumnya, pembudidaya harus memilih bibit yang baik terlebih dulu. Yang mana bibit tersebut memiliki warna mengkilap, tidak memiliki kecacatan, dan bergerak secara aktif. Setelah itu, masukkan bibit tadi ke dalam kolam bersamaan dengan wadahnya. 

Tunggu hingga 15 sampai 30 menit dan lele pun akan keluar dengan sendirinya. Perlu diingat, jangan paksakan lele untuk keluar. Karena hal tersebut akan mengakibatan stress pada bibit ikan lele.

Selama masa pemeliharaan, kebersihan kolam dan pakan menjadi salah satu faktor keberhasilan panen lele sangkuriang. Berikan pakan utama berupa pelet crumble untuk bibit lele, sedangkan untuk lele yang sudah agak besar, peternak ikan lele bisa memberikannya pelet biasa. Pada tahap ini, pembudidaya diperbolehkan untuk mencampur pakan ikan lelenya dengan daun singkong, campuran dedak dan pelet, ikan rucah, dan keong yang sudah dicacah sebelumnya.

Jangan lupa untuk membersihkan air kolam secara rutin. Jika mulai tercium bau busuk, tandanya tumpukan pakan di dasar kolam sudah cukup banyak. Ingat, jangan sampai tumpukan pakan lele itu dibiarkan terlalu lama, karena hal tersebut dapat menimbulkan gas amonia yang bisa mengakibatkan lele menjadi mati.

3. Panen

Panen
(Sumber: Komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com)

Setelah masa pemeliharaan berlalu selama 3 bulan, lele sangkuriang sudah bisa mulai dipanen. Biasanya, ukuran ikan lele siap panen dalam 1 kilo berisi 7 hingga 10 ekor lele. Agar tidak terkena patil saat memanen lele, pembudidaya dapat menggunakan sarung tangan dan jaring.Disamping pemeliharaannya yang sangat mudah, keberadaannya di pasaran juga cukup bersaing. Tak ayal jika kemudian berbudidaya ikan lele sangkuriang disebut-sebut sebagai usaha yang cukup menjanjikan.

Itulah trik rahasia cara budidaya lele sangkuriang cepat panen. Semoga bermanfaat!

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment