Ikan Cara Merawat Hewan

6 Langkah Mudah Budidaya Lele Sangkuriang untuk Pemula

budidaya lele sangkuriang
Written by Trikmerawat.com

Budidaya lele sangkuriang dengan kolam terpal bisa jadi opsi alternatif bagi pengusaha yang mengalami kendala dengan jenis kolam beton maupun kolam tanah, yang memang sejatinya memerlukan modal lebih besar.

Selain terpal, pelaku budidaya harus mempersiapkan lahan kosong. Tidak perlu terlalu besar, yang penting cukup untuk membudidayakan sejumlah lele sangkuriang sebagaimana direncanakan sebelumnya. Adapun untuk jenis terpal, pastikan untuk memilih terpal plastik dengan ketebalan cukup agar tidak mudah terkoyak atau robek saat pengisian air berlangsung.

Setelah itu, persiapkan bahan-bahan pembuatan ‘bingkai’ pembatas di sekitar area kolam. Gunanya adalah menghindari gangguan predator dari luar serta menjadi pancang supaya terpal tidak mudah bergeser atau lepas.

Hal paling krusial yang memerlukan perhatian lebih dalam proses ternak lele di kolam terpal adalah lokasi lahan. Usahakan untuk memilih lokasi dengan kelembaban yang cukup dan tidak terlalu terekspos oleh sinar matahari. Mengingat sifat terpal sendiri yang menyerap panas ketika berada di area yang terpapar sinar matahari langsung. Tentu, hal ini akan berpengaruh pada kondisi air di dalam kolam. Sebaiknya, peternak mempertimbangkan pemilihan lokasi di kawasan yang lebih rindang.

Baca Juga : Rahasia Sukses Cara Ternak Bioflok Lele untuk Pemula

1. Menggunakan Kolam Tanah

Menggunakan Kolam Tanah
(Sumber: Dictio.id)

Bisa dibilang, kolam tanah menjadi metode paling umum yang banyak digunakan oleh para peternak lele sangkuriang di Indonesia. Salah satu alasannya ialah peternak yang dapat menebar lebih banyak benih dibanding penggunaan kolam drum maupun kolam terpal, sehingga hasil panen yang akan diperoleh pun menjadi lebih besar.

Sama seperti jenis kolam lainnya, peternak sebaiknya memeriksa kondisi dinding kolam tanah mereka terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Upaya ini ditujukan untuk meminimalisir resiko kebocoran yang mungkin akan terjadi pada kolam tanah.

Setelah memastikan tembok kolam cukup kokoh, peternak harus memecahkan masalah berikutnya, yakni bab pengairan. Dimana pelaku budidaya harus bisa menjamin sistem pengairan di dalam kolam berjalan lancar sehingga benih lele sangkuriang dapat bertumbuh secara optimal.

Kemudian, lakukan sterilisasi pada kolam agar hama yang tertinggal hilang sepenuhnya. Jika sudah, segera tebar benih lele sangkuriang ke dalam kolam tanah.

Diketahui, waktu penebaran benih juga sedikit banyak mempengaruhi hasil akhir budidaya. Pagi atau sore hari didapuk sebagai waktu paling pas untuk menebar benih lele sangkuriang lantaran kesenjangan suhu dikala itu tidak terlalu besar. Dengan demikian, benih lele tidak akan mengalami shock akibat perubahan lingkungan yang signifikan. Pastikan juga untuk melakukan penebaran benih secara perlahan dan tidak terburu-buru.

2. Pemberian Pakan Budidaya Lele Sangkuriang

Seusai memilih jenis metode budidaya sekaligus menebar benih lele sangkuriang, bab lain yang juga harus diperhatikan dengan seksama ialah pemberian pakan. Mengingat lele sendiri sebenarnya merupakan jenis ikan yang cukup rakus.

Ketepatan pakan berpengaruh langsung pada pertumbuhan lele. Adapun jenis pakan utama yang baik bagi pertumbuhan lele sangkuriang adalah pelet crumble. Disamping itu, peternak bisa memberikan pakan tambahan berupa ikan rucah, campuran dedak dan pelet, daun singkong, serta keong yang sebelumnya sudah dicacah halus.

Baca Juga : Trik Rahasia Cara Budidaya Lele Sangkuriang Cepat Panen

3. Proses Pemanenan

Proses Pemanenan
(Sumber: Komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com)

Dalam kurun 3 bulan sejak benih lele sangkuriang pertama ditebar, ikan lele sudah bisa mulai dipanen. Umumnya, ukuran lele sangkuriang siap panen berisi 7 sampai 10 ekor dalam setiap kg nya.

4. Prospek Ternak Lele Sangkuriang

Selain ikan dewasa, benih lele sangkuriang yang telah menetas bisa langsung dijual di pasar bebas, dimana harga pasaran untuk benih berukuran 4-6 cm berkisar pada Rp 200 per ekornya, sementara untuk benih lele dengan ukuran 7-8 cm dapat dijajakan dengan nilai Rp 250 per ekor.

Rata-rata harga lele sangkuriang dewasa yang siap dikonsumsi adalah Rp 20.000 per kg. Jika dalam 1 bulan saja pembudidaya mampu memproduksi dan menjual sekitar 4 sampai 5 kwintal lele sangkuriang, maka omzet yang akan diperoleh mampu mencapai angka Rp 50.000.000. Tak ayal jika kemudian bisnis ternak lele sangkuriang sangat menjanjikan untuk ditekuni.

Masyarakat Indonesia dikenal sangat menyenangi ikan lele sebagai menu makan sehari-harinya. Selain kaya akan zat gizi, lele juga mempunyai tekstur yang lembut ketika dikunyah. Inilah mengapa permintaan akan ikan lele di pasaran terus menunjukkan peningkatan. Berlanjut dari fenomena tersebut, rasanya ini adalah waktu yang tepat bagi para pelaku usaha untuk kemudian membuka budidaya lele sangkuriang sendiri di rumah.

5. Kendala Budidaya Lele

Setiap jenis usaha mempunyai kendalanya masing-masing, pun demikian dengan bisnis ternak lele sangkuriang. Misalnya saja dalam hal hama. Salah satu hama yang dapat mengganggu kondisi kesehatan sekaligus eksistensi dari lele sangkuriang adalah belut, ulat, dan juga kodok.

Dimana hama-hama tersebut dimungkinkan akan memakan benih lele sehingga tidak bisa tumbuh dengan semestinya. Jika keberadaan hama dibiarkan dalam kurun waktu lama tanpa penanganan khusus, jelas pelaku budidaya akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Selain itu, lele juga terancam atas keberadaan hama lain seperti organisme-organisme pathogen yang turut menyerang benih ikan. Supaya organisme tadi tidak membahayakan populasi hewan ternak, peternak dapat memanajemen ulang lingkungan yang digunakan untuk melakukan pembudidayaan ikan lele.

Disamping itu, peternak juga perlu memberikan pakan secara teratur guna meningkatkan daya tahan lele, pun dengan pemberian insektisida organik yang dapat mengusir hama-hama pengganggu.

Baca Juga : Cara Budidaya Lele Dumbo dari Awal Hingga Panen

6. Metode Pembudidayaan Lele Sangkuriang

Metode Pembudidayaan Lele Sangkuriang
(Sumber: Ukmkreatif.com)

Bagi peternak pemula yang menghendaki budidaya lele sangkuriang super praktis, maka penggunaan drum sebagai kolam pengembangbiakan adalah opsi paling baik yang bisa dipilih. Untuk dapat memulainya, peternak membutuhkan 1 buah drum plastik dengan ukuran 200 liter.

Drum plastik yang akan digunakan sebagai media ternak hendaknya diisi dengan tanah yang sebelumnya telah dicampur sedikit pupuk kandang. Lalu, tambahkan air sebagai material tambahan ke dalam drum tersebut.

Proses ini perlu dilakukan dengan seksama agar media ternak yang cocok untuk tumbuh lele sangkuriang bisa tercipta. Disamping itu, tahapan ini dapat menumbuhkan mikroorganisme yang bisa menjadi makanan benih-benih lele yang akan disebar nantinya. Setidaknya, peternak harus melakukan hal tersebut paling tidak 2 minggu sebelum proses selanjutnya dapat dilakukan.

Kemudian, isi drum plastik dengan air tawar secukupnya. Jika sudah, segera tebar benih lele sangkuriang ke dalam drum.

Pastikan untuk selalu memeriksa kondisi benih yang telah ditebar secara berkala. Mungkin akan ada beberapa benih yang mati lantaran proses adaptasi dengan lingkungan yang baru, dan ini merupakan hal yang wajar terjadi. Singkirkan benih lele sangkuriang yang mati di dalam drum agar kebersihan media budidaya tetap terjaga.

Saking mudahnya budidaya lele sangkuriang membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik untuk terjun langsung dalam dunia bisnis ini. Apalagi dengan hasil menjanjikan yang sangat sayang bila dilewatkan begitu saja. Tertarik untuk memulai bisnis ini juga?

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment