Budidaya kutu air mulai populer di Indonesia. Kutu air adalah jenis makanan yang pokok burayak, karena makanan bawaan ikan tersebut habis sehingga kutu air lah yang mereka makan. Kutu air juga memiliki bentuk dan ukuran yang kecil, sehingga sangat cocok dengan ukuran mulut dari burayak. Maka dari itu, kutu air sangat potensial bagi para pembudidaya ikan hias.
Mengenal Kutu Air
Sama seperti namanya, kutu air adalah hewan kutu yang terdapat di air. Meskipun namanya ‘kutu’, namun hewan ini bukan sejenis kutu yang ditemui di darat atau binatang pasir. Karena hewan ini memiliki ukuran yang kecil, sehingga banyak yang menyebutnya dengan nama kutu.
Beberapa orang menganggap bahwa kutu air adalah jenis hewan yang mengganggu. Pasalnya, hewan ini bisa menyebabkan terjadinya iritasi kulit. Akan tetapi, ternyata banyak pula yang membudidayakan hewan berukuran kecil ini. Biasanya, kutu air dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk ikan. Terutama untuk anak ikan atau dikenal dengan nama “burayak”.
Cara Budidaya Kutu Air
Budidaya kutu air juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak. Bahkan, semua bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membudidayakan kutu air ini bisa didapatkan secara gratis.
Budidaya kutu air bisa menjadi ladang bisnis yang baik. Kandungan protein cukup tinggi juga bisa ditemukan pada kutu air. Kadar protein dalam kutu air mencapai 66% dengan kandungan lemak sebanyak 6%. Berikut langkah-langkah budidaya kutu air:
1. Mencari Bibit Kutu Air
Langkah budidaya kutu air pertama adalah dengan mencari bibitnya. Setidaknya, terdapat 3 cara untuk memperoleh bibit kutu air. Cara pertama adalah dengan membelinya. Tentu saja, ini merupakan cara yang paling mudah dan praktis.
Jika tidak ingin membelinya, pembudidaya bisa membuatnya secara mandiri. Cukup mudah, yaitu dengan memanfaatkan sayuran yang agak busuk atau layu, air teh ataupun air susu, serta ampas kedelai. Sementara itu, cara yang ketiga adalah dengan mencarinya sendiri. Kutu air bisa ditemukan di selokan atau di got yang mengandung genangan air.
Melihat ketiga cara tersebut, cara kedua dan cara ketiga bisa jadi rekomendasi. Pasalnya, tidak sulit untuk mendapatkannya atau membuatnya. Terlebih tidak butuh biaya sepeser pun untuk mendapatkannya. Cara ini cocok dilakukan jika ingin membudidayakan kutu air dengan hemat biaya.
2. Menyiapkan Wadah
Wadah yang dibutuhkan untuk budidaya kutu air sangat mudah untuk didapatkan. Setiap wadah yang bisa digunakan untuk menampung air, maka wadah tersebut bisa dijadikan untuk wadah pembudidayaan kutu air. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan wadah untuk budidaya.
Sebaiknya, wadah yang dipilih adalah wadah yang panjang atau lebar dan tidak terlalu tinggi. Pasalnya kutu air lebih memerlukan ruang untuk hidup, bukan banyaknya air. Sehingga wadah yang luas akan lebih cocok digunakan.
Biasanya, jenis wadah yang digunakan untuk pembudidayaan kutu air adalah bak yang dibuat dari beton. Namun, tidak dipungkiri masih ada beberapa jenis wadah yang bisa dipilih. Misalnya adalah kulkas yang kondisinya sudah rusak. Nah, kulkas ini bisa dimanfaatkan sebagai wadah air untuk membudidayakan kutu air.
Jika hanya ingin melakukan uji coba pembudidayaan saja, maka bisa memanfaatkan ember sebagai wadah untuk budidaya. Ingat bahwa besar kecilnya wadah harus disesuaikan degan banyaknya kutu air yang ingin didapatkan. Jika membutuhkan pakan untuk burayak yang jumlahnya cukup banyak, maka kebutuhan kutu air juga harus disesuaikan dengan jumlah burayak.
Baca Juga: Teknik Khusus Budidaya Ikan Komet Secara Mudah dan Benar
3. Mulai Menyiapkan dan Mencari Bibit dari Kutu Air
Bahan gratis bisa digunakan untuk mendapatkan bibit dari kutu air. Baik itu dari sayuran layu, air got, hingga kotoran ayam sekalipun. Nah, berikut adalah penjelasan mengenai cara menyiapkan bibit kutu air dengan menggunakan bahan-bahan tersebut:
a. Kotoran Ayam
Cukup masukkan sejumlah kotoran ayam ke dalam wadah budidaya. Kemudian silahkan untuk membiarkannya dahulu beberapa hari. Selain kotoran ayam, teh dan susu bubuk yang telah diseduh juga diperlukan sebagai bahan starter. Bahan ini dicampurkan dengan kotoran ayam di wadah budidaya, kemudian biarkan saja selama beberapa hari.
Setelah didiamkan selama beberapa hari, air dalam wadah budidaya akan menghijau. Kondisi ini menunjukkan bahwa alga telah tumbuh. Berarti kutu air bisa tumbuh pada tempat ini.
Namun, apabila bibit dari kutu air tidak segera terlihat maka bisa menambahkan starter kutu air yang telah dibeli secara mandiri. Tinggal masukkan saja ke dalam wadah budidaya. Sehingga, pertumbuhan kutu air menjadi lebih cepat.
b. Sayuran Layu
Di pasar banyak sekali sisa sayuran yang hampir membusuk dan dibuang oleh para pedagang. Nah, salah satu jenis sayuran yang cukup cepat untuk mendatangkan kutu air adalah sayur kol.
Pertama, cuci sayur kol sampai bersih dari berbagai kotoran yang menempel. Lalu, sayur kol dimasukkan ke wadah budidaya dan didiamkan selama sekitar satu minggu. Untuk mendapatkan bibit kutu air yang terjaga kualitasnya, sebaiknya wadah budidaya diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
c. Air Got
Air got ternyata bisa menjadi bahan yang ampuh untuk mendapatkan bibit kutu air. Caranya adalah dengan memasukkan air got beserta lumpurnya ke wadah budidaya, kemudian tinggalkan saja untuk beberapa hari. Bisa juga dengan menambahkan starter kutu air agar perkembangannya lebih cepat.
Baca Juga: Panduan Memilih Alat Penetas Telur Terbaru 2020 untuk Pemula
4. Menyiapkan Air
Faktor penting lainnya dalam budidaya kutu air adalah air yang dimasukkan ke dalam wadah budidaya. Air adalah tempat hidup utama dari kutu air. Namun, tidak sembarang air dapat digunakan dalam proses ini. Sebaiknya, gunakan air tua atau air endapan dan bukan air yang mengalir.
Untuk mendapatkan air tua, caranya adalah dengan memasukkan sejumlah air ke dalam wadah budidaya. Silahkan biarkan dan tinggalkan dahulu untuk beberapa hari. Jika air endapan sudah muncul di dasar wadah, maka sudah siap untuk digunakan.
Contohnya jika menyiapkan bibit kutu air dengan menggunakan kol. Air endapan di dalam wadah yang sudah ditambahkan sayur kol, maka lama kelamaan akan berubah warna menjadi hijau karena adanya kotoran dari sayur kol tersebut. Setelah dibiarkan, maka kotoran dari kol akan turun, sehingga air akan menjadi bening kembali.
Kutu air yang muncul akan terlihat saat warna air menjadi bening kembali. Hal ini juga berlaku jika menggunakan jenis bahan lainnya. Jadi, saat kotoran sudah mengendap dan air di wadah berubah menjadi bening kembali, maka kutu air akan mulai bermunculan.
Jika semua bahan untuk budidaya kutu air sudah dimasukkan semuanya ke dalam wadah, selanjutnya adalah membiarkan wadah tersebut, bisa dibiarkan terbuka maupun tertutup. Jika dibiarkan terbuka, maka resikonya adalah wadah tersebut bisa menjadi sarang nyamuk.
Namun, hal ini tidak masalah karena larva nyamuk bisa sekaligus dijadikan sebagai pakan untuk burayak. Selain itu, faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah menjaga wadah budidaya kutu air dari paparan sinar matahari langsung karena bisa mengacaukan perkembangan dan pertumbuhan dari bibit kutu air. Dengan mengikuti panduan budidaya kutu air ini maka kutu air bisa hidup dengan baik dan sangat berpeluang menjadi ladang bisnis.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment