Kunyit termasuk dalam rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan maupun tanaman obat. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, bersifat tahunan serta berupa semak. Sehingga budidaya kunyit sangat mudah dilakukan di Indonesia.
Permintaan pasar terhadap kunyit selalu tinggi setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan di Indonesia terutama di daerah Jawa, kunyit dimanfaatkan sebagai bahan membuat ramuan jamu karena memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan, seperti menghilangkan gatal serta menyembuhkan kesemutan.
Selain itu kunyit juga dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional, bahan baku kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan, dan lain sebagainya. Rimpang tanaman kunyit yang digunakan memiliki manfaat sebagai anti oksidan, anti mikroba, anti inflamasi, anti tumor, pencegah kanker, menurunkan kolesterol hingga sebagai pembersih darah. Oleh karenanya banyak yang ingin mencoba budidaya kunyit baik skala besar maupun skala rumahan.
Baca Juga : 8 Langkah Cara Bercocok Tanam Padi dari Awal Sampai Panen
Panduan Budidaya Kunyit dari Awal hingga Panen bagi Pemula
Kunyit dapat dibudidayakan dalam skala besar maupun skala rumahan. Untuk skala besar tentu membutuhkan lahan, sedangkan untuk skala rumahan bisa dengan menggunakan polibag. Namun tahapan cara menanamnya sebenarnya sama saja. Yang jelas pembudidaya harus memenuhi syarat tumbuhnya terlebih dahulu supaya hasil panennya maksimal.
1. Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit
Apabila menginginkan hasil panen yang maksimal dengan pertumbuhan yang optimal, maka yang pertama kali harus diperhatikan adalah syarat tumbuh kunyit. Syarat tumbuh yang perlu dipenuhi antara lain meliputi jenis tanah, curah hujan, suhu, dan lain sebagainya yang bisa disimak berikut ini.
- Tanaman kunyit membutuhkan intensitas cahaya matahari sedang hingga penuh, oleh karenanya sebaiknya lokasi budidaya sebaiknya berada di ruang terbuka tanpa terlalu banyak naungan.
- Tempat budidaya disarankan memiliki curah hujan 1000 hingga 4000 mm/tahun. Jika dibudidayakan di daerah dengan curah hujan kurang dari 1000 mm/tahun, maka sebaiknya buat sistem pengairan yang baik supaya tanaman tidak kekurangan air.
- Tanaman kunyit dapat dibudidayakan sepanjang tahun, disarankan untuk mulai menanam saat awal musim hujan.
- Tanaman kunyit akan tumbuh dengan optimal pada ketinggian mulai <240 mdpl hingga >2000 mdpl, dengan suhu udara yang disarankan antara 19 hingga 30 derajat Celcius.
- Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman kunyit adalah tanah lempung berpasir yang sedikit basa, atau tanah ringan dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Tanah harus gembur dan sudah dicangkul sebelum ditanami.
2. Pembibitan Tanaman Kunyit
Tahap pertama dalam budidaya kunyit adalah melakukan pembibitan. Bibit yang didapatkan harus disemai terlebih dahulu selama 1 sampai 1,5 bulan sebelum dipindah ke lahan. Pemilihan bibit inilah yang paling krusial karena bibit yang berkualitas tentu akan menghasilkan panen yang berkualitas pula.
Cara memilih bibit kunyit adalah melalui pemecahan rimpang. Pilihlah rimpang yang berasal dari tanaman induk yang tumbuh dengan subur, sehat, memiliki daun banyak dan hijau, tidak pernah terkena penyakit, segar dan kokoh. Bisa juga bibit kunyit didapatkan dari rimpang yang berusia 7 sampai 12 bulan dengan bentuk serta warna yang seragam. Pastikan bibit sudah melalui masa dormansi, memiliki kadar air cukup, serta terhindar dari bahan asing.
Rimpang untuk bibit kemudian dipotong dengan ukuran dan berat yang seragam. Bekas potongan ditutup dengan abu sekam atau direndam dalam larutan fungisida untuk menghindari tumbuhnya jamur. Pastikan untuk setiap rimpang memiliki mata tunas maksimum 3, panjang 3-7 cm serta berat 20-30 gram.
Berikutnya adalah merangsang pertumbuhan tunas rimpang, caranya adalah dengan diangin-anginkan di tempat teduh selama 1-1,5 bulan. Simpan di suhu kamar dan lakukan penyiraman 2 kali sehari. Tunggu sampai tumbuh tunas setinggi 2-3 cm sebelum ditanam ke lahan. Bibit dapat dipindahkan saat lahan sudah siap.
3. Persiapan Lahan
Berikutnya adalah mempersiapkan lahan untuk menanam bibit yang disemai. Lokasi penanaman dapat dilakukan di lahan terbuka seperti tegalan maupun perkebunan, atau bisa juga di pekarangan rumah. Persiapan lahan sudah harus dilakukan 1 bulan sebelum bibit ditanam.
Lahan dipersiapkan dengan cara dibersihkan dari gulma serta dicangkul untuk menggemburkan tanah. Pencangkulan dilakukan hingga kedalaman 20-30 cm. Bagian yang telah dicangkul perlu dibiarkan terlebih dahulu selama 1-2 minggu sebelum kemudian dibuat bedengan. Bedengan yang dibuat memiliki ukuran tinggi 25-45 cm, lebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan sejauh 30-50 cm.
Kemudian tambahkan pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 2,5 – 3 kg untuk setiap lahan, dan dibiarkan selama 1 minggu.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Hidroponik Cabe Paling Mudah untuk Pemula
4. Penanaman
Setelah lahan sudah siap, berikutnya lakukan penanaman bibit ke lahan. Pola penanaman yang bisa dilakukan ada 2, yaitu ditanam saat awal musim hujan dan dipanen saat awal musim kemarau (7-8 bulan), atau ditanam saat awal musim hujan dan dipanen 2 kali di musim kemarau (12-18 bulan).
Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30cm x 30cm, kedalaman 60 cm, jarak 60cm x 60 cm. Tanam bibit dengan mata tunas menghadap ke atas.
5. Pemeliharaan Tanaman Kunyit
Tahap selanjutnya adalah tahap inti dalam budidaya kunyit, yaitu melakukan serangkaian pemeliharaan sampai masa panen. Adapun rangkaian pemeliharaan yang dilakukan meliputi:
a. Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman dilakukan saat 7 sampai 10 hari setelah tanam. Dilakukan pada tanaman yang pertumbuhannya tidak baik atau mati. Caranya adalah dengan memotong atau menggunting tanaman tepat di atas permukaan tanah, jangan mencabutnya secara langsung karena akan melukai akar tanaman lainnya.
b. Penyiraman atau pengairan
Tanah tanaman kunyit tidak boleh terlalu banyak air hingga menggenang, karena hal ini dapat menyebabkan pembusukan rimpang. Oleh karenanya diperlukan pengaturan air yang baik dengan sistem drainase supaya menghindari adanya genangan air pada tanaman, serta dapat juga sebagai penyimpan air di musim kemarau.
c. Pembumbunan
Pembumbunan sangat penting dilakukan untuk tanaman rimpang. Bermanfaat untuk memberikan kondisi media di sekitar perakaran menjadi lebih baik. Pembumbunan ini dilakukan rutin tiap 3 sampai 4 bulan sekali setelah penyiangan.
d. Penyiangan
Seperti halnya pembumbunan, penyiangan juga penting supaya tidak mengganggu penyerapan air pada tanaman. Yakni dengan menghilangkan gulma, dilakukan pertama kali saat tanaman berusia ½ bulan, dan dilakukan sebanyak 3-5 kali. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan.
e. Pemupukan
Selain pemupukan dasar, perlu juga dilakukan pemupukan susulan yang dimulai saat tanaman berusia 2-4 bulan. Pupuk yang diberikan berupa pupuk kandang serta Urea 20g/pohon, ZK 10g/pohon, TSP 10g/pohon dan K2O 112kg/hektar. Pupuk diberikan dengan cara ditebar di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.
Baca Juga : Cara Menanam Wortel dengan Benar dan Urutan Cara Perawatan
6. Panen
Panen dilakukan saat tanaman berusia 8-18 bulan, ditandai dengan kelayuan atau terjadinya perubahan warna daun dan batang. Cara panennya dengan membuang batang dan daun, lalu membongkar rimpang menggunakan cangkul. Pisahkan rimpang dari tanah dan masukkan dalam karung.
Periode panen disarankan saat musim kemarau. Perkiraan hasil yang didapat mencapai 20-30 ton per hektar.
Demikin penjelasan mengenai budidaya kunyit. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment