Cara Merawat Hewan Hewan Ternak

5 Cara Ampuh Budidaya Kelinci yang Sehat dan Cepat Besar

budidaya kelinci
Written by Trikmerawat.com

Dewasa ini, budidaya kelinci mulai banyak dilakoni lantaran memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Apalagi dengan karakteristik kelinci yang memang mudah dijinakkan, mudah beradaptasi di lingkungan yang baru, serta cepat berkembang biak.

Secara umum, hewan imut ini terbagi ke dalam 2 kelompok, yakni kelinci hias dan kelinci budidaya. Kelinci budidaya sendiri diartikan sebagai salah satu jenis kelinci yang di budidayakan untuk dikonsumsi dagingnya atau diambil kulit dan bulunya. Sementara kelinci hias ialah jenis kelinci yang diperuntukkan sebagai hewan peliharaan.

Jenis Kelinci Budidaya


Ada 3 fokus utama dalam kegiatan ternak kelinci, yaitu berorientasi pada daging, kulit, atau bulu. Seperti yang kita ketahui, tiap-tiap jenis kelinci memiliki keunggulan yang berbeda-beda. Ada yang unggul dalam hal pertumbuhan daging, kualitas kulit, dan bahkan produksi bulu/woll. Lebih detailnya, berikut merupakan jenis kelinci budidaya yang kerap diternakkan di Indonesia sesuai dengan peruntukannya.

  1. Kelinci Pedaging: New Zealand White dan Flemish Giant.
  2. Kulit: Satin dan Rex.
  3. Bulu atau woll: Angora.

Baca Juga : Aturan Penting dalam Cara Merawat Bayi Kelinci

Panduan Cara Budidaya Kelinci


Berikut merupakan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam proses pembudidayaan kelinci. Go check these out!

1. Persiapan Kandang

Persiapan Kandang
(Sumber: Republika.co.id)

Pada dasarnya, terdapat 2 tipe kandang untuk ternak kelinci, yakni sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka umumnya berupa lahan yang dikelilingi pagar. Kelinci ternak akan dibiarkan bebas berkeliaran di area itu. Di dalam area kandang akan disediakan tempat untuk beristirahat dan berteduh. Sayangnya, jenis kandang ini hanya bisa dilakukan di daerah pedesaan dengan area lahan yang luas.

Sementara itu, kandang tertutup lebih cocok untuk bisnis ternak kelinci intensif. Mengingat bentuk bangunannya yang dibatasi dengan lantai, dinding, dan atap. Kandang sistem tertutup dibagi lagi menjadi 2 tipe, ialah tipe baterai dan tipe postal. Dimana tipe baterai merupakan kandang yang didesain untuk mewadahi 1 ekor kelinci di setiap kandangnya. Sebaliknya, kandang tipe postal mampu menampung beberapa ekor kelinci sekaligus. Peternak dapat menyesuaikan tipe kandang sesuai dengan tujuan budidaya dan budget yang dimilikinya.

2. Pemilihan Induk Kelinci Budidaya

Pemilihan bibit bakal indukan harus dilakukan dengan cermat. Sebab, bibit memegang kunci utama atas berhasil atau tidaknya usaha ternak kelinci. Sebagai gambaran, di bawah ini merupakan beberapa kiat yang bisa digunakan untuk memilih bibit ternak kelinci potong:

  • Memiliki bobot minimum 4-5 kg untuk kelinci betina dan 3-5 kg untuk kelinci jantan.
  • Memiliki riwayat kesehatan yang baik atau merupakan keturunan dari kelinci-kelinci yang mampu menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
  • Memiliki punggung yang tidak cekung.
  • Memiliki pinggul bulat penuh.
  • Memiliki bulu yang bersih, terutama pada area sekitar kelamin kelinci.
  • Memiliki mata yang cerah, tidak terlihat lesu ataupun mengantuk.

Baca Juga : Sudah Tahu Cara Merawat Kelinci dengan Benar? Cek Di sini

3. Pemberian Pakan

Pemberian Pakan
(Sumber: Sinauternak.com)

Jenis pakan yang disarankan untuk kelinci ternak adalah hijauan, konsentrat, dan vitamin. Beberapa hijauan yang digemari kelinci antara lain limbah sayuran seperti daun singkong, lobak, wortel, dan sawi. Serta jenis rerumputan dan daun-daunan dari tanaman jagung, pepaya, dan kacang tanah.

Agar pertumbuhannya makin optimal, peternak dapat memberikan konsentrat berupa pelet buatan pabrik. Biasanya, produk konsentrat telah memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan hewan ternak. Memang, biaya pemberian pelet akan memakan biaya yang cukup mahal, namun ketersediaan dan kontinuitasnya akan lebih terjamin. Hal tersebut sangat dibutuhkan bagi para pelaku usaha ternak kelinci intensif.

Secara garis besar, total kebutuhan pakan untuk kelinci ternak mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda dengan usia di bawah 4 bulan membutuhkan hijauan sebanyak 20% dari total pakannya. Sedangkan kelinci dewasa lebih dari 4 bulan memerlukan 60% hijauan dari total pakannya. Ada baiknya untuk memisahkan waktu pemberian pakan hijauan dengan konsentrat. Misalnya saja, pakan hijauan akan diberikan pada jam 13.00-18.00, maka konsentrat bisa diberikan pada pagi harinya sekitar jam 10.00.

4. Mengawinkan Kelinci

Tingkat kelahiran menjadi salah satu parameter untuk melihat tingkat produktivitas kelinci ternak. Kelinci biasanya siap untuk dikawinkan saat usianya 6-12 bulan, tergantung jenis rasnya. Kelinci betina yang siap melahirkan, secara alamiah akan menunjukkan beberapa tanda birahi seperti:

  • Sering menggosok-gosokkan dagunya pada kelinci lain atau objek lain di sekitarnya.
  • Terlihat gelisah, tingkah lakunya seakan sedang mencari-cari pejantan.
  • Bagian vulva berwarna kemerahan dan sedikit basah.

Proses mengawinkan kelinci ternak bisa dilangsungkan dengan 2 cara, yaitu secara berpasangan atau berkelompok. Perkawinan secara berpasangan dilakukan dengan memasukkan 1 indukan betina dan 1 indukan jantan ke dalam kandang yang sama. Saat masa perkawinan berlangsung, amati pergerakan kedua kelinci, apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, besar kemungkinannya mereka tidak cocok. Pada tahap ini, segera ganti indukan pejantan dengan yang lain.

Sedangkan pengawinan secara berkelompok bisa dilakukan dengan memasukkan sejumlah indukan jantan dan betina ke dalam 1 area. Umumnya, 1 kelinci pejantan mampu mengawini 5-10 kelinci betina.

Berikut adalah beberapa hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci ternak:

  • Masa birahi kelinci akan berlangsung selama kurang lebih 11-15 hari.
  • Kelinci mulai siap dikawinkan saat usianya menginjak 6 bulan, tergantung jenis rasnya.
  • Dari masa birahi satu ke masa birahi selanjutnya, akan ada tenggat sekitar 2 minggu.
  • Masa kehamilan kelinci ternak berlangsung selama 28-35 hari, tergantung jenis rasnya.
  • Indukan betina bisa dibuahi lagi/subur kembali setelah 2 minggu berlalu, terhitung sejak kelinci melahirkan anaknya.
  • Masa menyusui kelinci dapat berlangsung selama 8 minggu. Dimana 15-20 hari pertamanya akan menjadi masa penyusuan eksklusif. Setelah itu, anakan kelinci akan mulai diberi hijauan sambil tetap menyusui.
  • Jumlah anak yang bisa dilahirkan dalam 1 kali kelahiran adalah 4-12 ekor.
  • Kelinci dapat mengalami 5 kali kehamilan dalam 1 tahun.
  • Masa produktivitas terbaik akan berlangsung selama 1-3 tahun. Jika kurang atau lebih dari itu, biasanya kuantitas dan kualitas anakan kelinci mengalami penurunan.

Baca Juga : Biar Ga Gampang Sakit, Yuk Kenali Cara Merawat Kelinci Anggora

5. Proses Pemanenan

Proses Pemanenan
(Sumber: Kebumenhow.com)

Sebenarnya, tidak ada patokan pasti kapan kelinci budidaya bisa dipanen. Sebagaimana kita tahu, pasar kelinci saat ini tidak semasif jenis ternak pedaging lain seperti sapi, kambing, atau unggas. Kelinci umumnya dijual anakannya sebagai hewan peliharaan. Jika demikian, sebaiknya penjualan anakan kelinci dilakukan setelah usianya di atas 2 bulan, atau setelah masa penyusuannya berakhir. Karena anakan yang terlalu muda dikhawatirkan tidak mampu bertahan bila dipisahkan dari induknya.

Sedangkan untuk kelinci pedaging, proses pemanenan dapat dilangsungkan setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau telah memiliki bobot antara 2-3 kg.

Kelinci memang menjadi salah satu opsi terbaik untuk dibudidayakan. Terlebih, peminatnya disetiap tahun terus mengalami peningkatan. Melihat prospeknya yang cukup cerah, banyak orang Indonesia berbondong-bondong untuk mulai menekuni budidaya kelinci sebagai lini usahanya. Itung-itung untuk investasi lah! Cukup menarik ya?

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment