Kambing etawa merupakan salah satu hewan ternak hasil persilangan kambing jamnapari asal India dengan ras kambing lokal yang cukup populer di pasaran. Terlebih peminat olahan daging kambing ini sangat besar. Tak ayal jika kemudian budidaya kambing etawa jadi bisnis paling menggiurkan yang bisa dijajal tahun ini.
Keuntungan Beternak Kambing Etawa
Seakan minim resiko merugi, berikut merupakan beberapa keuntungan yang bisa diperoleh tatkala peternak memutuskan untuk membudidayakan kambing etawa.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Ternak Kambing Gibas untuk Pemula
1. Pangsa Pasar Cukup Luas
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pasar bagi kambing etawa sangatlah luas di Indonesia. Selain banyak disajikan sebagai menu makanan berat di berbagai restoran dan warteg kota, kambing etawa juga banyak didaftarkan untuk keperluan kontes mengingat bentuk tubuhnya yang tambun dan mempunyai bulu lebat.
Hingga saat ini, tersebar 2 jenis hasil ternak kambing etawa, yakni daging dan susu. Konon, rasa susu kambing etawa serupa dengan ASI loh! Dan lagi, nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi. Sebut saja kalsium, vitamin A, B6, B12, C, mineral, 8 asam amino, acid nikotinic, thiamin, seng, selenium, magnesium, fosfor, riboplavin, dan juga niacin.
Bukan hanya itu saja, ketika tiba momen-momen tertentu, permintaan akan kambing etawa di pasar melonjak pesat. Misalnya saja saat hari raya Idul Adha, dimana momen tersebut mensunnahkan umat islam untuk berkurban baik itu kambing maupun sapi yang selanjutnya akan disembelih dan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Bisa dibilang, bisnis ini tidak pernah sepi pelanggan!
2. Prosedur Pembudidayaan Mudah
Tidak membutuhkan perlakuan khusus, hampir semua jenis kambing termasuk pula kambing etawa, tergolong mudah untuk dibudidayakan. Hal tersebut tidak dilepascan dari sejumlah faktor pendukungnya seperti dapat dikembangbiakan di lahan seadanya, serta masa hidup kambing yang relatif lebih lama.
3. Masa Panen Cepat
Selain mudah dipelihara, kambing etawa memiliki masa panen yang relatif cepat dibandingkan dengan jenis hewan ternak lainnya. Dengan begini, peternak tak perlu menunggu waktu terlalu lama untuk bisa menikmati tiap sen keuntungannya.
Diketahui, dalam kurun waktu 1 tahun, peternak bisa menghasilkan kurang lebih 30 anak kambing dari perkawinan antara 3 kambing etawa jantan dan 4 kambing betina.
Dengan asumsi usia kambing etawa siap panen adalah 8 sampai 12 bulan dan mampu terjual dengan kisaran harga Rp 4 jutaan, maka dalam setahun peternak berpotensi meraup untung hingga Rp 48 jutaan. Cukup menggiurkan ya?
Baca Juga : Jenis-Jenis Kambing Budidaya dan Trik Merawat yang Benar
Panduan Budidaya Kambing Etawa
Meskipun perawatan kambing etawa relatif mudah untuk dilakukan, bahkan untuk para pemula sekalipun, namun tetap ada beberapa panduan dan aturan yang harus dipenuhi agar perkembangan kambing lebih maksimum. Lebih detailnya ialah sebagai berikut:
1. Persiapan Kandang
Dalam bisnis peternakan kambing etawa, pembuatan kandang bisa dilakukan di kawasan yang jauh dari keramaian penduduk. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat disekitar peternakan tidak merasa terganggu atas segala aktivitas budidaya kambing yang dilakukan. Paling tidak, jarak antara kandang dan pemukiman penduduk terdekat adalah 10 meter.
Peternak dapat menggunakan kayu atau bambu sebagai material utama pembuatan kandang. Pastikan untuk membuat konstruksi yang kokoh guna meminimalisir resiko ambruknya kandang. Jika ditilik dari segi biaya maupun penggunaan, material kayu atau bambu diklaim lebih murah nan efektif dibandingkan dengan beton semen.
Adapun ukuran ideal kandang etawa dewasa ialah 1,5 x 1,5 meter untuk setiap ekornya. Kandang perlu diberi ventilasi yang layak supaya sirkulasi udara bisa bebas keluar masuk ruangan.
2. Pemilihan Bibit Berkualitas
Keberhasilan budidaya kambing etawa banyak dipengaruhi oleh kualitas bibit atau anakan kambing. Semakin baik kualitas bibitnya, akan semakin baik pula hasil panen nantinya. Pada fase ini, pembelian bibit melalui peternak besar yang menjamin kualitas ternaknya bisa dijadikan opsi alternatif.
Ketika hendak memilih bibit sendiri, cobalah untuk mempelajari silsilah keturunannya terlebih dahulu, baik itu untuk bibit kambing etawa jantan maupun betina, yang mana keduanya mempunyai karakteristik berbeda.
Bibit kambing etawa yang akan dijadikan pejantan sebaiknya mempunyai bentuk tubuh besar dengan kaki kokoh serta tidak mempunyai cacat fisik barang sedikitpun. Disamping itu, usia kambing etawa jantan harus lebih dari 1,5 tahun.
Sedangkan untuk kambing etawa betina, haruslah mempunyai bentuk tubuh besar nan proporsional, terbebas dari diagnosa penyakit, berkaki lurus, dan memiliki jumlah puting lengkap.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan kambing etawa tergolong sangat praktis. Peternak dapat memberikan pakan berupa rumput atau dedaunan segar sebagai menu utamanya. Selain itu, berikan pula pakan tambahan yang kaya akan nutrisi seperti halnya tepung ikan, kacang-kacangan, dan vitamin.
Ada baiknya petani menjemur pakan hijauannya selama kurang lebih 2 jam sebelum akhirnya memberikannya pada hewan ternak. Upaya ini diperlukan untuk menghindari resiko keracunan maupun paparan bakteri penyebab penyakit.
Jika memungkinkan, usahakan untuk membuat pakan sendiri dengan komposisi bahan-bahan berkualitas yang kaya akan nutrisi seperti bungkil kelapa dan bekatul dengan porsi 1:3.
Pakan ekstra tersebut bisa diberikan secara rutin sebanyak 2 kali sehari, yakni di pagi dan sore hari. Pastikan pula untuk menambahkan mineral dengan menyuguhkan air minum 1,5 liter dan secukupnya garam beryodium pada kambing etawa.
4. Masa Perkawinan
Dalam 1 kali reproduksi, rata-rata kambing etawa mampu melahirkan 1 sampai 3 ekor kambing dengan range melahirkan sebanyak 3 kali dalam kurun 2 tahun. Perkawinan kambing etawa idealnya dilangsungkan ketika indukan betina sudah berusia 10 bulan dengan ciri terus mengibaskan ekornya, nafsu makan yang menurun, serta alat vital yang tampak bengkak. Umumnya, periode kehamilan yang dialami kambing etawa betina berjalan sekitar 5 bulan, dan setelah kambing etawa berhasil melahirkan, mereka membutuhkan waktu 2 bulan penuh untuk beristirahat.
Selama waktu tersebut, peternak harus menjaga kebersihan kandang dan indukan betina, pun dengan pola makannya. Sehingga kondisi indukan etawa pasca melahirkan tidak akan menurun atau bahkan mudah terjangkit penyakit berbahaya seperti cacingan maupun kudisan.
Baca Juga : Analisa dan Cara Budidaya Kambing Kacang untuk Pemula
5. Pemanenan
Saat memasuki masa panen, peternak harus memisahkan kategori kambing hasil budidaya. Apakah kambing tersebut akan dijadikan sebagai kambing susu perah atau kambing pedaging.
Kisaran harga kambing etawa di pasaran cukup fluktuatif, bergantung pada kualitas, musim, dan bobot kambing etawa itu sendiri.
Biasanya, kambing pedaging bisa mulai dipasarkan ketika umurnya mencapai 8-12 bulan dengan kisaran harga Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Sementara untuk kambing etawa yang layak diikutkan kontes bisa mulai ditawarkan saat usianya 1,5 tahun dengan harga Rp 4 juta hingga Rp 6 jutaan saja.
Kini, budidaya kambing etawa tak lagi jadi perkara rumit yang sulit untuk dipecahkan. Hanya dengan modal yang tak terlalu besar dan sedikit usaha dalam perawatannya, untung besar bisa diraup dalam kurun waktu singkat!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment