Kacang hijau adalah salah satu jenis polong-polongan yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia. Kacang hijau dapat diolah menjadi makanan apa saja bahkan sarinya bisa digunakan sebagai minuman. Kepopuleran kacang hijau dikarenakan khasiatnya yang baik bagi kesehatan tubuh. Permintaan pasar tetap tinggi, sehingga mendorong para petani untuk melakukan budidaya kacang hijau.
Kacang hijau memiliki kandungan protein nabati tinggi, kalsium, serta fosfor. Kacang hijau dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, dikarenakan mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi yang menghindari konsumsi lemak tinggi. Kacang hijau juga mengandung asam lemak tak jenuh sebanyak 73% yang sangat baik untuk kesehatan jantung.
Meski begitu harga kacang hijau sangat terjangkau di pasar. Sehingga siapa saja bisa membelinya dengan mudah dan karena itulah permintaan pasar akan selalu tinggi. Hal ini dapat menjadi peluang yang menguntungkan bagi para petani. Terlebih budidaya kacang hijau juga terbilang mudah dibanding budidaya polong-polongan lainnya.
Baca Juga : Yuk Simak Cara Merawat Tanaman Kacang Panjang Di Sekitar Rumah
Tahapan Budidaya Kacang Hijau yang Benar bagi Pemula
Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan optimal, sebelum memulai tahapan budidaya kacang hijau, pembudidaya harus mengetahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman kacang hijau. Dengan memenuhi syarat tumbuhnya ini, maka akan lebih menguntungkan saat melakukan budidayanya nanti. Berikut syarat tumbuh serta tahapan budidaya kacang hijau.
1. Syarat Tumbuh Kacang Hijau
Supaya mendapatkan hasil panen yang optimal, pembudidaya perlu mengetahui syarat tumbuh tanaman kacang panjang sebagai berikut:
- Kacang panjang merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di negara tropis, termasuk Indonesia.
- Lokasi budidaya yang tepat adalah di dataran rendah sekitar 500 meter di atas permukaan laut.
- Jenis tanah yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau adalah tanah regosol, latosol, andosol, alluvial, dan grumusol.
- Tanaman kacang hijau akan tumbuh dengan kurang baik pada tanah yang mengandung pasir.
- Untuk pH tanah yang dibutuhkan kacang hijau adalah pH 5 sampai pH 6.
- Tanah untuk budidaya merupakan tanah yang gembur dan kaya unsur hara.
- Suhu udara yang baik adalah 23-30 derajat Celcius.
- Kelembapan yang disarankan adalah 60-70%.
- Curah hujan lokasi budidaya 100-400 mm/bulan.
- Membutuhkan aerasi dan drainase tanah yang baik.
- Bisa ditanam di lahan bekas sawah.
2. Persiapan Lahan Budidaya
Setelah memenuhi syarat tumbuhnya, berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan persiapan lahan budidaya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, lahan yang digunakan bisa berupa lahan bekas budidaya padi. Namun lahan harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pengolahan lahan untuk persiapan budidaya kacang hijau adalah dengan melakukan pecangkulan atau pembajakan, tujuannya supaya tanah jadi lebih gembur. Penggemburan juga dilakukan dengan menambahkan pupuk kandang, yang berfungsi untuk meningkatkan nutrisi dalam tanah.
Setelah itu yang harus dilakukan adalah membuat bedengan. Bedengan inilah yang akan dibuat untuk penanaman kacang hijau. Ukuran bedengan yang disarankan memiliki lebar 1 meter dengan tinggi sekitar 30 sampai 50 cm, sedangkan panjangnya bisa disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Pada setiap bedengan dibuat jarak kurang lebih 2 meter. Jarak ini berguna sebagai saluran drainase lahan supaya saat hujan, air bisa turun ke saluran tersebut dan tidak menggenangi tanaman.
Berikutnya pembudidaya bisa membuat lubang tanam, dengan ukuran masing-masing 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm. Lubang tanam yang dibuat terdiri dari 3 mata. Satu lubang dibuat dengan kedalaman 4 cm untuk menanam benih kacang hijau, sedangkan 2 lubang lainnya dibuat dengan kedalaman sekitar 8 sampai 10 cm untuk memasukkan pupuk.
Baca Juga : Inilah Teknik Sukses Budidaya Kacang Kapri Cepat Kaya Raya
3. Penyemaian Benih
Setelah lahan jadi, berikutnya pembudidaya harus menyiapkan benih terlebih dahulu. Benih yang dipilih harus merupakan benih yang benar-benar memiliki kualitas terbaik dengan mutu tinggi. Adapun sifat-sifat benih kacang hijau yang harus dipilih adalah sebagai berikut:
- Memiliki daya kecambah 80%.
- Merupakan benih baru.
- Benih harus bersih, murni, sehat, tidak keriput, bernas dan tidak memiliki luka bekas serangga.
- Benih harus mempunyai vigor yang baik, alias tumbuh serentak, cepat dan sehat.
Beberapa jenis benih unggul yang bisa dipilih antara lain Sriti, Kutilang atau Mural. Benih kacang hijau yang dibutuhkan kurang lebih 20 kg untuk satu hektar lahan.
Benih yang didapatkan harus melalui proses penyemaian terlebih dahulu, yakni dengan cara inokulasi. Yaitu dengan membasahi benih dengan air, lalu diangin-anginkan selama 4 jam sampai mulai tumbuh kecambah.
4. Penanaman Bibit Kacang Hijau
Setelah benihnya sudah siap, pembudidaya bisa langsung menanamnya ke lahan. Sebaiknya penanaman dilakukan setelah lahan dibiarkan selama 3 minggu. Penanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain tugal, tanam sebar, bajak, hingga penanaman dengan mesin penanam. Biasanya cara penanaman yang dipilih adalah cara tugal.
Penanaman dengan cara tugal adalah dengan membuat lubang tugal sedalam 5 cm, lalu masukkan sebanyak 2 sampai 3 benih kacang hijau pada tiap lubang. Antar tugalan dibuat dengan jarak tanam berukuran 20×20 cm, 25×25 cm atau 30×20 cm. Kedalaman 2 sampai 4 cm berguna untuk mempercepat perkecambahan dan tanaman bisa tumbuh dengan kokoh. Benih kemudian ditutup dengan tanah gembur tanpa dipadatkan. Penanaman sebaiknya dilakukan di akhir musim hujan.
5. Pemeliharaan Tanaman Kacang Hijau
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah perawatan serta pemeliharaan. Adapun perawatan yang diperlukan antara lain penyiraman, penyulaman, penyiangan, serta pemupukan. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lahan. Apabila lahan dalam kondisi kering, sebaiknya penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari. Sebaliknya jika lahan dalam kondisi lembab, penyiraman cukup dilakukan 1 kali saja.
Penyulaman mulai dilakukan saat tanaman memasuki usia 15-20 hst. Penyulaman dilakukan dengan menyortir tanaman yang mati atau tumbuh tidak optimal, lalu diganti dengan benih baru supaya pertumbuhannya merata.
Penyiangan dilakukan untuk membasmi gulma serta rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan saat tanaman memasuki usia 15-30 hst.
Pemupukan wajib dilakukan supaya pertumbuhan kacang hijau tetap terjaga sampai masa panen tiba. Pemupukan dilakukan bersamaan dengan penanaman benih atau 1 bulan setelah tanam. Pupuk yang diberikan untuk setiap 1 hektar lahan adalah Urea 50 kg, TSP 100kg, dan KCL 50 kg.
Baca Juga : Tahapan Cara Proses Budidaya Kacang Tanah Lengkap untuk Pemula
6. Panen
Panen kacang hijau dapat mulai berlangsung setelah usia 60 sampai 80 hari setelah tanam. Ciri-cirinya adalah polong yang terlihat mulai mengering dan gampang pecah. Panen dilakukan setiap hari.
Panen dapat menjadi tidak optimal apabila tanaman kacang hijau terserang hama dan penyakit. Hama yang biasanya menyerang kacang hijau adalah kumbang daun, ulat grayak, ulat polong, lalat kacang dan aphis glycine. Sedangkan penyakit yang dapat mengganggu budidaya kacang hijau antara lain layu bakteri, layu, busuk batang, karat, dan antraknose.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment