Jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah yang memiliki segudang manfaat. Meskipun memiliki rasa asam, namun jeruk nipis sangat baik bagi kesehatan. Dapat dikonsumsi dengan cara diperas dan dicampur air hangat untuk diminum langsung, atau bisa juga digunakan sebagai penyedap masakan. Sehingga tidak heran banyak yang ingin mencoba melakukan budidaya jeruk nipis.
Jeruk nipis memiliki nama latin Citrus aurantifolia. Buahnya berukuran kecil, berbentuk bulat, kulitnya berwarna hijau hingga kekuningan dan memiliki tekstur yang cukup keras dan tebal. Buah ini termasuk yang paling mudah dijumpai di Indonesia, sekaligus memiliki banyak peminat meski rasanya yang asam. Hal ini dikarenakan jeruk nipis memiliki khasiat yang dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya sakit gigi, batuk dan batuk berdarah, ambeien, demam, amandel, pegal linu, jerawat, mencegah rambut rontok dan ketombe, dan lain sebagainya.
Cara Budidaya Jeruk Nipis Lengkap
Menanam jeruk nipis dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu generatif dengan biji, dan vegetatif dengan stek dan cangkok. Setiap cara ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat ini mayoritas memulai budidaya jeruk nipis dengan teknik pencangkokan atau stek, selain pertumbuhannya lebih cepat, hasil yang didapatkan juga akan serupa dengan pohon indukannya. Oleh karena itu pada pembahasan kali ini akan dijelaskan cara budidaya jeruk nipis menggunakan teknik stek atau cangkok.
Baca Juga : Sudah Tahu Cara Merawat Tanaman Jeruk Lemon ? Yuk Cek Disini
1. Menyiapkan Bibit Jeruk Nipis
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, budidaya jeruk nipis dapat dilakukan dengan cara vegetatif maupun cara generatif. Cara vegetatf adalah dengan metode stek atau cangkok. Sedangkan cara generatif adalah dengan menggunakan biji.
Perkembangbiakan dengan metode generatif dinilai kurang efektif, karena masa pertumbuhannya yang lama dan hasilnya yang belum tentu sesuai dengan induknya. Sebaliknya, apabila menggunakan metode vegetatif, maka sudah jelas hasilnya akan sama persis dengan indukannya. Oleh karena itu disini akan dibahas perkembangbiakan secara vegetatif.
Meski lebih efektif dan cepat, namun pembudidaya harus memperhatikan beberapa hal penting dalam memilih indukan tanaman. Karena biar bagaimanapun kualitas tanaman baru akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pohon indukannya. Adapun poin-poin penting tersebut antara lain:
- Pohon indukan yang akan distek atau dicangkok harus merupakan pohon dengan kualitas baik, dinilai dari kualitas buah yang dihasilkan.
- Pohon indukan berbuah rindang.
- Pohon indukan ditanam di tanah yang subur.
- Pohon indukan tidak dalam kondisi terserang penyakit, atau terhindar dari penyakit.
- Pohon indukan memiliki akar yang kuat.
- Pohon indukan memiliki dahan halus dengan diameter 3 cm.
Pohon indukan jeruk nipis yang telah sesuai dengan persyaratan di atas, dapat langsung dilakukan pencangkokan. Caranya adalah dengan memilih cabang yang sudah berumur, lalu kuliti dan kerok kambium batangnya sedalam 5 sampai 10 cm. Setelah itu daerah yang sudah dikuliti langsung dibungkus dengan tanah dan sabut yang diikat rapat dan biarkan selama 1 hari.
2. Mempersiapkan Lahan
Lahan dibutuhkan untuk melakukan penanaman jeruk nipis. Lahan tidak harus yang luas, lahan pekarangan pun cukup. Asalkan lahan yang digunakan harus dalam keadaan bersih dari gulma atau rumput liar. Gulma dapat menjadi pengganggu bagi tanaman, karena biasanya terdapat penyakit atau hama yang bersembunyi.
Membersihkan gulma adalah dengan mencabutinya menggunakan tangan, atau dengan diarit dan dibakar. Gulma yang tidak dibakar ini bisa dengan mudah tumbuh lagi. Pembakaran juga dapat membantu menggemburkan tanah karena abu pembakarannya dapat dijadikan sebagai pupuk dasar organik bagi tanaman jeruk nipis.
3. Mempersiapkan Media Tanam yang Subur
Sebelum bibit ditanam, pastikan media tanam yang digunakan merupakan media yang subur. Kesuburan lahan sebenarnya dapat dilihat dari tumbuhan-tumbuhan sebelumnya. Apabila ditemukan banyak tumbuhan dan pohon di area lahan, itu berarti lahannya subur. Namun jika yang tumbuh justru ilalang, sebenarnya juga sama saja tanahnya subur, hanya mungkin kandungannya kurang seimbang. Untuk menyiasatinya, pembudidaya dapat melakukan penetralan kesuburan tanah dengan kapur dolomit.
4. Membuat Galangan
Galangan sangat penting bagi tumbuhan jeruk nipis yang masih dalam masa pertumbuhan. Galangan terbuat dari tumpukan tanah yang gembur. Fungsinya adalah untuk mempermudah akar dari bibit untuk tumbuh. Galangan juga berfungsi supaya air hujan atau air siraman tidak menggenang di area tanaman, sebaliknya galangan dapat membantu menjaga kelembapan tanah.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Melon
5. Mengatur Jarak Tanaman
Hampir sama dengan budidaya tanaman lainnya, sebaiknya penanaman tidak terlalu rapat. Harus dibuat jarak yang sama antar pohon, mengingat bibit jeruk nipis ini akan terus tumbuh hingga menjadi pohon yang besar dan berdaun lebat. Sinar matahari tidak akan menyinari pohon-pohon secara merata apabila ditanam saling berdekatan. Oleh karena itu diperlukan jarak sekitar 4 meter untuk setiap tanaman.
6. Membuat Lubang Tanam
Setelah mengatur jarak antar tanaman, berikutnya buat lubang tanam untuk menanam bibit jeruk nipis. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum penanaman dilakukan. Karena lubang tanam harus diberi pupuk dasar terlebih dahulu yakni berupa pupuk kandang. Pupuk dasar harus tercampur dengan tanah terlebih dahulu agar pertumbuhan bibitnya lebih cepat.
7. Memindahkan Bibit
Pemindahan bibit dilakukan setelah 2 bulan setelah bibit sudah terlihat cukup besar. Perhatikan hal-hal berikut saat melakukan pemindahan bibit:
- Apabila bibit sudah memiliki akar lebat, lakukan pengaturan akar supaya mempermudah proses pemindahan. Akar tidak boleh dalam keadaan terlipat atau tergulung karena hal itu dapat menghambat pertumbuhan.
- Bibit yang memiliki banyak cabang dan daun baiknya dipotong beberapa.
- Menanam dapat dilakukan di musim hujan maupun musim kemarau. Apabila dilakukan di musim kemarau, maka pembudidaya perlu melakukan penyiraman rutin supaya kebutuhan airnya dapat terpenuhi.
8. Perawatan Tanaman
Setelah ditanam, tanaman muda harus diberi perawatan ekstra. Diantaranya adalah dengan melakukan penyiraman rutin terutama pada musim kemarau sebanyak 2 kali sehari. Di musim hujan, penyiraman dilakukan saat hujan tidak turun. Penyiraman tidak boleh sampai membuat genangan.
Perawatan juga termasuk pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk menghilangkan cabang yang kering, tidak produktif, sakit, dan terindikasi penyakit atau hama.
Selain itu lakukan pula penjarangan apabila pohon sudah berbuah. Caranya adalah dengan mengurangi buah, seperti buah yang sakit, tidak terkena sinar matahari, atau buah yang terlalu banyak dalam 1 tangkai.
Berikutnya adalah pembersihan gulma dan pemupukan. Pemupukan dilakukan 2 kali, yakni pada saat penanaman dan saat tanaman sudah tumbuh besar. Di awal penanaman, gunakan pupuk organik. Saat pohon sudah besar, pupuk yang digunakan adalah TSP, Urea, dolomit, pupuk kandang dan ZA.
Baca Juga : Cara Budidaya Jambu Kristal yang Terbukti Buah Menjadi Lebat
9. Panen
Pohon jeruk nipis akan memasuki masa panen setelah 30 sampai 36 minggu. Biasanya dalam 1 pohon terdapat 500 buah yang bisa dipanen dalam jangka 1 tahun. Pemanenan dilakukan dengan cara menggunting menggunakan gunting pangkas.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment