Tanaman Pangan Cara Merawat Tanaman

Cara Budidaya Jamur Kancing Berkualitas Tinggi dan Unggul

Budidaya jamur kancing
Written by Trikmerawat.com

Berbagai macam tanaman memiliki khasiat bagi kesehatan terutama dari jenis jamur kancing. Nilai ekonomi jamur kancing cukup menggiurkan, sehingga ada beberapa peluang bagi petani yang ingin budidaya jamur kancing karena terdapat beberapa metode untuk mendapatkan bibit terbaik dan mengembangkannya sebagai komoditas usaha.

Pada beberapa kesempatan, budidaya jamur ini tidak sama seperti jenis jamur lainnya. Meskipun memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran, ternyata jenis jamur kancing ini memiliki nilai gizi cukup tinggi. Tidak heran bila kualitas unggul dan tinggi dari jamur kancing ini masih diburu di pasaran karena memang khasiatnya bagi kesehatan cukup potensial.

Baca Juga : Cara Menanam dan Budidaya Jamur Merang yang Menguntungkan

Panduan Budidaya Jamur Kancing Berkualitas Tinggi dan Unggul


Karena potensi ekonomi dari jamur kancing ini dikatakan cukup potensial, maka kesempatan untuk budidaya jamur dengan kualitas tinggi membutuhkan proses. Mungkin selama ini petani butuh beberapa referensi tepat untuk membudidayakan jamur kancing sebagai salah satu komoditas ekonomi menggiurkan sampai saat ini.

1. Tahapan Persiapan Bibit

Tahapan Persiapan Bibit
(Sumber: Ilmubudidaya.com)

Sebelum masuk ke tahapan budidaya, alangkah baiknya petani memilih jenis bibit terbaik untuk bisa mendapatkan hasil panenan lebih banyak. Kualitas dari jenis bibit jamur kancing bisa didapatkan di petani ataupun di beberapa tempat khusus untuk mendapatkan kualitas bibit lebih baik.

Penebaran bibit pada media tanam memang butuh beberapa acuan. Karena itu petani bisa langsung melihat secara langsung bagaimana perkembangan dari budidaya sampai ke tahapan pemanenan.

2. Tahapan Budidaya

Prosedur yang perlu petani persiapkan untuk tahapan budidaya jamur ini terbilang mudah. Sebab harus menyediakan beberapa bahan dan perangkat untuk menghasilkan proses budidaya lebih baik.

3. Mempersiapkan Media Tanam

Seperti halnya proses menanam tanaman dengan berbagai macam perangkat dan kebutuhan media tanam harus terpenuhi. Karakter dari jamur kancing ini terbilang menarik. Sebab petani butuh persiapan jerami padi, kapur pertanian, dan bekatul. Perbandingan yang diperlukan untuk mencampur bahan-bahan tersebut terdiri dari 100% jerami padi, kapur pertanian 2.5%, dan bekatul 3%.

Pada proses persiapan media tanam ini akan ada beberapa unsur yang diperlukan pada proses penanaman bibit jamur kancing. Mulai dari unsur nitrogen, kalium, pospor, kemudian ada penambahan TSP, ZA, dan Urea hingga membuat berat jerami padi lebih besar.

4. Proses Pengomposan

Hal tersulit dalam membudidayakan jamur kancing ini adalah proses pengomposan. Dari sinilah petani perlu melihat beberapa prosedur pengomposan yang menghasilkan jamur kancing terbaik. Pada tahapan awal, dari jerami dipotong menjadi beberapa bagian dengan ukuran 15cm.

Setelah dipotong sesuai ukuran cuci bersih dan tiriskan hingga memperlihatkan kelembapan jerami mencapai 65%. pada tahapan berikutnya susun jerami dengan tinggi mencapai 15 cm, kemudian tebarkan bahan campuran media tanam yang sebelumnya sudah petani buat.

Sebisa mungkin susun lapisan media berselang seling dari campuran bekatul dan kapur dengan jerami. Proses berikutnya campurkan media yang sudah petani lakukan dengan proses pembalikan hingga semua teksturnya merata. Jangan lupa tambahkan urea 0.9%. Jika ukuran kelembapan kurang, cobalah tambahkan air secukupnya.

Pada hari ke 6, tambahkan kadar ZA sebesar 1% kemudian aduk-aduk pada media. Setelah memasuki hari ke 10 tambahkan juga TSP sebesar 1.2% di dalam media kemudian aduk merata. Diamkan selama 12-17 hari hingga masa panen didapatkan.

Baca Juga : Cara Aman Budidaya Jamur Enoki Sesuai Protokol Kesehatan

5. Proses Sterilisasi Media Tanam di Kumbung

Proses Sterilisasi Media Tanam di Kumbung
(Sumber: Tokopedia.com)

Tahapan berikutnya adalah sterilisasi media tanam yang tujuannya menghilangkan gas beracun. Tahapan proses sterilisasi media tanam di dalam kumbung membutuhkan waktu kurang lebih 70 jam.

Pada proses awalnya tebarkan media tanam yang sudah mengalami proses pengomposan secara merata di atas rak-rak tanam yang petani persiapkan. Perhatikan dari ketebalan media tanam kurang lebih 15-20 cm. Usahakan aliran uap panas yang dihasilkan oleh perebusan air di pembangkit uap bisa masuk ke dalam kumbung.

Tahapan menaikkan suhu secara bertahap bisa langsung diterapkan dengan awal 60 sampai 65 derajat celcius. Pertahankan suhu tersebut selama 12 jam hingga mencapai suhu 75 derajat celcius. Bukalah ventilasi rumah kumbung untuk menurunkan suhu sampai 40-45 derajat celcius. Lalu pertahankan suhu 45 derajat tersebut selama 70 jam dengan pemantauan lebih detail.

Proses sterilisasi bisa petani selesaikan dengan membuka ventilasi udara hingga suhunya menurun ke angka 32 derajat celcius. Suhu pendinginan bisa mencapai batas 32 derajat dan petani perlu mengetahui dari kriteria suhu tersebut sebagai patokan utama.

6. Proses Penanaman Bibit

Untuk penanaman bibit setelah suhu di dalam kumbung mencapai 32 derajat celcius lanjutkan dengan proses penanaman bibit champignon yang sudah petani persiapkan sejak awal. Proses penebaran bibit ke dalam rak tanam juga terbilang mudah.

Tinggi rak tanam bisa mencapai 20cm dengan panjang 3m dan lebar sampai 1 meter. Dari ukuran rak tersebut bisa diisi 10-14 botol dengan kapasitas 220cc. Budidaya jamur ini membutuhkan sekitar 14 hari untuk proses miselium tumbuh. Lalu dari perbedaan suhu di dataran tinggi juga bisa mencapai 30 derajat celcius. Dari kadar kelembapan bisa mencapai 90% untuk mempercepat proses pertumbuhan miselium.

7. Pemberian Casing

Pada tahapan pemberian casing juga membutuhkan perhitungan. Gunakan tebak casing mencapai 5 cm di atas media tanam yang sebelumnya sudah petani tebarkan bibit jamur kancing. Lalu tujuan pemberian casing ini untuk mempercepat pembentukan tubuh buah, kemudian mengurangi resiko kerusakan kompos hingga mengurangi penguapan air.

Pemberian casing ini membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Biasanya dari tubuh jamur kancing sudah mulai terlihat. Sedangkan untuk mempercepat proses pertumbuhan tubuh jamur bisa dengan membuka ventilasi rumah kumbung petani.

Baca Juga : Cara Menanam Wortel dengan Benar dan Urutan Cara Perawatan

8. Proses Pemanenan

Proses Pemanenan
(Sumber: Bibitbunga.com)

Secara khusus setelah pemberian casing dan memakan waktu 14 hari ini telah memperlihatkan tubuh jamur kancing dengan memperlihatkan beberapa komponen baka jamur yang sudah terlihat.

Jamur champignon bisa dipanen secara tepat waktu. Ada resiko ketika petani terlambat memanen salah satunya kualitas jamur cepat menurun bahkan bisa membusuk dan tidak layak dijual di pasaran.

Salah satu kondisi jamur kancing yang terlihat layu kemudian dari teksturnya juga tidak terlalu segar menjadi tanda bahwa ada proses pembusukan karena terlambat memanen jamur kancing tersebut.

Perhitungkan dari waktu pengomposan, lalu mencermati bagaimana metode tepat untuk casing karena berperan penting untuk memastikan proses pertumbuhan bibit jamur benar-benar bisa berjalan lancar. Kualitas jamur kancing masih bisa diperhitungkan ketika petani tepat waktu dalam memanennya.

Dari sini kita bisa melihat proses budidaya jamur kancing membutuhkan banyak perlengkapan. Modal pembuatan kumbung juga perlu diperhatikan. Sebab kualitas dari kumbung yang dibuat juga mampu memperlihatkan kualitas pembuatan jamur kancing lebih baik lagi. Cobalah pelajari semua manfaat dari proses pengomposan kemudian dari sisi penambahan pupuk lainnya sesuai takaran agar tidak berlebihan ataupun sebaliknya.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment