Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dapat menjadi pengganti nasi. Sehingga di beberapa negara atau daerah, budidaya jagung banyak dilakukan dan menjadi salah satu makanan pokok seperti halnya nasi dan gandum.
Selain sebagai sumber pangan bagi manusia, jagung juga dapat diolah menjadi pakan ternak, bahan dasar tepung maizena serta sumber minyak pangan.
Jagung dapat tumbuh di lingkungan apa pun. Tapi pertumbuhannya hanya akan optimal pada daerah dengan intensitas cahaya matahari penuh, bersuhu hangat dan terletak di dataran rendah.
Selain itu jagung juga cocok ditanam pada tipe tanah apa pun dengan pH 5-6,5, selama air dan unsur hara di dalamnya tercukupi.
Bahan, Alat serta Cara Budidaya Jagung
Setelah syarat hidupnya sudah terpenuhi, dalam melakukan budidaya tentu diperlukan bahan dan alat. Bahan yang dibutuhkan adalah benih jagung, sedangkan alatnya meliputi alat untuk persiapan tanah serta alat untuk pemeliharaan tanaman.
Jagung yang memiliki nama latin Zea Mays, memiliki tiga jenis benih. Meliputi benih jagung lokal, benih jagung hibrida, serta benih jagung transgenik. Benih jagung yang paling banyak dibudidaya saat ini adalah jagung hibrida.
Baca Juga : Petunjuk Teknis Cara Budidaya Cabe Rawit yang Sangat Menguntungkan
Jagung hibrida ini merupakan hasil dari penyilangan pertama yang mewarisi banyak sekali sifat unggulan dari kedua induknya. Jagung hibrida juga memiliki kelebihan daripada jagung lokal, yakni terletak pada hasil produksinya yang bisa mencapai hingga 12 ton per hektar.
Meski harga jualnya memang bisa berkali-kali lipat lebih mahal daripada harga jual jagung lokal, akan tetapi banyak yang lebih memilih budidaya jagung hibrida.
Sedangkan jagung transgenik, biasanya disebut jagung kualitas super karena memiliki kualitas unggulan yang tahan dengan HPT maupun obat kimia.
Hasil produksinya juga sama tinggi dengan jagung hibrida. Hanya saja bibitnya tidak diproduksi oleh petani sehingga harus beli ke toko dan ada kemungkinan menimbulkan penyakit baru pada manusia maupun hewan ternak, serta kerusakan pada tanah.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai budidaya jagung jenis jagung hibrida. Jagung hibrida sendiri memiliki keunggulan diantaranya masa panen lebih singkat, memiliki ukuran biji yang lebih besar, ukuran tongkolnya lebih besar dan bisa bertongkol 2.
1. Mempersiapkan Bibit Jagung
Mendapatkan bibit jagung hibrida bisa dengan menyilangkannya sendiri. Namun praktisnya bisa dengan mendapatkan langsung dari toko pertanian, hindari membeli di pasar. Bibit dalam bentuk benih ini tidak perlu melalui proses penyemaian, jadi langsung saja ditanam di lahan yang sudah diolah.
2. Melakukan Persiapan Lahan Tanam
Persiapan lahan adalah faktor yang paling penting dalam budidaya jagung. Lahan yang akan digunakan merupakan lahan terbuka, di mana tidak ada satupun naungan, mengingat tanaman jagung membutuhkan penyinaran penuh setiap hari minimal 8 jam.
Lahan yang tepat adalah yang berlokasi di dataran rendah. Untuk tanah lahannya kalau bisa merupakan tanah lebak yaitu tanah peralihan antara pasir dan liat sehingga karakternya mirip seperti pasir dan debu.
Kemudian bahan serta alat untuk persiapan lahan antara lain cangkul, bisa juga menggunakan mesin bajak tanah jika lahannya luas, pupuk organik, pupuk buatan, insektisida tabur, kayu untuk pembuatan lubang tanam, dan kapur pertanian jika tanahnya asam.
Tanah lahan harus digemburkan terlebih dahulu. Baik itu dengan cangkul maupun mesin. Penggemburan tanah dilakukan sambil membentuk alur-alur yang nantinya digunakan untuk pemberian pupuk dasar.
3. Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar untuk budidaya jagung adalah campuran dari pupuk organik dan buatan. Pupuk organik yang paling bagus digunakan adalah pupuk kandang butiran dari kotoran kambing. Tapi kalau tidak ada, bisa juga menggunakan pupuk kandang ayam atau sapi.
Lalu untuk pupuk buatan, digunakan pupuk NPK. Silahkan tambah dengan Urea dan ZA apabila budidaya dilakukan di musim kemarau. Untuk dosis campurannya, adalah sebanyak 40 atau 50 ember pupuk kandang, yang masing-masing dicampur dengan 1 ember pupuk NPK.
Pupuk ini diberikan pada alur-alur yang sudah dibuat saat penggemburan tadi. Untuk dasaran pupuknya bisa ditambahkan dengan kapur pertanian, setelah itu disarankan menambahkan insektisida tabur. Barulah tutup pupuknya dengan tanah dan bentuk menjadi bedengan.
Bedengan memiliki lebar sekitar 30-40 cm dan tingginya 5-10 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan. Berikutnya adalah pembuatan lubang tanam dengan menggunakan kayu. Kayu ditancapkan ke tanah hingga kedalaman 5 cm di sepanjang alur bedengan.
4. Penanaman Benih Jagung
Sampailah pada proses penanaman benih jagung. Pada masing-masing lubang tanam yang dibuat, masukkan cukup 2 biji saja. Setelah itu tutup lubang tanamnya dengan tanah. Nantinya biji akan tumbuh dalam waktu 4 sampai 7 hari.
Biji yang sudah tumbuh dengan tinggi batang mulai 5 hingga 10 cm, sudah dapat dilakukan perawatan. Alat dan bahan yang diperlukan untuk perawatan tanaman jagung di antaranya alat penyiram, air, cangkul untuk penyiangan, pupuk susulan, serta insektisida untuk tanaman yang terserang hama dan penyakit.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Jagung Manis agar Lebih Sehat
Penyiraman tanaman mulai dilakukan saat tanaman sudah mencapai tinggi kurang lebih 10 cm. Penyiramannya cukup dilakukan seminggu sekali. Untuk mempermudah penyiraman, sebaiknya gunakan mesin pompa air. Terutama kalau lahannya sangat luas, biasanya membutuhkan banyak waktu serta tenaga. Penyiraman dilakukan lebih intensif saat memasuki masa berbuah.
5. Penyiangan Jagung
Lakukan Penyiangan pada Jagung
Berikutnya adalah melakukan penyiangan, yang sebaiknya dilakukan sejak tanaman belum tumbuh tinggi. Penyiangan bisa dilakukan tiap 2 sampai 3 minggu sekali.
Penyiangan dilakukan di bagian sela-sela bedengan. Dan penyiangan lahan budidaya jagung dilakukan dengan menggunakan cangkul. Penyiangan juga sebaiknya dilakukan sebelum pemupukan susulan.
6. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan mulai dilakukan saat usia tanaman memasuki usia 30 hari. Pupuk yang digunakan adalah campuran dari pupuk NPK dan ZA. Dosis campuran dari pupuk NPK dan ZA ini adalah 3:1, disamakan dengan jumlah pupuk buatan yang sebelumnya digunakan sebagai pupuk dasar.
Pemupukan susulan dilakukan dengan cara ditabur di antara tanaman lalu ditutup dengan tanah dari samping bedengan. Tujuan dari pemberian pupuk susulan ini adalah supaya ukuran jagungnya bisa maksimal.
7. Penanggulangan Hama
Biasanya hama yang menyerang tanaman ini adalah ulat, orong-orong, penggerek batang serta suren. Penanggulangan hama yang sudah parah silahkan gunakan insektisida yang sesuai dengan hama yang menyerang, tentunya tak lupa untuk tetap membaca petunjuk dan dosis pemakaiannya.
8. Panen Jagung
Saatnya Panen Jagung
Pemanenan jagung sendiri ditentukan dari tujuan jualnya. Jagung yang akan dijual sebagai jagung rebus, biasanya sudah bisa dipanen di usia 65 hari. Untuk jagung yang dijual kering, baru bisa dipanen tua saat berusia mendekati 3 bulan.
Jagung yang dipanen tua terlebih dahulu harus dipangkas bagian atas tanamannya supaya cahaya matahari bisa menjangkau buahnya, lalu kulit buahnya dikupas dan dibiarkan terpapar sinar matahari.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Porang, Salah Satu Bisnis yang Menjanjikan
Kurang lebih selama seminggu kemudian jagung bisa dipanen bersama dengan tongkolnya, silahkan pisahkan dengan kulit pembungkusnya, dan jemur lagi selama 3 hari. Jagung yang sudah dijemur kemudian digiling dan disimpan dalam karung pada tempat yang tidak terjangkau sinar matahari dan kering.
Itulah informasi mengenai bahan dan alat budidaya jagung yang harus dipersiapkan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat khususnya bagi para pembaca yang ingin menanam jagung secara mandiri di rumah. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga: Cara Sukses Budidaya Jagung : Alat dan Bahan yang Digunakan […]
[…] Baca Juga : Cara Budidaya Jagung : Alat dan Bahan yang Digunakan […]