Membudidayakan ikan hias di rumah terkadang tak hanya dijadikan sebagai hobi maupun kepuasan pribadi saja, melainkan juga mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup menjanjikan. Bicara soal ikan hias, tidak afdol rasanya jika kita melupakan ikan zebra. Lalu, bagaimanakah cara budidaya ikan zebra yang benar?
Kilas Singkat Ikan Zebra Pink
Ikan zebra pink atau yang juga populer dengan nama zebra danio merupakan ikan hias asal Asia Selatan, khususnya daerah India, Nepal, Bhutan, dan Pakistan. Sama seperti namanya, tubuh ikan ini dipenuhi oleh garis-garis putih layaknya zebra.
Jenis ikan ini tak hanya memiliki pink sebagai varian warnanya, melainkan juga tersedia dalam beberapa warna lain seperti hitam putih, kuning, atau biru.
Konon, ikan dengan nama ilmiah Brachydanio Reno ini lebih senang mendiami sungai dengan aliran arus pelan dan tidak deras.
Terdapat banyak kegunaan dari ikan zebra dalam dunia kesehatan/biomedis. Sejauh ini, riset dan penlitian tentang ikan zebra pink telah menghasilkan wawasan baru mengenai penyakit diabetes, penyakit otot, kanker, dan lain sebagainya.
Selain itu, embrio dari ikan zebra diklaim mampu menyerap obat-obatan yang dimasukkan ke dalam air. Para peneliti telah berhasil melakukan upayanya dengan sukses dan menemukan obat baru yang dimungkinkan bisa digunakan pada beberapa jenis obat kanker.
Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Ikan Cupang Koi untuk Pemula
Panduan Budidaya Ikan Zebra Pink
Musim penghujan diklaim sebagai waktu yang menyenangkan bagi manusia untuk kemudian ‘hibernasi’ di rumah. Sementara bagi ikan zebra, waktu ini menjadi momentum emas untuk melakukan perkawinan antara ikan betina dewasa dan ikan jantan dewasa.
Mengingat makhluk air ini sangat mudah berkembang biak, banyak orang berminat untuk membudidayakannya di rumah, entah untuk peliharaan pribadi ataupun dijadikan sebagai ladang bisnis. Lebih detailnya, berikut merupakan beberapa langkah membudidayakan ikan zebra pink.
1. Menyiapkan Aquarium
Wadah terbaik yang bisa dipilih untuk pembudidayaan ikan zebra adalah aquarium. Bukan sembarang aquarium, wadah tersebut harus diatur sedemikian rupa agar rupanya mirip seperti habitat aslinya sehingga ikan bisa dengan mudah beradaptasi nantinya. Volume minimum untuk wadah tempat tinggal ikan ini adalah 40 liter. Akan lebih baik lagi jika aquarium dilengkapi dengan pemanas, filter daya eksterior, dan bio wheel.
Biasanya, air yang mengalir ke rumah-rumah warna mengandung klorin, karenanya pembudidaya disarankan untuk membeli larutan natrium tiosulfat supaya klorin hilang. Perlu diketahui, klorin bisa sangat berbahaya bagi ikan lantaran bisa merusak jaringan pencernaan, mengganggu fungsi pernapasan, menghambat kinerja insang, dan bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.
Tambahkan pula kerikil kecil di dalam akuarium dan jaga konsentrasi ion H pada airnya. Adapun nilai pH yang ideal dan cocok untuk budidaya ikan zebra pink adalah 7.
2. Memasukkan Indukan Ke Akuarium
Kunci utama dari kesuksesan budidaya ikan ialah kualitas induk hewan. Untuk itu, pilihlah induk ikan zebra dengan fisik lengkap nan sehat, dapat bergerak secara aktif, dan tidak terserang hama. Kualitas indukan yang baik akan menghasilkan keturunan yang baik pula nantinya.
Beberapa waktu sebelum melakukan pemijahan, rawatlah ikan indukan pada aquarium yang berbeda. Apabila induk betina sudah mulai terlihat penuh dan gendut dengan telur di dalam perutnya, kini waktunya menggabungkan keduanya dalam 1 tempat.
Idealnya, pemijahan ikan zebra pink menggunakan perbandingan 1:2 untuk masing-masing induk betina dan induk jantan. Dalam 1 aquarium sedikitnya bisa dimasuki 6 ekor ikan.
Jika peternak masih bingung soal mana yang ikan betina dan mana yang jantan, cobalah melihat garis kuning pada tubuh ikan. Biasanya, indukan jantan akan mempunyai garis-garis kuning di tubuhnya, sementara indukan betina tidak.
Baca Juga : Rangkuman Cara Budidaya Ikan Guppy Lengkap Ada Disini
3. Memisahkan Telur Ikan
Pada dasarnya, ternak ikan zebra pink tidak membutuhkan wadah dengan tempat yang besar. Malahan ikan ini bisa digabungkan dengan jenis ikan lain dalam 1 wadah yang sama lantaran memiliki kecenderungan mudah berinteraksi bersama ikan lain.
Ketika indukan ikan dimasukkan ke dalam aquarium, secara alamiah akan terjadi proses pemijahan tanpa perlu dibantu peternak atau dijodohkan.
Apabila proses perkawinan antar indukan telah terjadi, maka telur akan keluar dari tubuh si betina. Perlu diingat, sebelum memasukkan ikan betina dan ikan jantan pada aquarium, pastikan untuk membuat sekat berupa tanaman air supaya telur tidak nampak.
Ikan zebra pink dikenal sangat menyukai telur anaknya sebagai bahan konsumsinya. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk segera pisahkan telur dengan induknya dan memindahkannya ke aquarium lain.
4. Memelihara Larva
Umumnya telur ikan akan menetas setelah 24 jam berlalu. Pada saat ini, larva akan mulai muncul di aquarium.
Larva-larva tadi akan tumbuh menjadi ikan kecil dan ikan besar nantinya. Larva biasanya akan berenang setelah usianya mencapai 7 hari. Agar perkembangannya bisa optimal, pastikan untuk memasang suhu ideal untuk air di dalam wadah ikan, yakni 18 sampai 24 derajat celcius.
Ketika larva sudah mulai mampu berenang, pembudidaya diharapkan segera mengganti air aquarium dengan yang baru. Proses pergantian air ini harus dilakukan secara hati-hati karena larva sangat sensitif terhadap benda di dekatnya atau perubahan lingkungan tiba-tiba. Perlu diketahui, anak ikan zebra pink sangat rentan stres, karenanya dibutuhkan penanganan khusus dalam perawatannya.
5. Pemberian Pakan
Setiap organisme yang hidup di muka bumi pastilah membutuhkan makanan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka dapat bertahan dalam ekosistem, pun demikian dengan ikan zebra pink.
Jenis pakan yang baik untuk larva baru adalah rotifera, artemia, dan indusoria. Dimana rotifera merupakan makhluk mikroskopis berukuran sangat kecil yang memiliki silia di tubuhnya. Rotifera kerap kali dijadikan pakan untuk ikan-ikan hias. Sementara infusoria adalah hewan protozoa yang umum ditemui di kolam hijau.
Artemia bisa disebut sebagai pakan alami untuk larva ikan zebra pink. Sedangkan bagi ikan yang sudah dewasa, biasanya akan diberi pakan berupa cacing sutera atau cacing darah.
Sebagaimana kita ketahui, jenis ikan zebra pink mempunyai warna tubuh yang sangat cantik saat sudah dewasa. Ikan yang ukurannya besar bisa mulai dijajakan pada penggemar ikan hias. Hingga saat ini, cukup banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi ikan zebra pink sebagai peliharaan di aquariumnya.
Baca Juga : Rahasia Cara Merawat Ikan Discus agar Sehat Bebas Penyakit
6. Menjaga Kebersihan Aquarium
Penting bagi pembudidaya untuk selalu membersihkan aquarium di setiap harinya. Membersihkan sampah yang ada di bagian bawah aquarium misalnya. Atau membuang dan mengganti air sejumlah 10 sampai 15 persen dari total keseluruhan air di dalam aquarium.
Saat hendak melakukan pergantian air, pastikan untuk tidak mengeluarkan ikan zebra karena dapat menimbulkan stres.
Gunakanlah ember baru yang dikhususkan sebagai wadah air, jangan menggunakan ember bekas yang sebelumnya sudah pernah dipakai untuk pekerjaan rumah tangga, karena dimungkinkan kandungan kimia berbahaya dari sabun atau bahan lainnya masih menempel di ember.Melihat banyaknya peminat dari ikan hias ini, peluang atas budidaya ikan zebra terbuka semakin lebar. Terdengar menarik bukan?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment