Ikan

Metode Budidaya Ikan Ramirezi yang Umum Diterapkan di Kolam Bagi Pemula

Budidaya Ikan Ramirezi
Written by Trikmerawat.com

Salah satu jenis budidaya ikan yang bisa dicoba sebagai peluang bisnis adalah ikan ramirezi. Budidaya ikan ramirezi ini dinilai cukup mudah bagi para pemula, karena bisa dibudidayakan di akuarium maupun di kolam.

Akan tetapi banyak yang memilih membudidayakan ikan ramirezi di akuarium, karena ikan ini cukup sensitif dengan kondisi air tempat hidupnya dan harus rutin dibersihkan supaya ikan ramirezi tumbuh dengan baik.

Ikan ramirezi masuk dalam golongan cichlid, ukurannya kecil dan tubuhnya tampak berkilauan seperti permata. Habitat aslinya adalah di kawasan sungai Orinoco, yang merupakan sungai terbesar di Amerika Selatan, terletak di Venezuela dan Kolombia.

Karakternya semi agresif, terutama saat menjaga telur-telurnya. Air tempat hidupnya harus berada di pH asam yakni 5 sampai 6,5 dan suhu hangat antara 25 sampai 29,5 derajat Celcius.

Tahapan Budidaya Ikan Ramirezi


Di Indonesia sendiri, jenis ikan ramirezi yang cukup populer antara lain Mikrogeophagus ramirezi, blue ramirezi, ikan ramirezi balon, German Blue Ram, dan masih banyak lagi.

Cara budidayanya hampir sama, dan bagi pemula sebaiknya memulai dari kolam akuarium.

1. Mempersiapkan Akuarium Ikan

Yang pertama perlu dipersiapkan adalah akuarium dan setup akuarium. Seperti yang sudah disinggung di awal, ikan ramirezi membutuhkan air sebanyak 5 sampai 10 galon, tergantung dari banyak ikan ramirezi yang akan dibudidaya dalam satu akuarium.

Air itu harus memiliki tingkat keasaman sekitar 5 sampai 6,5, kalaupun netral sebisa mungkin harus lembut.

Kemudian suhunya juga perlu diperhatikan, ikan ramirezi akan hidup dengan baik pada air dengan suhu hangat sekitar 25 sampai 29,5 derajat Celcius.

Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Blue Elektrik

Dan yang tak kalah pentingnya adalah oksigen, oksigen di dalam akuarium harus tetap terjaga supaya ikan ramirezi tetap sehat dan warnanya cerah.

Di dalam akuarium ada baiknya diberikan tempat bersembunyi untuk ikan ramirezi, mengingat ikan ini bersifat agak pemalu dan akan menjadi agresif saat menjaga telur-telurnya.

2. Mencari Bibit Ikan Ramirezi yang Unggul

Setelah akuarium budidaya sudah siap, saatnya membeli bibit ramirezi dan pastikan jumlah jantan dan betina 1:1. Membedakan ramirezi jantan dan betina memang cukup sulit, namun akan mudah diidentifikasi saat usia ikan ramirezi sudah memasuki usia 3,5 bulan.

Ikan ramirezi jantan umumnya ditunjukkan dengan ukuran tubuhnya yang lebih besar dan bentuk tubuhnya mendatar dan lebih keras. Sedangkan ikan ramirezi betina umumnya ditunjukkan dengan tubuhnya yang lebih kecil, membulat dan perutnya yang memiliki bercak merah jambu.

Untuk blue ram, yang bisa dilihat perbedaannya adalah sirip dorsal atau sirip di punggungnya. Pada blue ram jantan, sirip dorsalnya tampak lebih panjang dan membentuk lambang. Sedangkan pada betina, sirip dorsalnya lebih pendek.

3. Proses Reproduksi Ikan Ramirezi

Setiap akuarium, masukkan 3 hingga 4 pasang ikan ramirezi. Biarkan mereka membentuk pasangannya masing-masing, karena ikan jenis ini berhubungan secara monogami sehingga akan terlihat ketika mereka berkumpul dengan pasangan masing-masing.

Jika sudah terlihat pasangan ikan ramirezi berkumpul dengan pasangannya masing-masing, ada baiknya untuk memisahkan mereka dalam akuarium yang berbeda.

Hal ini bertujuan untuk menghindari stress pada ikan ramirezi, sekaligus untuk memantau perkembangan tiap pasangan ikan ramirezi dengan baik.

Setiap akuarium sebaiknya diberikan substrat, bisa berupa potongan pvc, keramik kecil, maupun pot bunga ukuran kecil yang nantinya akan digunakan oleh induk ramirezi untuk menempatkan telurnya.

Telur-telur tersebut akan dijaga oleh kedua induknya hingga menetas, umumnya membutuhkan waktu selama 2 sampai 3 hari.

Baca Juga : Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Mendekati waktu bertelur, induk ramirezi betina akan mulai membersihkan substrat yang akan digunakan sebagai penempatan telur. Genital papilla dari masing-masing induk akan terlihat jelas.

Pada induk betina terlihat lebih kecil dan lebih bulat daripada induk jantan. Induk betina kemudian akan melewati substrat lalu menempatkan beberapa telur, sekitar 6 hingga 10 telur sekaligus. Diikuti oleh induk jantan di belakangnya yang kemudian membuahi telur-telur tersebut.

Aktivitas ini akan berlanjut hingga sebanyak 200 telur berwarna kuning berada di substrat. Biasanya membutuhkan waktu hingga 1 jam.

Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi, untuk ramirezi betina muda, sedikitnya akan bertelur sebanyak 60 telur. Sedangkan untuk ramirezi betina dewasa, bisa bertelur hingga 200 telur.

Kedua induk akan menutup telur-telur tersebut setelah 45 sampai 60 menit setelah proses pemijahan, dan baru dilepaskan setelah 3 sampai 4 hari.

Pasangan induk ramirezi akan secara bergiliran mengipasi telur-telur mereka supaya tidak menjadi jamur. Dalam 24 jam pertama, telur-telur itu akan berubah warna menjadi oranye, sedangkan yang tidak dibuahi akan berubah menjadi putih. Pada hari kedua, bintik mata akan terlihat jelas.

Telur-telur tersebut akan menetas 2 setengah sampai 3 hari. Bayi-bayi ikan itu kemudian akan dipindah oleh pasangan induknya ke dalam sarang yang sudah dibangun oleh induk jantan saat masih tahap telur. Bayi-bayi ikan ini akan diasuh oleh induknya selama hampir 7 hari.

4. Perawatan Anakan Ikan Ramirezi

Setelah hari ketujuh, anakan ikan ramirezi ini akan mulai bebas berenang di akuarium. Pada saat ini anakan ramirezi sudah boleh diberi pakan, yakni berupa kutu air halus, baby brine shrimp beku maupun pelet halus.

Biarkan anakan ramirezi ini berada di akuarium yang sama dengan induknya sampai usia 3 minggu, baru setelah itu dipindahkan ke akuarium sendiri untuk dibesarkan. Karena induk ramirezi akan bertelur lagi setiap 3 minggu sekali.

Anakan atau bayi ikan ramirezi ini memang belum terlihat menarik saat masih terlalu muda. Tapi saat ukuran tubuhnya sudah mencapai 12 mm, keindahan tubuh mereka akan mulai terlihat dan persis seperti induk mereka.

5. Pemeliharaan Akuarium dan Perawatan Ikan dari Penyakit

Perlu diperhatikan bahwa akuarium budidaya ikan ramirezi ini perlu dibersihkan secara rutin. Karena ikan ramirezi sangat sensitif dengan kualitas air dalam akuarium. Penyakit juga akan lebih mudah datang jika air akuarium tidak diganti dan dibersihkan secara berkala.

Penyakit yang umum muncul pada ikan ramirezi adalah White Spot disease, dimana terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan, bisa di sirip maupun insang. White spot ini adalah virus parasit, yang sifatnya menular dan akan sulit disembuhkan. Ikan yang terkena penyakit ini akan mengalami masalah pernafasan dengan pergerakan yang tidak lagi bebas sebelum kemudian mati.

Cara menyembuhkannya adalah dengan menaikkan suhu air pada akuarium, yakni hingga 30 derajat celcius selama 3 hari berturut-turut.

Dalam satu akuarium sebaiknya cukup diisi dengan ikan ramirezi saja, tapi jika ingin menggabungkannya dengan ikan yang lain, jenis ikan yang cocok antara lain Angelfish, ikan barbus, ikan corydoras, dan ikan pedang. Meski begitu, saat pemijahan, sebaiknya pasangan ramirezi dipisahkan dari ramirezi lain maupun jenis ikan lainnya.

Baca Juga : Cara Memelihara Ikan Discus

Karena mereka akan menjadi sangat agresif saat menjaga telur-telurnya, serta rentan stress. Kalau sudah stress, biasanya ikan ramirezi malah akan memakan telur-telurnya sendiri.

Demikian cara budidaya ikan ramirezi yang bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan untuk pemula. Dengan metode budidaya yang mudah, diharapkan akan semakin banyak orang yang tertarik untuk budidaya ikan ini.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

Leave a Comment