Budidaya ikan gabus terbukti menghasilkan keuntungan yang besar daripada budidaya ikan air tawar lainnya. Ikan gabus sendiri merupakan jenis ikan air tawar yang sifatnya predator dan bahkan sudah menunjukkan tanda-tanda kanibal sejak masih sangat muda. Ikan gabus dapat memakan ikan-ikan lain yang ditempatkan di kolam yang sama dengannya, sehingga ketika dibudidayakan, disarankan untuk sebaiknya kolam untuk ikan gabus tidak bercampur dengan kolam untuk ikan yang lain.
Ikan gabus memiliki banyak jenis. Diantaranya Great Snakehead, Forest Snakehead, serta Channa Gachua. Untuk jenis Great Snakehead, karena cukup langka keberadaannya di Indonesia maka tak heran jika nilai jualnya tinggi. Great Snakehead seperti namanya memiliki ukuran yang lebih besar dan dijadikan ikan konsumsi di restoran-restoran besar. Untuk jenis Forest Snakehead tidak dijual sebagai ikan konsumsi, melainkan sebagai ikan hias. Ukurannya lebih kecil dari Great Snakehead dan lebih awet dibudidayakan di rumah. Terakhir jenis Channa Gachua yang juga dibudidayakan sebagai ikan hias karena ukurannya yang hanya mencapai 20 cm dengan warna tubuh yang menarik.
Langkah Budidaya Ikan Gabus bagi Para Pemula
1. Mempersiapkan Kolam Budidaya Ikan Gabus
Dalam budidaya ikan gabus, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan kolamnya. Kolam ikan gabus ini bisa menggunakan tipe kolam tanah, kolam beton maupun kolam terpal. Tiap tipe kolam ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Yang pertama adalah kolam tanah. Kolam tanah bisa dibuat dengan mudah asalkan memiliki lahannya. Pembuatan kolam tanah juga tidak membutuhkan biaya yang banyak. Kolam cukup dibuat dengan membersihkan lahannya dulu, baru digali hingga kedalaman ideal untuk kolam. Kolam tanah biasanya dibuat di dekat sumber air alami atau sungai. Sehingga dengan menggunakan jenis kolam ini akan memberikan keuntungan berupa hemat air, pakan alami lebih banyak dan perairan kolam akan lebih subur apabila saat persiapan kolamnya telah dilakukan pemupukan.
Yang kedua adalah kolam beton. Meskipun biaya pembuatannya lebih banyak dan memakan waktu yang cukup lama saat dibuat, akan tetapi kolam beton juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya kolam akan lebih awet dan tahan lama, air tidak akan tercemar oleh tanah dan tidak mudah berlumpur, pemanenannya akan lebih mudah, mudah saat dibersihkan, dan ikan tidak akan berbau lumpur.
Yang ketiga adalah kolam terpal. Kolam terpal ini merupakan jenis kolam modern yang memiliki keunggulan daripada dua kolam sebelumnya. Kolam terpal tidak membutuhkan biaya banyak dalam pembuatannya, minim lumpur, anti hama, tidak berbau, berperan dalam menjaga suhu kolam, serta sangat disarankan bagi yang tinggal di daerah yang susah mendapatkan air karena daya tampungnya lebih baik dari kolam tanah. Kolam terpal juga ramah lingkungan karena sifatnya tidak permanen seperti kolam beton.
2. Pemilihan Bibit Ikan Gabus
Setelah kolam sudah siap, berikutnya persiapkan bibitnya. Indukan yang akan dikembangbiakkan dalam budidaya ikan gabus harus merupakan indukan yang benar-benar sehat dan berkualitas unggul. Baik indukan jantan maupun betina harus memiliki bobot tubuh minimal 1 kg, dengan tubuh sehat dan aktif.
Dalam memilih indukan, perhatikan juga mana yang jantan mana yang betina. Cara membedakan indukan ikan gabus jantan dan betina adalah sebagai berikut.
- Dilihat dari genitalnya. Untuk ikan gabus jantan, genitalnya berwarna merah dan akan mengeluarkan cairan bening saat ditekan lembut. Sedangkan untuk ikan gabus betina memiliki genital dengan ukuran yang lebih besar dari jantan dan akan mengeluarkan telur-telur kecil saat ditekan lembut.
- Dilihat dari warna tubuhnya. Ikan gabus jantan dan betina memiliki warna tubuh yang terlihat berbeda antara satu sama lain. Untuk ikan gabus betina memiliki warna tubuh yang sangat kontras. Sedangkan indukan jantan memiliki warna tubuh yang lebih gelap.
- Dilihat dari bentuk kepala. Untuk ikan gabus jantan memiliki bentuk kepala oval, sedangkan ikan gabus betina berbentuk bulat.
Baca Juga : Informasi Tentang Cara Merawat Aquascape Sesuai Prosedur
3. Melakukan Pemijahan
Membutuhkan sebanyak 20 sampai 30 pasang indukan ikan gabus dalam melakukan pemijahan. Indukan ini dimasukkan ke dalam kolam berukuran 8 x 5 x 3 meter dengan tinggi air 60 cm dari dasar kolam. Berikan tanaman eceng gondok supaya indukan merasa nyaman saat melakukan proses pemijahan. Nantinya telur-telur ikan gabus diambil dengan menggunakan sekupnet halus dan dipindahkan ke akuarium bening berukuran 70 x 50 x 50 cm, ketinggian air 50 cm, dan suhu 20-23°C.
Telur-telur diletakkan dengan jarak 5-6 butir per cm². Dalam waktu 24 jam, telur-telur akan menetas. Jangan beri makan dulu sampai usianya 2 hari. Setelah 2 hari, berikan pakan berupa nauplii artemia sebanyak 3 kali dalam sehari.
Larva ikan sebaiknya jangan disatukan dalam jumlah yang terlalu banyak. Tiap seliter air, tempatkan cukup 5 larva saja. Nantinya larva ikan gabus diberi pakan berupa daphnia setelah berusia 5 hari dengan frekuensi sebanyak 3 kali sehari.
4. Penebaran Benih Ikan Gabus
Di saat larva ikan gabus sudah berusia lebih dari 2 minggu, maka benih sudah dapat ditebar ke kolam pembesaran. Proses penebaran benih ini dilakukan hanya di pagi hari saja ketika benih belum dikasih makan. Dan sebaiknya ikan jangan dikasih makan dulu setelah ditebar di kolam. Baru nanti setelah berselang 2 hari sejak penebaran benih, benih sudah dapat diberi pakan lagi.
5. Pakan Ikan Gabus
Pakan untuk ikan gabus bervariasi. Mulai dari pelet hingga pakan yang dibuat sendiri oleh pembudidaya. Untuk pelet, pilihlah pelet untuk ikan. Sedangkan jika ingin lebih hemat pengeluaran, maka bisa dengan membuat pakan sendiri. Yaitu menggunakan sisa ikan teri, anakan rayap, maupun daging ampasan dapur.
Bahkan pembudidaya bisa membuat pakan super untuk ikan gabus yakni dengan bahan-bahan berupa ampas tahu, jagung, bekatul, dan ikan teri yang dicampur seluruhnya dan direbus, kemudian digiling ke dalam satu mangkuk besar.
Jangan lupa untuk atur frekuensi dan dosis pemberian pakannya. Karena ikan gabus ini sudah menunjukkan sifat kanibalisme sejak muda, maka pastikan ikan gabus mendapat asupan pakan yang cukup.
6. Panen Ikan Gabus
Ikan gabus sudah dapat dipanen di bulan keenam. Pisahkan ukuran ikan besar dan kecil, supaya memudahkan panen. Untuk ikan berukuran sedang hingga besar sebaiknya dijual di pasaran, sedangkan untuk ikan berukuran kecil sebaiknya dijual pada pembudidaya lain atau tetangga.
Baca Juga : Mengenal Jenis dan Cara Merawat Ikan Lemon
Kelebihan Budidaya Ikan Gabus
Ada banyak kelebihan yang akan dirasakan ketika menekuni budidaya ikan gabus. Baik dari segi modal, cara perawatan, dan keuntungan hasil panen. Kelebihan inilah yang membuat banyak sekali orang tertarik melakukan budidaya ikan gabus. Dan kelebihan tersebut dapat disimak berikut ini.
- Modal awal kecil dibanding budidaya ikan nila atau ikan lele
- Biaya untuk pakannya hemat, karena pakannya bisa dibuat sendiri di rumah dan tidak melulu harus pakan pabrikan
- Proses budidayanya mudah dijalankan sehingga lebih cepat panen
- Tingkat permintaan ikan gabus di pasaran sangat tinggi, sehingga tidak perlu khawatir kerugian besar
- Harga jualnya tinggi dan disukai oleh restoran-restoran besar
Itulah informasi seputar budidaya ikan gabus bagi pemula. Diharapkan informasi ini bisa menjadi inspirasi usaha ternak dan budidaya yang bisa dipilih. Semoga bermanfaat!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment