Cara Merawat Hewan

Sarana Produksi dan Tahapan Budidaya Cacing Sutra Terbukti Panen

Budidaya Cacing Sutra
Written by Trikmerawat.com

Budidaya yang masih jarang dilakukan tapi menawarkan hasil menjanjikan, ialah budidaya cacing sutra. Tingginya jumlah permintaan cacing sutra yang tidak sebanding dengan jumlahnya di alam yang kemudian menjadikan budidaya ini sebagai bisnis yang menjanjikan.

Maka dari itu, peluang untuk membudidayakan hewan yang satu ini masih terbuka sangat lebar.

Jenis budidaya yang satu ini biasanya membutuhkan sarana produksi berupa lumpur. Akan tetapi kini budidaya cacing sutra sudah dapat dilakukan menggunakan sarana nampan dan air biasa.

Bisa dibilang kalau budidaya cacing sutra tanpa lumpur adalah terobosan baru, yang lebih modern. Pembudidaya tak perlu lagi mencari lumpur sebagai media produksi cacing sutra. Cukup dengan menggunakan wadah berupa nampan yang kemudian diisi dengan air bersih.

Selain lebih praktis, cara ini juga lebih cocok dicoba bagi pemula.

Tahapan Budidaya Cacing Sutra


Cacing sutra adalah makhluk hidup yang berkoloni. Ukurannya sangat kecil dan pendek, sehingga ketika mereka bergerombol, mereka akan terlihat seperti rambut yang melambai-lambai dan memiliki warna kemerahan.

Baca Juga : Cara Budidaya Semut Rangrang

Meski begitu cacing sutra sangat dicari khususnya oleh para pembudidaya ikan tawar, lele, ikan hias, lobster air tawar, belut, hingga hewan ternak. Karena cacing sutra diklaim mengandung gizi tinggi yang baik bagi hewan-hewan ternak.

Sehingga cacing sutra kerap dijadikan sebagai campuran pakan.

1. Proses Menyiapkan Sarana Produksi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan sarana produksi. Di antaranya adalah:

  1. nampan plastik,
  2. rak untuk menyusun nampan,
  3. saluran air, dan pompa air
  4. serta kolam terpal.

Nampan-nampan itu kemudian dilubangi pada salah satu sisinya, lebih tepatnya 2 atau 3 cm di bawah pegangan nampan, sebanyak kurang lebih 4-5 lubang sebagai keluarnya air supaya air dalam nampan jatuh ke nampan yang berada di bawahnya.

Nampan tersebut kemudian disusun bertingkat pada rak yang digunakan. Kriteria nampan yang baik untuk digunakan adalah nampan yang berukuran besar, dan ukuran raknya menyesuaikan, untuk jumlah tingkatnya sebaiknya genap (mis. 4 atau 6).

Penyusunan nampan juga harus diperhatikan. Pastikan arah lubang nampan tidak sama. Misal pada tingkat 1, lubang nampan menghadap ke depan, maka pada tingkat 2 lubangnya menghadap ke belakang, pada tingkat ketiga lubang nampan menghadap ke depan lagi, begitu seterusnya.

Pada bagian teratas rak, diberi saluran air menggunakan paralon yang memanjang dari ujung ke ujung dan dilubangi pada bagian bawahnya. Lubangnya harus sama banyak dan sejajar dengan nampan-nampan yang ada di bawahnya.

Misal satu tingkat terdapat 6 nampan, maka lubangi bagian bawah paralon sebanyak 6 lubang yang masing-masing lubangnya pas di atas nampan.

Kolam terpal sendiri berfungsi untuk menampung air yang jatuh dari nampan-nampan tersebut. Selain itu juga untuk menghindari terbuangnya cacing sutra yang ikut terbawa jatuh dari nampan di atasnya.

Air yang kemudian ditampung di kolam terpal itu, dialirkan lagi ke atas menggunakan pompa air. Sehingga penggunaan air akan lebih hemat.

Tahukah Kamu? Pada Cacing Sutra terdapat 57% protein dan 13% lemak dalam tubuh cacing sutera. Hewan ini sangat cocok dijadikan pakan ternak seperti Lele, ikan dan lain-lain.

2. Proses Menyiapkan Bibit Cacing Sutra

Kemudian menyiapkan bibit. Bibit cacing sutra yang berkualitas sebaiknya dibeli langsung di toko ikan hias atau pasar hewan. Sebelum bibit dimasukkan ke dalam nampan produksi, sebaiknya bibit cacing sutra itu dikarantina dulu selama 2 sampai 3 hari.

Caranya dengan memasukkan satu gumpalan cacing dalam sebuah wadah yang sudah diisi dengan air bersih.

Selama masa karantina, pastikan wadah tersebut tidak berhenti dialiri air bersih dengan volume kecil. Pastikan juga kadar oksigennya cukup yakni sekitar 2,5 sampai 7,0 ppm, silahkan gunakan aerator jika perlu.

Baru setelah masa karantina selesai, saatnya memindahkan cacing sutra ke dalam nampan yang produksi yang sudah dipersiapkan.

Pemindahannya pun harus dilakukan dengan hati-hati, karena cacing sutra rentan stress. Proses pemindahan dengan menggunakan alat bantu berupa jaring ikan kecil atau sendok, pastikan untuk tidak menggunakan tangan.

Kemudian masukkan bibit cacing sutra ke dalam nampan yang sudah diisi air dan aliran airnya sudah aktif. Pastikan untuk melakukan pemindahan dengan cepat karena cacing sutra bisa cepat mati jika proses pemindahannya terlalu lambat atau mengulur waktu.

3. Tahap Perawatan Cacing Sutra

Setelah sukses memindahkan bibit cacing sutra pada media, langkah selanjutnya adalah perawatan. Tahapan perawatan yang paling penting adalah debit air serta makanan cacing sutra.

Memperhatikan debit air sangat berpengaruh terhadap hasil panen cacing sutra.

Baca Juga : Cara Budidaya Bebek Petelur

Pastikan air yang mengaliri media nampan selalu berjalan. Selain itu, selalu pastikan debit air berada di kisaran 5 sampai 7 cm, tidak kurang dan tidak lebih supaya kehidupan dan perkembangbiakannya terjaga dengan baik.

Dan sebaiknya juga pembudidaya menghindari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air yang digunakan untuk mengaliri media.

4. Tahap Panen Cacing Sutra

Dengan melakukan perawatan yang intensif dan tepat, maka saat cacing sutra memasuki usia 70 sampai 75 hari setelah pemindahan, atau 3,5 bulan, cacing sutra sudah dapat dipanen. Cara memanennya pun harus dengan menggunakan trik khusus.

Caranya adalah dengan menutup nampan secara keseluruhan, sebaiknya menggunakan kain dengan warna gelap. Lalu tunggu selama 5 hingga 6 jam sambil mempersiapkan jaring ikan kecil dan wadah untuk mengumpulkan hasil panen, setelah itu silahkan kain penutupnya diambil.

Cacing sutra akan terlihat bergerombol di permukaan air, segera ambil menggunakan jaring ikan kecil lalu taruh di wadah kering.

Tiap nampan sendiri biasanya menghasilkan cacing sutra sebanyak 100 sampai 150 ml. Panen perdana memang membutuhkan waktu lama, namun pada panen berikutnya cacing sutra sudah dapat dipanen setiap 2 minggu sekali.

Budidaya Cacing Sutra merupakan Budidaya yang tergolong Gampang, namun manfaatnya sangat banyak.

Hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Pembudidaya Cacing Sutra


Hal pertama yang tidak boleh luput dari perhatian adalah pakan. Pakan untuk cacing sutra juga perlu diperhatikan.

Makanan yang paling baik bagi cacing sutra adalah pakan yang sifatnya organik, dan akan jauh lebih baik lagi jika makanan tersebut difermentasi terlebih dahulu sehingga kandungan nutrisinya meningkat.

Karena saat bahan organik itu telah difermentasikan, maka teksturnya akan lebih lembut dan mudah hancur.

Makanan yang baik bagi cacing sutra antara lain ampas tahu, kotoran ayam dan sawi. Ketiga makanan ini sebaiknya difermentasikan terlebih dulu, dan pemberian pakan yang sudah difermentasi ini harus saat cacing sutra sudah berusia 10 sampai 12 hari dihitung sejak hari pemindahan.

Selain itu, hal yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh pembudidaya adalah untuk membiarkan cacing sutra beradaptasi selama 2 hari setelah pemindahan ke media budidaya dilakukan. Yakni dengan tidak memberi makan terlebih dahulu.

Dan terakhir, adalah mengenai sarana budidaya. Pemilihan sarana budidaya, seperti rak tempat cacing sutra harus terbuat dari kayu yang tidak mudah rapuh karena tetesan air, dan nampan plastik yang kualitasnya terbaik, dalam artian tidak mudah pecah.

Karena apabila sarana yang digunakan mudah rapuh atau rusak, maka proses budidaya harus dilakukan dari awal lagi. Dan waktu yang dibutuhkan pun semakin lama.

Baca Juga : Cara Merawat Kambing agar Cepat Besar

Penempatan rak juga tidak boleh pada lokasi yang terlalu basah atau kering, sebaiknya di dalam ruangan dengan suhu udara antara 25 sampai 28 derajat celcius.

Itulah informasi seputar budidaya cacing sutra yang bisa menjadi pilihan bisnis menjanjikan. Walaupun terdengar sepele, nyatanya ada banyak hal yang harus diperhatikan agar budidaya berhasil. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba!

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube Penulis.

About the author

Trikmerawat.com

Situs yang Membahas tentang Cara Merawat Tanaman, Cara Merawat Hewan, Cara Merawat Tubuh dan Cara Merawat Benda.

1 Comment

Leave a Comment