Burung flamboyan seringkali dikenal sebagai burung wergan jawa. Burung kicau ini memiliki ukuran panjang sekitar 14 cm, secara warna tidak terlalu menonjol seperti layaknya burung sun conure.
Budidaya burung flamboyan banyak disukai karena meski memiliki tubuh yang kecil, burung ini memiliki suara yang keras dan melengking dan cenderung suka berkicau.
Burung flamboyan memiliki warna coklat kemerahan serta putih keabu-abuan yang tersapu oleh warna coklat. Untuk lebih detailnya, burung flamboyan memiliki warna coklat kekuningan yang mendominasi bagian atas, yakni di mahkota kepala, menyambung ke tengkuk, lalu punggung, sayap hingga ekornya.
Kemudian pada bagian wajah serta bagian bawah tubuhnya seperti perut dan dada memiliki warna putih keabu-abuan yang seolah tersapu oleh warna coklat. Warna hitam pekat di bagian paruh, serta warna coklat kemerahan pada bagian ekornya.
Burung dengan nama Javan Fulvetta (Alcippe pyrrhoptera) ini merupakan burung lokal asli Indonesia yang habitat aslinya di Pulau Jawa bagian Tengah dan Barat, terutama di daerah dataran tinggi dan pegunungan seperti di Gunung Merapi.
Meskipun suaranya tidak terlalu bagus dan hanya digunakan sebagai masteran untuk burung kicau lainnya, akan tetapi banyak kicau mania yang mengungkapkan bahwa burung Flamboyan mampu meniru dan mempelajari suara burung yang lain.
Cara Budidaya Burung Flamboyan yang Praktis
Cara membedakan jenis kelamin burung Flamboyan tidaklah sulit. Cukup dilihat dari warna pada paruh bagian bawahnya. Untuk burung Flamboyan jantan dibuktikan dengan paruh bawahnya yang berwarna lebih gelap dari burung Flamboyan betina.
Baca Juga : Fakta Lengkap Tentang Burung Sun Conure
Bagi yang ingin membudidayakan burung flamboyan, caranya sebenarnya sama dengan merawat burung kicau umumnya. Sebaiknya burung flamboyan dibudidaya sejak masih bayi.
1. Persiapan Sangkar Tempat Tinggal
Hal pertama yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah sangkar untuk tempat tinggal burung flamboyan. Ukuran sangkarnya bebas sesuai keinginan dan ketersediaan budget. Karena ukuran burung flamboyan juga kecil, sangkar dengan ukuran umum sudah cukup.
Sangkar sebaiknya tidak digabung dengan burung lainnya baik itu sama-sama flamboyan maupun beda jenis. Dalam kata lain, satu sangkar sebaiknya untuk satu ekor burung flamboyan saja. Tujuannya supaya tidak terjadi adanya adu patuk sehingga kesehatannya pun terjaga.
Bayi burung flamboyan yang sudah didapatkan kemudian dimasukkan dalam sangkar yang telah disediakan. Sangkar sebaiknya digantung di tempat teduh, hindari tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jangan lupa untuk mempersiapkan tempat pakan, cepuk air dan cepuk untuk mandi.
2. Pemberian Pakan Burung Flamboyan
Pakan yang dapat diberikan sebenarnya sama saja dengan pakan burung kicau umumnya. Salah satunya dengan voer. Namun voer yang dipilih haruslah yang berkualitas baik dalam artian tidak terdapat kandungan bahan kimia dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.
Voer yang dapat diberikan pastikan tidak memiliki warna cerah, terang maupun yang terlalu mencolok, karena bisa jadi warna itu berasal dari campuran pewarna kimia. Untuk memastikannya, juga dapat dilakukan dengan cara mengecek aromanya. Jika aromanya aneh seperti ada aroma cat, maka sebaiknya ganti dengan voer lain.
Pakan lain yang dapat diberikan ialah biji-bijian, buah-buahan, serta extra fooding (EF). Buah yang biasanya disukai oleh burung flamboyan adalah pepaya dan pisang. Buah dapat diberikan bersamaan dengan voer, akan tetapi harus rutin diganti tiap 10 jam sekali karena voer bersifat mudah rusak dan berjamur jika bercampur dengan air.
Sedangkan untuk pemberian EF dapat berupa ulat hongkong, kroto dan jangkrik yang sudah dihilangkan bagian sayap, kepala dan kakinya. EF ini jika diberikan secara rutin akan membuat burung flamboyan cepat birahi dan gacor.
Perlu diperhatikan pula wadah pakan burung flamboyan. Karena voer dapat cepat berjamur dan rusak jika berkontak dengan air, maka sebaiknya penempatan wadah pakannya agak jauh dari cepuk air dan pastikan kondisi wadah pakannya kering.
Hal ini untuk menghindari cipratan air ke wadah pakan. Perlu diingat juga untuk rutin mengganti voer lama dengan voer baru tanpa harus menunggu voer menjadi jamuran.
3. Tahap Pembersihan Kandang dan Perawatan Burung
Budidaya burung flamboyan berarti harus siap menjaga kebersihan kandang. Karena burung flamboyan dikenal sebagai burung yang menyukai kebersihan, maka sangkar tempat hidupnya harus selalu dalam keadaan bersih. Baik itu wadah pakannya, cepuk air minumnya, cepuk air mandi, bagian dalam sangkarnya, hingga bulunya.
Burung flamboyan biasanya akan mandi sendiri di sebuah cepuk berukuran lebih besar dari cepuk air minum yang telah dipersiapkan. Akan tetapi ada baiknya si pembudidaya yang memandikan burung flamboyan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Tujuannya adalah supaya bulu burung flamboyan benar-benar bersih, terhindar dari kutu dan bulunya menjadi cantik dengan warna coklat kemerah-merahan.
Setelah burung flamboyan dimandikan, sebaiknya letakkan sangkar di luar ruangan saat sore hari untuk diangin-anginkan. Selain supaya bulunya cepat kering, juga bertujuan untuk menghindari burung dari stress.
Selain di sore hari, burung flamboyan juga sebaiknya dijemur di bawah terpaan sinar matahari saat pagi hari setidaknya selama 1-3 jam, baru di siang dan malam hari sangkar ditempatkan di area teduh seperti di pojok ruangan.
4. Pemberian Vaksin dan Vitamin
Perawatan burung flamboyan juga tak lepas dari pemberian vaksin dan vitamin. Tujuan pemberian vaksin adalah untuk menghindari burung flamboyan terserang penyakit, sedangkan pemberian vitamin bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bulu burung flamboyan supaya tampak cantik dan mengkilap.
Baca Juga : Cara Budidaya Burung Walet
Pengecekan seluruh tubuh juga perlu dilakukan secara berkala dan rutin. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa burung flamboyan dalam keadaan sehat dan terhindar dari kutu maupun penyakit lainnya. Namun apabila burung flamboyan sudah terlanjur terkena kutu, maka perlu segera diatasi dengan memberikan obat kutu.
Biasanya burung flamboyan yang terserang kutu disebabkan oleh perawatan yang kurang baik, seperti sangkar yang kotor, maupun karena burung flamboyan yang jarang dimandikan.
5. Membuat Burung Flamboyan Aktif Berkicau
Membuat Burung Flamboyan Aktif Berkicau
Apabila pembudidaya ingin burung flamboyan cepat gacor, caranya adalah dengan memutarkan rekaman masteran. Rekaman masteran itu dipasang tepat di samping sangkar burung flamboyan.
Pemutaran rekaman masteran dapat dilakukan saat pagi hari, terutama saat burung flamboyan beserta sangkarnya diangin-anginkan di luar ruangan. Biasanya burung flamboyan yang cepat gacor adalah burung flamboyan berjenis jantan.
Selain itu, pembudidaya juga sebaiknya rutin mengajak burung flamboyan berkomunikasi. Berkomunikasi yang dimaksudkan disini bukan dengan mengajak curhat atau berbicara satu sama lain, melainkan dengan bersiul-siul sambil mengelus bulu serta parunya.
Karena sama halnya seperti memelihara kucing atau anjing, berkomunikasi dengan burung flamboyan secara rutin dapat meningkatkan kedekatan emosi antara burung flamboyan dengan pemiliknya.
6. Masa Berkembang Biak Burung Flamboyan
Untuk masa perkembangbiakannya sendiri berlangsung sepanjang tahun, selain di bulan September dan puncaknya di bulan April. Di alam bebas atau di habitat aslinya, pada masa berkembang biak ini induk akan membuat sendiri sarangnya berbentuk seperti cawan.
Induk burung flamboyan sekali bertelur menghasilkan 2 butir telur. Telur burung flamboyan berwarna merah jambu yang pucat di mana terdapat seperti coretan serta bintik merah.
Baca Juga : Cara Merawat Burung Parkit
Itulah informasi seputar cara budidaya burung flamboyan. Bagi yang menginginkan burung peliharaan yang kecil namun bersuara melengking, maka jenis burung ini dapat menjadi pilihan yang tepat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga: Berikut Cara Budidaya Burung Flamboyan Praktis dan Berhasil […]