Bunga celosia memiliki pesona yang tak kalah menarik dari jenis bunga lainnya. Bunga celosia di Indonesia sendiri dibudidayakan dengan menjadikannya taman untuk wisata.
Kurang lebih sudah ada 9 taman wisata bunga celosia yang tersebar di Indonesia. Taman bunga celosia umumnya dikunjungi sebagai lokasi swafoto yang instagramable. Selain itu, untuk melakukan budidaya bunga celosia sendiri juga tidak sulit.
Bunga celosia dapat dibudidayakan baik di lahan kebun maupun di pot dan polybag. Bunga celosia Celosia argentea L. var plumosa merupakan tanaman semusim yang masih satu keluarga dengan Amaranth atau bayam-bayaman.
Bunga celosia memiliki bentuk bunga berbentuk meruncing ke atas dan warnanya bervariasi, mulai dari merah, kuning, ungu, oranye, hingga merah muda. Tanamannya adalah tanaman tropis yang dapat tumbuh dengan baik di Indonesia.
Proses serta Alat Budidaya Bunga Celosia
Untuk alat budidaya yang dibutuhkan bersifat umum dan merupakan alat-alat yang memang dibutuhkan dalam setiap proses tanam menanam. Alat tersebut mulai dari cangkul untuk menggemburkan lahan tanam, semprotan air untuk penyiraman, gunting bunga atau tanaman, dan juga pupuk.
Setelah mempersiapkan alat budidaya, berikut ini merupakan proses budidaya bunga celosia yang mudah untuk dilakukan:
1. Persiapan Biji Bunga Celosia
Perbanyakannya dilakukan secara generatif, yakni menggunakan biji. Biji bunga celosia berukuran kecil dan berwarna hitam. Biji ini didapatkan dari buah celosia berwarna merah kehijauan yang saat sudah masak akan retak. Selain bisa didapatkan dari tanaman induk, biji juga bisa dibeli di toko bibit bunga.
Baca Juga : Dianggap Sepele, Begini Cara Budidaya Bunga Kertas Hingga Hasil Luar Biasa
Biji bunga celosia yang sudah didapat bisa disemai terlebih dulu atau langsung ditanam. Apabila bijinya memang sudah terbukti kualitasnya, biji bisa langsung ditanam pada lahan. Sebelum itu lahan disiapkan dulu.
2. Persiapan Lahan Tanam
Jika bunga di lahan kebun, maka lahan harus dibersihkan dan digemburkan setidaknya 1 minggu sebelum penanaman. Lahan digemburkan dengan cara dicangkul atau dibajak, bisa disesuaikan dengan luas lahannya.
Kemudian dibuat bedengan. Ukuran tiap bedengan adalah panjang 1 meter dengan lebar 0,5 meter. Supaya unsur hara dalam tanah kaya, maka perlu diberi tambahan berupa pupuk organik, bisa pupuk kandang maupun pupuk kompos. Pupuk organik tersebut lalu disebar merata di atas permukaan bedengannya. Biarkan lahan selama 1 minggu, baru setelah itu biji bisa langsung ditanam.
Baca Juga : Begini Cara Budidaya Bunga Dandelion Agar Taman Anda Makin Kece
Mengingat bunga celosia memiliki umur tanaman yang pendek, maka sebaiknya tidak perlu melakukan persemaian karena itu akan memperlama waktu tanam. Biji bunga celosia bisa langsung disebar di atas bedengan, tidak perlu membuat lubang tanamnya terlebih dahulu karena bijinya kecil-kecil seperti biji bayam.
Biji disebar secara merata, lalu di atasnya taburkan secara halus pupuk organik baik pupuk kandang maupun pupuk kompos untuk menutup biji tersebut. Pastikan tidak ada satupun biji yang muncul ke permukaan.
3. Penyiraman Rutin Biji Bunga Celosia
Langkah berikutnya, bedengan disiram dengan cara disemprot supaya bijinya tidak tergerus air. Semprot air secukupnya saja, hindari tanah menjadi tergenang. Apabila bijinya muncul ke permukaan setelah disiram, sebaiknya tutup lagi dengan menyebarkan pupuk pupuk kandang yang sudah dihaluskan.
Biasanya biji baru mulai berkecambah saat memasuki usia 2 sampai 4 hari. Kecambah akan tumbuh menjadi tanaman muda yang muncul dari permukaan tanah di hari ke-7.
Selama pertumbuhan ini, tanaman perlu rutin disiram dan dipastikan terbebas dari hama jangkrik dan bekicot. Untuk mencegah hama merusak tanaman muda, bisa dengan menaburkan Furadan 3G di permukaan tanahnya.
4. Proses Penjarangan Tanaman
Dalam waktu 2 minggu, tanaman akan menumbuhkan 3 sampai 4 helai daun sejati. Pada saat yang sama, silahkan lakukan penjarangan tanaman. Penjarangan tanaman didasari oleh tanaman yang tumbuh terlalu berdekatan antara satu dengan yang lain bahkan sampai bertumpuk.
Hal ini disebabkan oleh biji yang disebar merata pada tanah dan bukannya dibuat lubang tanam untuk tiap tanaman. Maka pembudidaya harus melakukan penjarangan.
Penjarangan ini dilakukan saat tanaman memasuki usia 2 minggu. Caranya adalah dengan memberikan jarak ideal untuk tiap tanaman. Lakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak akar. Dengan penjarangan ini, tanaman tidak akan saling berebut unsur hara, sehingga masing-masing tanaman akan tumbuh dengan optimal dan masa berbunganya menjadi serempak.
Menunggu tanaman memasuki masa berbunga, tanaman celosia perlu dipelihara secara tepat dan intensif. Pemeliharaan tanaman celosia adalah dengan penyiraman rutin setiap sehari 2 kali. Intensitas penyiraman dapat dikurangi menjadi 1 kali sehari saat tanaman sudah tumbuh lebih dari usia 2 minggu, atau disesuaikan dengan kondisi tanahnya.
Kalau tanahnya cepat kering akibat musim kemarau, maka penyiraman dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari. Akan tetapi apabila tanahnya masih basah karena tersiram hujan, penyiraman manual tidak perlu dilakukan lagi.
5. Proses Pembumbunan Bunga Celosia
Pemeliharaan berikutnya adalah pembumbunan, yang sifatnya perlu dilakukan setiap 2 minggu sekali secara rutin. Pembumbunan ini tujuannya supaya akar lebih kuat dalam mencengkram tanah sehingga tanaman tidak akan gampang roboh.
Sebisa mungkin akar tanaman tidak sampai muncul dari permukaan tanah karena hal tersebut dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman.
Baca Juga : Jarang Diketahui Orang, Begini Cara Budidaya Bunga Kamboja
Kemudian pemupukan, yang sifatnya opsional, boleh dilakukan boleh tidak. Apabila ingin melakukan pemupukan lanjutan, pupuk yang digunakan sebisa mungkin adalah pupuk kandang, hindari menggunakan pupuk buatan supaya tidak berdampak terhadap lingkungan. Caranya adalah dengan menambahkan pupuk kandang ke dalam bedengan.
6. Tahap Penyiangan dan Pemangkasan Bunga
Berikutnya penyiangan, yang bisa dilakukan bersamaan dengan pembumbunan. Penyiangan ini untuk menghindari perebutan unsur hara tanah oleh tanaman yang tidak diinginkan. Sehingga jika terdapat tanaman liar yang tumbuh terutama di dekat dengan akar tanaman celosia, maka harus segera disiangi supaya proses pembungaannya tidak terhambat.
Yang tak kalah pentingnya adalah melakukan pemangkasan daun tanaman celosia. Pemangkasan ini cukup dilakukan pada tanaman yang memiliki daun terlalu rimbun. Daun yang terlalu rimbun pada tanaman akan membuat unsur hara banyak tersalurkan ke daunnya, sehingga akan memperlambat proses munculnya bunga.
Pemangkasan pun tidak bisa dilakukan sembarangan, disarankan untuk hanya dilakukan saat musim kemarau saja untuk mengurangi penguapan dan menghindari bakteri berbahaya yang akan menyerang bagian bekas luka pemangkasan.
7. Penanggulangan Hama dan Masa Panen Bunga Celosia
Terakhir adalah penanggulangan hama dan penyakit. Hama yang biasanya mengganggu tanaman celosia adalah jangkrik dan bekicot. Hama perlu dibasmi supaya pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Supaya tanaman tetap terjaga, bisa diberi pestisida dengan cara disemprot setiap 3 bulan sekali.
Apabila tidak ada masalah apa pun, tanaman celosia akan mulai berbunga di usia 4 sampai 5 bulan. Proses berbunganya akan terus berjalan hingga masa hidupnya habis. Bunga celosia akan menghasilkan buah berwarna merah kehijauan, yang saat sudah masak nanti akan retak dan menghasilkan biji untuk ditanam lagi.
Itulah informasi mengenai proses dan alat budidaya bunga celosia yang bisa dilakukan dengan mudah. Dengan mengetahui informasi ini, para pembaca tidak perlu kesulitan lagi untuk melakukan proses penanaman bunga celosia secara mandiri. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga: Rahasia Sukses Budidaya Bunga Celosia Menghasilkan Kebun Luar Biasa […]