Belakangan ini, budidaya bebek hibrida banyak dilakoni kawula muda untuk sekadar mengisi waktu luang atau bahkan menjadikannya sebagai ladang penghasilan utama. Bukan tanpa alasan, jenis bebek ini dapat dijadikan sebagai pedaging maupun petelur dengan berbagai keunggulan yang diturunkan melalui indukannya.
Sekilas Tentang Bebek Hibrida
Secara garis besar, hibrida merupakan bebek pedaging hasil persilangan antara bebek alabio asal Kalimantan dengan bebek mojosari dari Mojokerto, Jawa Timur. Dengan indukan bebek alabio, bebek hibrida mewarisi sifat cepat dalam bertumbuh kembang serta memiliki ukuran telur relatif besar. Sementara dari bebek mojosari, menurunkan sifat resistant terhadap stress, memiliki produktivitas telur tinggi, juga cukup cakap memasuki masa bertelur.
Diketahui, bebek hibrida dibagi ke dalam beberapa varian berdasarkan bentuk fisik dan tingkat produktivitasnya. Sebut saja bebek hibrida super jumbo dengan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan bebek pedaging biasa.
Ciri-Ciri Bebek Hibrida
- Bebek hibrida mempunyai bulu berwarna coklat kehitam-hitaman, sementara untuk bagian bawah perutnya berwarna putih. Akan tetapi, warna dari bebek tersebut tidak bisa selalu menjadi patokan, mengingat hasil persilangan bergantung pada gen indukan yang digunakan.
- Terdapat bintik-bintik putih pada bagian leher hingga ke perut.
- Mempunyai paruh berwarna hitam.
- Ukuran kepala bebek hibrida cenderung lebih besar dibandingkan jenis bebek lainnya seperti mojosari atau kedu.
- Memiliki ukuran kaki lebih pendek.
- Sayap berukuran lebih panjang dengan kedua bagian ujungnya yang mirip seperti sedang menyilang.
- Ada bulu suri berwarna biru kehitaman pada bagian sayapnya.
Baca Juga : Cara Ternak Bebek Peking Petelur yang Berkualitas Tinggi
Teknik Praktis Budidaya Bebek Hibrida
Berikut merupakan sejumlah tahapan yang perlu dilakoni demi memperoleh panen bebek hibrida secara optimal. Let’s jump to the list!
1. Pemilihan Bibit Bebek Berkualitas
Agar dapat menghasilkan bebek pedaging yang bisa dipanen dalam waktu cepat, maka diperlukan bibit dengan kualitas terbaik. Adapun ciri-ciri dari bibit yang berkualitas ialah bertubuh gagah dan tegap, memiliki gerakan yang lincah, mata bersinar, kaki kokoh, bulu cerah dan kering, memiliki nafsu makan tinggi, serta tidak mempunyai cacat badan.
2. Memberikan Pakan Berdasarkan Jenis Bebek dan Kategori Umurnya
Dalam memberikan pakan, peternak wajib memperhatikan jenis dan kategori usia bebek supaya nutrisi yang mereka butuhkan dapat terpenuhi dengan optimal. Lebih detailnya ialah sebagai berikut:
a. Fase Starter
- 20-22% protein kasar
- 6,5% abu
- 5% lemak
- 4% serat kasar
- 0,9% kalsium
- 0,7% fosfor
- 3.000 kkal/kg energi metabolisme
b. Fase Grower
- 14-15% protein kasar
- 7% serat kasar
- 6,2% abu
- 4% lemak
- 0,8% kalsium
- 0,7% fosfor
- 2.800 kkal/kg energi metabolisme
c. Fase Finisher
- 17-18% protein kasar
- 7% serat kasar
- 6,2% abu
- 5% lemak
- 0,8% kalsium
- 0,5% fosfor
- 2.900 kkal/kg energi metabolisme
Guna mencapai kesuksesan dalam pembudidayaan bibit bebek hibrida, peternak perlu memperhatikan masa krisis bagi hewan-hewan ternaknya, yakni setelah menetas sampai memasuki masa produksi. Tahapan ini cukup krusial, karena apabila bebek tidak memperoleh nutrisi optimal, bisa jadi perkembangan dan masa bertelurnya akan berlangsung lebih lama. Pun demikian dengan produktivitas telur yang turut mengalami penurunan.
Namun, ketika nutrisi yang dikonsumsi bebek cukup, akibatnya hibrida akan memiliki masa produksi lebih singkat. Karenanya, peternak wajib memberikan porsi dengan komposisi pas dalam menyusun menu pakan bebek peliharaannya.
Baca Juga : 10 Tips Budidaya Bebek Petelur Secara Modern
3. Bangun Kandang Dengan Ventilasi dan Sanitasi yang Baik
Pada dasarnya, terdapat 2 metode yang bisa digunakan dalam proses penyusunan kandang untuk bebek hibrida. Salah satunya adalah kandang yang diperuntukkan untuk pemeliharaan bibit hingga usianya 3 minggu dan kandang yang dipergunakan untuk pembesaran bebek hibrida.
Bentuk kandang juga bisa divariasikan dalam beberapa jenis, bergantung pada tujuan utama pemeliharaan bebek. Misalnya saja cage atau kandang panggung, kandang baterai, kandang postal beralaskan sekam padi dan kapur, atau kandang setengah terbuka.
Sebaiknya, peternak memperhatikan kondisi di sekitar kandang ketika hendak membangun kandang untuk anakan/DOD. Seperti, tidak tertimpa angin kencang, tidak basah maupun lembab, dan mempunyai suhu hangat. Sementara untuk kandang pembesaran, ada baiknya untuk dibangun menghadap ke arah tmur supaya sinar matahari bisa mengenainya secara langsung.
Seperti yang kita pahami, kandang yang terpapar sinar matahari langsung dipercaya akan terhindar dari kelembaban, sehingga jamur ataupun bakteri tidak bisa tumbuh di dalam kandang.
4. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Sejatinya, bebek hibrida memang satu dari sekian banyak unggas yang mempunyai daya tahan bagus terhadap serangan penyakit. Dengan stamina kuat, resiko terjangkit penyakit pada jenis bebek ini pun jadi lebih rendah. Meski demikian, peternak tetap harus melakukan langkah antisipasi supaya bebek-bebek tersebut tidak terjangkit penyakit.
Perlu diketahui, bebek yang terkena penyakit berpotensi mengalami perlambatan pertumbuhan. Bukan hanya itu, virus dan bakteri penyebab penyakit dimungkinkan akan menyebar ke bebek-bebek lain yang berada dalam satu kandang.
Karenanya, peternak dianjurkan mampu menggagas langkah antisipasi agar bebek lebih kebal terhadap serangan virus. Salah satunya ialah dengan:
- Selalu membiarkan kandang dalam keadaan kering, terjaga kebersihannya, juga tidak terlalu lembab.
- Usahakan membangun kandang dengan menghadap ke arah timur agar selalu terkena paparan sinar matahari. Sebagaimana disinggung sebelumnya, sinar matahari langsung akan membuat kandang tetap kering sekaligus menjadikan bebek-bebek yang dipelihara tetap sehat.
- Membuat sanitasi di seluruh bagian kandang, baik di dalam maupun di luar kandang.
- Membuat ventilasi kandang yang baik supaya udara segar bisa masuk ke dalam kandang.
- Rutin memberikan vitamin penunjang stamina tubuh.
- Memberikan vaksinasi secara berkala guna mencegah terjangkitnya suatu penyakit.
Baca Juga : Cara Ternak dan Budidaya Angsa Putih Rumahan untuk Pemula
5. Metode Pemeliharaan
Pelaku budidaya harus mampu menentukan model kandang hewan ternaknya sesuai dengan tujuan pemeliharaannya. Dimana bebek yang dibudidayakan secara intensif berpeluang memiliki perkembangan lebih besar daripada bebek hibrida yang diternak dengan metode semi intensif atau tradisional, alias ekstensif. Melalui prosedur pemeliharaan intensif, peternak bisa terus memantau jenis dan jumlah pakan yang dibutuhkan bebek.
Guna memperoleh hasil lebih optimal, peternak harus memberikan konsentrat berkualitas sejak usia bebek baru menetas sampai umurnya mencapai 3 minggu. Setelah 3 minggu berlalu, konsentrat bisa diberikan bersamaan dengan bahan pakan tambahan lainnya.
Pada metode yang sama, energi yang dimiliki bebek akan berubah menjadi daging. Berbeda halnya dengan pemeliharaan semi intensif, dimana energi bebek hibrida lebih banyak digunakan untuk bermain di luar kandang.
6. Pemberian Pakan Alternatif Untuk Bebek Hibrida
Supaya pertumbuhannya bisa berlangsung lebih cepat, bebek hibrida membutuhkan pakan yang kaya akan protein. Demi menunjang kebutuhann, peternak bisa memberikan pakan alternatif layaknya karang, ikan cepret, nasi, atau jenis pakan alternatif lain yang menjadi sumber protein tinggi lainnya.
Kini, budidaya bebek hibrida bukan lagi menjadi perkara rumit yang sulit dilakukan. Dengan sedikit keuletan, kesabaran, juga konsistensi dalam mengikuti seluruh tahapan budidaya di atas, niscaya ternak bebek hibrida bisa jadi ladang untung terbaik untuk digeluti. Terdengar menggiurkan bukan?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment