Albasia atau lebih dikenal dengan pohon sengon sudah menjadi primadona jenis pohon kayu yang dibudidayakan oleh para kalangan masyarakat. Budidaya albasia ini menjadi incaran karena selain mudah dilakukan, tapi juga memberikan keuntungan yang besar dengan modal yang kecil serta masa panen yang pendek. Kegunaan albasia ini sendiri, selain untuk kayu, juga sebagai bahan pembuatan kertas, bahan bangunan, dan bahan pembuatan plywood.
Untuk melakukan budidaya albasia dengan masa panen pohon yang pendek (4-6 tahun), ada beberapa syarat tumbuh pohon sengon yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhannya, di antaranya:
- Lokasi budidaya albasia dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.600 mdpl. Namun ketinggian paling ideal adalah 0-800 mdpl.
- Curah hujan antara 1.500-4.500 mm/tahun. Namun untuk curah hujan yang paling baik adalah 2.000-2.700 mm/tahun.
- Suhu optimal untuk tanaman sengon adalah 22-34 derajat Celcius yang hanya ada di dataran rendah dan menengah. Sementara untuk suhu 10-36 derajat Celcius, pohon sengon bisa tumbuh dengan baik namun tidak optimal. Jika suhu terlalu rendah (seperti di dataran tinggi) akan menghambat pertumbuhan sengon.
- Agar bisa tumbuh dengan layak, maka budidaya albasia ini butuh penyinaran matahari sebanyak 80%.
- Sengon dapat tumbuh di berbagai tekstur tanah, sekalipun tanah ekstrim seperti tanah pasir atau liat. Untuk struktur tanahnya sendiri adalah struktur yang remah yang memiliki porositas sedang, karena kondisi tanah ini akan mendukung pertumbuhan akar sengon dan bermanfaat untuk perkembangannya.
- pH tanah terbaik untuk tanaman albasia adalah 6,5. Namun sengon juga bisa tumbuh dengan pH antara 5-7,2.
- Kedalaman tanah (lapisan topsoil yang subur) minimal yang diperlukan untuk tanaman sengon adalah 40 cm.
Baca Juga: Cara Merawat Kopi agar Berbuah Lebat Hasil Melimpah
Budidaya Albasia dari Persiapan Lahan hingga Panen
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan dalam pembudidayaan pohon sengon, yakni:
1. Penyemaian Bibit
Jika Anda ingin mempersiapkan bibit sendiri, maka penyemaian bibit ini perlu dilakukan terlebih dahulu, yaitu dengan menyiapkan media berupa polybag berukuran 10 x 15 cm. Selanjutnya polybag ini diisi dengan tanah yang sudah dihaluskan.
Rendam biji dengan air hangat (agak panas) hingga air menjadi dingin dengan sendirinya selama kurang lebih 12 jam. Kemudian bilas dengan air bersih, lalu tiriskan selama 24 jam dengan ditutup kain basah.
Setelah biji mulai berkecambah, pindahkan ke dalam polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Jangan lupa sebelum pemindahan, siram dulu polybag sampai basah. Setelah dipindahkan, lakukan penyiraman setiap pagi dan sore selama 10 hari pertama. Setelah itu, Anda hanya perlu menyiram setiap sore. Jika ada bibit yang mati, Anda perlu melakukan penanaman ulang secepatnya.
Pada penyemaian bibit ini juga perlu dilakukan pemupukan setelah tanaman berumur 20 hari. Caranya adalah campurkan 5 sendok makan pupuk NPK dengan 10 liter air. Campuran ini bisa disiramkan untuk 1.000 bibit albasia. Setelah meresap ke tanah, segera bilas dengan air bersih. Lalu Anda juga bisa menyemprotkan pestisida setiap 2 minggu sekali. Nah, jika benih sudah berumur 3 bulan, maka siap dipindahkan ke lahan.
2. Teknik Pembersihan Lahan dan Pengolahan Tanah
Anda harus membersihkan lahan untuk menanam albasia ini secara total, yakni menggunakan sistem mekanik (pembabatan) dan kimia. Bersihkan tanaman dan semak yang dianggap mengganggu, lalu lakukan pembabatan rumput atau gulma di seluruh lokasi penanaman. Jangan lupa bakar semua tanaman sisa pembersihkan lahan yang sudah Anda kumpulkan. Jika lahan sudah bersih, Anda bisa melakukan penyemprotan menggunakan herbisida sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
3. Pemasangan Ajir
Untuk pemasangan ajir (penanda di mana tanaman akan ditanam) dibuat dari bambu dengan ketinggian 50-75 cm. ajir harus ditancapkan selurus mungkin, karena sangat menentukan posisi lubang tanam dan posisi tanaman. Penancapan ajir juga harus diselesaikan per plot dan bisa berpindah ke plot lainnya jika satu plot sudah selesai dikerjakan. Caranya:
- Rentangkan tali pada dua sisi panjang dan satu sisi lebar sebuah plot.
- Ukur sisi sehingga sesuai dengan panjang dan lebar plot di peta.
- Tancap ajir pada sisi-sisi tersebut.
- Tancap ajir seluruh plot, dimulai sebaris sisi lebar tersebut bergerak menuju sisi lebar lainnya.
4. Pembuatan Lubang Tanaman
Langkah-langkah dalam pembuatan lubang tanaman albasia ini meliputi:
- Buat lubang tanam setelah penancapan ajir selesai dikerjakan.
- Cabut ajir terlebih dahulu, kemudian ukur lubang tanaman 30 x 30 cm dengan kedalaman 30 cm.
- Setelah itu, tancapkan ajir kembali setelah lubang tanam selesai dibuat.
5. Pemupukan sebelum Penanaman
Sebelum penanaman, Anda perlu melakukan pemupukan terlebih dahulu. Yakni dengan memberikan pupuk kandang ke dalam lubang tanam yang telah dibuat sebelumnya. Pupuk kandang ini bisa berasal dari kotoran kambing dengan dosis 1 kg/pohon, Furadan 100 gram/pohon, dan NPK 100 gram/pohon.
Baca Juga: Rahasia Budidaya Pohon Coklat di Lahan yang Efisien
Berikan pupuk kandang minimal seminggu sebelum penanaman. Sementara untuk Furadan dan NPK diberikan sehari sebelum penanaman. Usahakan juga untuk mengaduk pupuk kandang dengan tanah sebelum kegiatan penanaman dilakukan.
6. Pengangkutan Bibit dan Penanaman
Tahapan pengangkutan bibit perlu dilakukan jika letak penyemaian dengan lokasi penanaman cukup jauh. Sehingga agar proses pengangkutan lebih mudah dan menjaga bibit tidak rusak, maka perlu pengepakan bibit ke dalam bak-bak atau plastik. Hal ini juga akan memudahkan Anda dalam menaikkan atau menurunkan bibit ke kendaraan menuju lokasi penanaman.
Setelah pengangkutan beres, tahap selanjutnya adalah penanaman. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman pada budidaya albasia, yaitu:
- Remas sedikit kantong plastik agar media menjadi padat dan polybag menjadi longgar.
- Tari bibit dari kantong plastik, jika sulit Anda bisa langsung merobeknya dan usahakan agar media tanam tetap kompak.
- Letakkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu tutup lubang dan padatkan dengan menggunakan tangan.
- Kaitkan kantong plastik di ujung ajir sebagai tanda bahwa kantong telah dilepas dan bibit sudah ditanam.
- Pada proses penanaman ini harus memperhatikan kondisi cuaca, dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan dilanjutkan sore hari.
- Jika turun hujan selama beberapa hari atau tanah dalam kondisi yang kering, maka penanaman ini harus ditunda.
7. Pemeliharaan
Ada 4 proses pemeliharaan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Pemupukan
Pemberian pupuk ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas akar sengon, meningkatkan jumlah bintil akar sengon yang berfungsi untuk mengambil unsur nitrogen dari udara secara optimal.
Pemupukan dilakukan di lokasi penanaman yang kurang unsur hara. Biasanya tanaman sengon yang berumur 4 bulan diberikan pupuk urea, ZA, TSP dan KCL berturut-turut sebanyak 40, 80, 120, 160 kg/ha.
Lakukan pemupukan di sekeliling tanaman dengan radius 15 cm dengan cara membuat cekungan untuk tempat pupuk, lalu tutup kembali lubang. Ulangi pemupukan di awal tahun kedua dengan menggunakan takaran yang sama.
Selain pupuk kimia, Anda juga bisa memberikan pupuk organik (kompos) yang sudah terdekomposisi dengan tujuan untuk memperkokoh pertumbuhan pohon albasia.
- Penyulaman
Tujuan dilakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh normal setelah ditanami dengan tanaman yang baru. Lakukan penyulaman saat tanaman sudah berumur 1-2 bulan setelah ditanam, agar tanaman pengganti tidak begitu tertinggal dengan tanaman lain.
Jika pada tahun kedua persentase hidup masih kurang dari 80%, maka sebaiknya lakukan penyulaman kembali. Penyulaman bisa dilakukan di pagi atau menjelang hujan.
Baca Juga: Rahasia Cara Menanam Pohon Bidara dengan Mudah dan Cepat
- Penyiangan
Lakukan penyiangan setiap 3 bulan sekali di tahun pertama dan kedua. Di tahun ketiga, lakukan penyiangan jalur, pembebasan dan pendangiran di sekitar tanaman pokok dengan jari-jari 0,5 m. Di tahun keempat, lakukan penyiangan jalur, pembebasan dan pemangkasan (low pruninning).
Penyiangan ini meliputi pengendalian gulma yang bisa dikendalikan secara manual selebar 1 meter di sekeliling tanaman, atau dengan herbisida seperti Garlon 480 EC, Tordon 101< Indamin 720 HC dan Stratone 200 EC.
- Penjarangan
Tujuan penjarangan pada budidaya albasia ini untuk memberikan ruang tumbuh bagi tegakan, memacu pertumbuhan diameter batang dengan mengurangi kompetisi antar tanaman dalam mendapatkan sinar matahari maupun nutrisi dalam tanah. Biasanya penjarangan dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun dan 5 tahun. Penjarangan dilakukan pada pohon-pohon yang tumbuhnya jelek, terserang hama dan penyakit, menggarpu, hingga bentuk batang yang bengkok.
8. Penanggulangan Hama Penyakit
Hama yang bisa menyerang tanaman sengon adalah Boktor (Xystrocera festiva). Sementara penyakitnya berupa karat tumor, jamur upas, dan penyakit merah. Penanggulangan hama dan penyakit ini menggunakan jenis pupuk yang disesuaikan dengan penyakit / hama yang menyerang, dan sesuai dengan dosis yang tertera pada label kemasan.
9. Tahapan Panen Sengon
Tahapan panen dalam budidaya albasia bisa dilakukan pada sengon yang sudah dewasa dan siap untuk dipanen kira-kira berusia 5 hingga 7 tahun, tergantung kebutuhan dan permintaan pasar. Kayu albasia yang telah dipanen bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam barang.
Untuk harga jual pohon albasia pun sangat kompetitif dan bisa dijadikan sebagai ladang bisnis. Kisaran harga pohon sengon umur 5 tahun ke atas adalah sekitar Rp 400.000 hingga Rp 750.000, tergantung dengan diameter dan tinggi batang.
Demikian langkah-langkah dalam budidaya albasia dengan bibit yang unggul dan masa panen pendek. Silakan bisa dipraktikkan sekarang! Semoga sukses ya!
Baca Juga: Tips Mudah Budidaya Pepaya California agar Cepat Berbuah
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment